• Home
  • Infomina
  • Pengelolaan Induk Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii)

Pengelolaan Induk Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii)

| Mon, 07 Jun 2021 - 10:35

Induk adalah aset utama dalam pembenihan ikan bawal bintang, karena induk akan menghasilkan telur yang merupakan tahap awal dari pembenihan. Tanpa induk yang dapat menghasilkan telur, pembenihan tidak akan berjalan. 


Hal tersebut menjadikan pemeliharaan induk merupakan prioritas awal pada usaha pembenihan, terutama pembenihan skala besar. Kualitas benih yang akan dihasilkan pada pembenihan sebagian ditentukan oleh kualitas induk dan pemeliharaan induknya.


Ketersediaan induk yang cukup, maupun kualitasnya akan menghasilkan telur dan benih yang berkualitas. Induk bawal bintang dipelihara di dalam keramba jaring apung maupun bak resirkulasi. 


Baca juga: Pembenihan Bawal Bintang (Trachinotus Blochii, Lacepede)


Kepadatan induk yang dipelihara adalah 1-3 ekor/m3 air media. Bak pemeliharaan sistem resirkulasi yang diugnakan bervolume 10 m3 dan berfungsi juga sebagai bak pemijahan.


Selama pemeliharaan induk bawal bintang diberikan pakan yang berkualitas untuk mendukung kematangan gonad sehingga induk siap memijah. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2-3% dari total biomasa induk yang dipelihara, dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 1-2 kali sehari.


Seleksi Induk

Untuk mengetahui kematangan gonad induk bawal bintang, maka perlu dilakukan seleksi dan pengecekan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan pengurutan pada perut (stripping) untuk induk jantan dan kanulasi pada betina.


Induk jantan yang siap memijah ditandai dengan keluarnya cairan putih sperma saat dilakukan pengurutan. Sedangkan induk betina ditandai dengan adanya telur saat dilakukan kanulasi. Induk betina yang siap dipijahkan mempunyai diameter telur 0,400 mm.


Baca juga: Teknik Pembesaran Bawal Bintang Di Keramba Jaring Apung BPBL Batam


Pemijahan

Sistem pemijahan pada induk bawal bintang di BPBL Batam terdiri dari 2 metode. Pemijahan alami untuk induk yang dipelihara di dalam bak dengan sistem resirkulasi. Sedangkan rangsangan hormonal ditujkan untuk induk yang dipelihara dalam keramba jaring apung.


Pemijahan ikan alami dilakukan dengan bak resirkulasi dengan kepadatan 1-3 ekor/m3. Dalam sistem resirkulasi induk bawa bintang akan memijah secara alami setelah tiga bulan dipelihara di dalam bak. Induk memijah setiap bulan terang atau tanggal 13-18 bulan jawa/arab.


Pemijahan dengan rangsang hormonal dilakukan dengan menggunakan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) atau LH-Rha (Leutiniing Releasing Hormone). Setelah induk diseleksi, induk jantan dan betina disuntik secara intramuskular.


Penyuntikan hormon HCG dilakukan dua kali dengan dosis penyuntikan pertama 250 IU dan kedua 500 IU. Sedangkan penyuntikan hormon LH-Rha dilakukan sekali dengan dosis 0,05 mg. Rasio pemijahan adalah 1:1 bobot induk jantan dan betina.


Sumber: BPBL Batam




Artikel lainnya

Bawal Bintang 

KKP Genjot Potensi Budidaya Bawal Bintang untuk Pasar Ekspor

Minapoli

1717 hari lalu

  • verified icon2355
Bawal Bintang 

Pengelolaan Induk Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii)

Minapoli

1265 hari lalu

  • verified icon4416
Bawal Bintang 

KKP Klaim Produksi Ikan Bawal Hybrid Unggul

Minapoli

1332 hari lalu

  • verified icon1824
Bawal Bintang 

Teknik Pembesaran Bawal Bintang Di Keramba Jaring Apung BPBL Batam

Minapoli

1957 hari lalu

  • verified icon3717