Mencoba Peruntungan di Sungai Perkotaan

| Thu, 11 Nov 2021 - 13:57

Di kota besar seperti Surabaya, aliran sungai sudah sangat keruh akibat dari polutan yang dibawa sepanjang aliran sungai dari hulu hingga ke hilir. Akumulasi polutan ini memberikan warna kecoklatan pada badan sungai. Meskipun demikian masih terlihat aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh warga kota pahlawan ini. 


Terdapat tiga titik lokasi di mana aktivitas ini dapat dijumpai dan kebanyakan berada di dekat pintu air. Tiga titik tersebut meliputi Kali Mas yang terletak di pusat kota, Sungai Rolak yang berada di bagian selatan dan Sungai Jagir di Surabaya Timur. Aktivitas penangkapan ikan ini mulai terlihat dari pagi hingga malam hari, dan semakin banyak ketika pada malam hari. Biasanya orang-orang akan menangkap ikan di tepi sungai menggunakan pancing, tetapi ada beberapa orang yang menggunakan jala dan jaring besar. Umpan yang digunakan pun beragam mulai dari lumut hingga cacing tanah. 

 



Pada sore hari di sungai Rolak kita dapat menjumpai ibu-ibu yang menjajakan dagangannya berupa kepiting, ikan gabus maupun ikan nila, tetapi kurang diketahui apakah ikan tersebut hasil tangkapan dari sungai Rolak atau bukan. 


Berdasarkan dari cerita masyarakat, jenis ikan yang sering didapatkan berupa ikan nila, ikan gabus dan ikan wader. Ketika pengambilan gambar di sungai Rolak tersebut, saya mengamati bahwa terdapat populasi ikan sapu-sapu dengan ukuran yang terbilang besar bermunculan ke permukaan air. Hal ini menandakan bahwa memang sungai Rolak tersebut sudah sangat tercemar. Meskipun demikian, hal tersebut tidak mematahkan semangat orang-orang untuk mencoba peruntungan di sana.


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Bergerak mengikuti aliran sungai hingga menuju daerah pantai, di Kota Surabaya terdapat pantai kebanggaan arek-arek Suroboyo yaitu Pantai Kenjeran. Di pantai ini kita dapat menjumpai perahu-perahu milik nelayan setempat yang digunakan untuk menangkap ikan di laut. Namun, sayangnya pantai ini juga terkena imbas dari pencemaran yang terjadi di Kota Surabaya, hal ini bisa dilihat dari warna perairan pantai yang sama keruhnya dengan warna sungai di pusat kota, selain itu warna dari substrat di Pantai Kenjeran ini cenderung coklat kehitaman. 

 

Meskipun pantai kenjeran ini mengalami imbas dari pencemaran tetapi masih banyak dijumpai ikan gelodok, kepiting hingga mimi, biota-biota ini biasanya bersembunyi di batuan, lumpur serta akar mangrove disekitar Pantai Kenjeran.

--- 


Penulis: Yanuar Ivan Prasetyo

Profesi: Freshgraduate


Artikel lainnya

LensaMina 

Genjot Produksi dengan Teknologi “Bupati Kami”

Minapoli

1111 hari lalu

  • verified icon42684
LensaMina 

Menambang Emas di Keramba Jaring Apung

Minapoli

1101 hari lalu

  • verified icon2959
LensaMina 

Ikan Gabus: Peluang Usaha Millenial Anti Mainstream

Minapoli

1101 hari lalu

  • verified icon2281