Pilihan Kolam Lele dengan Kelebihan dan Kekurangannya
| Mon, 07 Nov 2022 - 17:01
Terdapat berbagai jenis pilihan kolam lele yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pembudidaya, diantaranya adalah kolam tanah, kolam terpal, dan kolam beton. Masing-masing kolam-kolam tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembudidaya.
Kolam Tanah
Kebanyakan pembudidaya ingin lelenya tumbuh lebih cepat dengan kolam yang harganya cenderung murah. Kolam tanah dapat menjadi solusi bagi pembudidaya yang ingin membuat kolam lele yang murah, karena hanya perlu “menggarap” lahan yang sudah tersedia.
Namun, perlu diperhatikan selain lebih murah kolam tanah memiliki rangkaian persiapan yang harus dilakukan sebelum dugunakan untuk budidaya. Pemilihan jenis tanah yang benar dapat mencegah zat yang berbahaya masuk ke perairan, serta mencegah dari rusaknya bentuk kolam karena kurang kuat.
Kolam tanah juga memerlukan penjemuran dan pemupukan pasca pemanenan sebelum digunakan untuk budidaya kembali. Selain itu kolam tanah tidak dapat mencegah predator ikan masuk ke media budiaya sehingga berpeluang lele yang dibudidayakan akan berkurang.
Baca juga: Pembenihan Ikan Lele di Kolam Terpal
Kolam Terpal
Pilihan kolam lele dengan harga yang cenderung murah lainnya adalah dengan menggunakan kolam terpal. Selain harga kolamnya terjangkau, kolam terpal dapat mencegah masuknya zat berbahaya dari tanah masuk ke media budidaya lele. Kelebihan lainnya adalah kolam terpal memiliki bentuk yang fleksibel sehingga dapat menyesuaikan bentuk lahan.
Namun dibalik kelebihannya, kolam terpal untuk lele memiliki kekurangan yaitu memiliki lama masa pakai sehingga setelah sekian tahun pembudidaya perlu mengganti terpalnya. Selain itu kolam terpal tidak bisa dibiarkan kosong tanpa air karena akan dapat menyebabkan kebocoran pada terpalnya.
Pilihan pembudidaya kebanyakan menggunakan kolam terpal karena harganya terjangkau dan dapat menyesuaikan kondisi lahan dalam rangka membuat lele tumbuh lebih cepat.
Kolam Beton
Kalau pembudidaya sultan pasti akan menggunakan kolam beton untuk budidaya ikan lele. Selain dapat mencegah masuknya zat berbahaya dari tanah dan predator, kolam beton memiliki struktur yang kuat sehingga lama masa pakainya jadi lebih lama. Selain fungsional, kolam beton memiliki nilai estetika yang lebih baik untuk menandakan sebagai kawasan budidaya lele.
Kolam beton memiliki biaya modal yang terbesar jadi pembudidaya perlu mempertimbangkannya di awal sebelum mulai budidaya.
Ketiga pilihan kolam lele diatas dapat menjadi referensi Anda untuk budidaya lele. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pilihan kolam lele yang akan Anda gunakan, diantaranya adalah sistem budidaya, lokasi budidaya, dan modal.
Artikel terkait: Cara Memberi Pakan Bibit Lele Agar Cepat Besar
Sistem budidaya yang intensif (padat tebar tinggi) atau semi-intensif disarankan untuk menggunakan kolam terpal atau beton, karena agar lele tumbuh lebih cepat perlu ada pembatas bagi zat berbahaya dan predator dari luar masuk ke kolam budidaya.
Lokasi budidaya menentukan pilihan kolam lele yang akan Anda gunakan dalam segi bentuk. Pilihan kolam lele yang disarankan adalah kolam terpal karena memiliki fleksibiltas bentuk yang tinggi, sehingga pada lokasi yang minim dapat digunakan untuk budidaya lele. Kolam tanah dan kolam beton disarankan bagi Anda yang memilki lokasi lebih luas.
Modal adalah variabel yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan dalam memilih kolam lele. Sebelum dilakukan pembuatan kolam perlu diperhitungkan perputaran uang atau ekonomi sehingga dapat menjadi referensi dalam menentukan pilihan kolam lele yang akan digunakan.
--
Artikel ini pertama kali ditulis oleh Tim Minapoli yang disadur dari Pertanianku dan Info Ikan.