Tips Singkat Budidaya Vannamei

| Thu, 11 Nov 2021 - 15:03

Negara Indonesia dengan beribu-ribu kepulauan menjadikannya negara Nusantara. Indonesia sebagai negara dengan background oseanik telah menjadi negara poros maritim dunia. Kemaritiman Indonesia ditunjukkan dengan wilayah Indonesia sebagian besar adalah perairan. Menurut data Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI Angkatan Laut mengatakan, luas total wilayah perairan Indonesia 6,32 km2 dibanding luas daratan yang hanya 1,905 juta km2. 


Sesuai Pilar Poros Maritim Dunia yang kedua, dimana berbunyi mengelola sumber daya laut Indonesia dengan pengembangan industri kelautan dengan nelayan sebagai tonggak utama. Kegiatan industri akuakultur di Indonesia saat ini telah berkembang dengan baik. Dimana sistem yang digunakan dari tahun ke tahun terus mengalami progress yang meningkat. Mulai dari inovasi digitalisasi, teknologi perikanan. Contohnya, FisHby, Iwa-Ke, Jala, InFistha, dll. 


Budidaya udang vannamei di Indonesia tidaklah sedikit penggeraknya. Dengan keunggulannya yaitu mudah beradaptasi terhadap perubahan variasi lingkungan serta kebal atau tahan terhadap serangan hama ataupun penyakit. Membudidayakan udang vannamei selain dapat menggarap cuan yang lumayan, mampu juga menyerap tenaga kerja yang besar dimana berdampak langsung pada angka dari pengangguran sehingga dapat meningkatkan nilai kesejahteraan di Indonesia. Ditambah, udang  dalam sektor akuakultur berbasis bisnis sangat-sangat menjanjikan keuntungannya. 




Berikut beberapa hal atau tips dalam membudidaya Udang Vannamei :


Rencana Praproduksi

Dalam memulai suatu kegiatan budidaya, perlu persiapan serta rencana produksi yang matang. Mulai dari pemilihan lokasi sampai kepada persiapan wadah dan medianya. Untuk budidaya udang vannamei, lokasi yang dapat dijadikan lahan atau area budidaya adalah daerah dekat laut atau daerah rawa-rawa, daerah yang dekat dengan sumber air, atau lahan dengan halaman kosong. 


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Kemudian, bahan dan alat yang disiapkan yang paling utama adalah terpal atau plastic yang disebut plastic mulsa. Kemudian, besi ataupun kayu sebagai bahan utama dalam persiapan kolam. Dan hal yang paling penting  adalah saluran air atau tandon penyimpanan air. Media dan wadah merupakan hal yang vital karena menjadi tempat tinggal udang itu sendiri. Persiapan dan kebersihan wadah serta kualitas air harus benar-benar diperhatikan. 


Produksi 

1. Penebaran benih

Setelah kegiatan pra-produksi telah disiapkan dengan benar dan baik, tahap selanjutnya adalah penebaran benih. Benih  atau bibit yang dipilih adalah benih udang yang unggul, antara lain ukuranya yang seragam, adaptif terhadap perubahan lingkungan, tahan penyakit, bebas parasit, dan sintasan tinggi. Dengan begitu, keberlangsungan dari udang itu sendiri seimbang dan seragam. Benih udang yang siap ditebar 


2. Pemeliharaan 

Untuk udang vannamei, masa pemeliharaannya itu sekitar 100 sampai 110 hari dengan monitoring yang intensif. Selama masa pemeliharaan, hal-hal yang perlu dimonitoring adalah manajemen pakannya, parameter kualitas air, serta pengendalian hama dan penyakit. Ukuran udang yang ideal untuk konsumsi adalah 16-20 gram/ekor. 


Panen 

Pemanenan menjadi tahapan akhir atau final process yang menjadi keberhasilan kegiatan budidaya tersebut. Jenis pemanenan pada udang terdiri dari dua, panen parsial dan panen total. Dalam pemanenan, beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti waktu panen, ukuran dan teknik panen. 


Hal-hal yang diperhatikan dalam pemanenan udang :

Panen dilakukan oleh orang yang berpengalaman, dengan maksud udang harus ditangani dengan baik dan benar.

Pemanenan dilakukan dengan halus agar udang berkualitas baik dari segi performa maupun kandungan di dalamnya.

Waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan adalah pagi atau sore hari. Pemilihan waktu yang tepat akan sangat berpengaruh pada kualitas udang yang dipanen.

Pengemasan atau packing untuk udang yang telah dipanen dipersiapkan harus didukung dengan fasilitas transportasi, jalan, ataupun pelabuhan. 


Kegiatan akuakultur dengan kultivan udang vannamei di Indonesia berpeluang luas dan besar. Diimbangi dengan perkembangan teknologi yang terus maju dan canggih. Dimana tingkat kebutuhan ekspor untuk kultivan jenis krustasea maupun rajungan terus meningkat. Selain udang vannamei, kultivan atau komoditi yang sangat berpotensi dan berpeluang untuk dibudidayakan adalah ikan kakap putih, ikan kerapu, catfish, goldfish, dan jenis-jenis ikan hias, seperti arwana, cupang, mas koi, dan sejenisnya. 

--- 


Penulis: Theresia Avila Lengtrinia

Profesi: Mahasiswa

Instansi: Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Artikel lainnya