Keberlanjutan Usaha Perikanan di Masa Covid-19
| Thu, 04 Nov 2021 - 10:19
Melihat setahun belakangan ini perkembangan ekonomi Indonesia sejak terjadinya covid-19 turun naik layaknya kapal yang diterjang gelombang besar. Semua sektor ekonomi mendadak turun drastis yang mengakibatkan banyak karyawan, buruh yang terpaksa harus diberhentikan oleh perusahaan karena memasuki krisis ekonomi. Namun berbeda dengan sektor perikanan, sustainable sektor perikanan dari hulu hingga hilir cukup terjamin di masa covid 19 walaupun pada awal tahun terjadinya wabah membuat sektor perikanan menurun drastis.
Aktivitas nelayan pada perikanan tangkap skala kecil maupun besar terganggu akibat penurunan permintaan pasar baik lokal maupun regional. Selain itu jalur distribusi juga mengalami kendala dikarenakan adanya PSBB antar wilayah. Sedangkan untuk budidaya perikanan masih dapat dikontrol dan bahkan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena kecenderungan masyarakat yang berdiam diri di rumah masing-masing, budidaya perikanan merupakan salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan dan stres yang diakibatkan oleh work from home.
Permintaan pasar akan ikan hias meningkat dan pembudidaya skala kecil maupun besar bermunculan. Hal ini menandakan tingginya peluang ekonomi pada usaha budidaya baik ikan konsumsi maupun hias. Untuk pengolahan produk hasil perikanan mengalami kendala yang cukup serius, penurunan permintaan pasar serta jumlah bahan baku yang terbatas akibat perbatasan antar wilayah membuat sektor ini terjun secara signifikan. Namun hal ini bukanlah masalah besar bagi perikanan dan kelautan Indonesia karena dalam beberapa bulan setelahnya sektor perikanan dapat bangkit dan tumbuh kembali meningkatkan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan fakta tren ikan cupang belakangan ini menjadi salah satu contoh bahwa sektor perikanan indonesia dapat menjamin pertumbuhan ekonomi masyarakat pada masa covid-19. Permintaan pasar terhadap olahan hasil perikanan juga meningkat akibat adanya tren belanja online melalui marketplace, yang memudahkan pemasaran hasil perikanan baik nasional maupun internasional.
Bukan hanya sampai disitu saja ekspor produk perikanan Indonesia justru mengalami peningkatan dan Indonesia naik 2 peringkat menjadi berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia tahun 2020. Direktur Pemasaran, Ditjen PDSPKP KKP, Machmud mengungkapkan, data sementara Badan Pusat Statistik (BPS) 480 kode HS 8 digit produk perikanan.
Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia
"Secara kumulatif periode Januari – Juni 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai USD2,6 miliar atau naik 7,3% dibanding periode yang sama tahun 2020 dengan surplus neraca perdagangan sebesar USD2,3 miliar atau naik 6,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan hingga akhir tahun ini, nilai ekspor produk perikanan ditargetkan USD6,05 miliar. Sehingga Juni ini telah tercapai 43 persen dari target tahun ini," terang Machmud. Machmud menyampaikan, nilai ekspor produk perikanan pada bulan Juni 2021 mencapai USD464,2 juta atau naik 24,3% dibanding Mei 2021. Angka ini juga meningkat 17,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (Sumber : kkp.go.id).
Berdasarkan data di atas maka peningkatan nilai ekspor perikanan tentu disebabkan oleh meningkatnya produksi perikanan nasional baik di bidang perikanan budidaya, penangkapan maupun pengolahan hasil perikanan. Hal ini juga tidak lepas dari dukungan pemerintah maupun swasta dalam kemudahan aktivitas terhadap sektor perikanan nasional. Maka sektor perikanan dapat dijadikan sebagai acuan dalam keberlanjutan ekonomi indonesia di masa sulit seperti pada masa Covid-19. Bahkan untuk masalah yang lebih besar sekalipun, keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan akan tetap menjanjikan dari hulu hingga hilir bagi masyarakat maupun negara kedepannya.
---
Penulis: Felly Novita
Profesi: Mahasiswa
Instansi: Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta