Pembenihan Bawal Bintang (Trachinotus Blochii, Lacepede)
| Tue, 16 Jul 2019 - 16:49
Perkembangan perikanan budidaya untuk sektor teknologi ikan bersirip (fin fish) menciptakan komoditas budidaya laut unggulan, ditemukan pada tahun 1801, bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) dapat dibudidayakan karena beberapa potensi biologis dan teknis pemeliharaannya. Bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede), memiliki tekstur daging yang baik, pertumbuhannya cepat sehingga waktu pemeliharaannya lebih singkat, dan kelulushidupan nya tinggi diatas nilai marginal produksinya. Balai Perikanan Budidaya Laut Batam, sudah mampu memproduksi benih dan ikan bawal bintang konsumsi secara massal, sehingga informasi ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan pasar, meningkatkan produksi akan ikan dan membatu peningkatan perekonomian masyarakat.
Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan dilakukan pada bak dengan ukuran 6-10 m3 bulat maupun persegi dengan material beton maupun fiberglas. Larva ditebar setelah menetas dengan sempurna (minimal 20 jam setelah pemijahan). Padat tebar larva yang digunakan adalah 10 ekor/liter. Pemeliharaan larva menggunakan green water system dengan menambahkan fitoplankton Nannochloropsis pada bak pemeliharaan.
Pakan alami yang diberikan adalah rotifera (Brachionus plicatilis) diberikan sebelum kuning telur pada larva akan habis, yaitu pada hari kedua. Pakan alami selanjutnya adalah naupli artemia (Artemia salina) yang diberikan saat umur larva 12 hari (apabila diperlukan). Saat larva berumur 15 hari artemia yang digunakan adalah artemia setengah dewasa sampai hari ke 20. Pakan buatan (pellet) diberikan sedini mungkin mulai umur 10 hari. Pakan pellet awal berukuran sekitar 200 mikron. Ukuran pellet yang diberikan selanjutnya disesuaikan dengan bukaan mulut larva, dengan dosis yang diberikan sampai kenyang.
Tabel. Jenis dan ukuran pakan larva
Jenis Pakan |
Jumlah |
Ukuran |
Waktu |
Frekuensi |
Phytoplankton |
5 × 103/ml |
5–20 μm |
D3–15 |
1 kali/hari |
Rotifer |
5–10/ml |
100–175 μm |
D3–17 |
4 kali/hari |
Brine shrimp Nauplii |
0,5–1/ml |
250 μm |
D15–22 |
2–3 kali/hari |
Pakan pellet |
Sesuai kebutuhan |
300-500 μm |
D10-18 |
4 kali/hari |
Pakan pellet |
Sesuai kebutuhan |
500-800 μm |
D18-22 |
4 kali/hari |
Pengelolaan air pemeliharaan mutlak diperlukan guna menjaga kualitas air yang digunakan. Pengelolaan yang dilakukan adalah dengan mengganti air pemeliharaan pada umur 5 hari sampai 10 hari sebanyak 25% tiap harinya. Saat umur larva 10-20 hari penggantian air adalah sebanyak 50% tiap hari dan larva umur 20-30 hari dilakukan pergantian air sebanyak 75% per harinya. Untuk menjaga agar kadar amoniak dalam bak pemeliharaan tetap pada syarat yang ditentukan, perlu ditambahkan Nannochloropsis. Kepadatan Nannochloropsis adalah 5 X 103 sel/ml.
Pemeliharaan Benih
Pendederan dapat dilakukan dalam bak yang terbuat dari beton atau fiberglass, dapat berbentuk persegi panjang maupun bulat. Volume bak berkisar antara 1-6 ton. Padat penebaran untuk masa pendederan disesuaikan dengan ukuran benih. Padat penebaran awal pendederan adalah 1.500 ekor/m3 dengan ukuran benih ± 2 cm atau berumur sekitar 22-25 hari.
Pakan yang diberikan dapat berupa ikan rucah segar atau pakan buatan (pellet). Besarnya pakan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Pada tahap awal pemeliharaan pemberian pakan dilakukan sesering mungkin atau minimal 4-6 kali sehari atau sampai ikan kenyang benar.
Pengelolaan media pemeliharaan terutama untuk menjaga kualitas air sekitar media sehingga ikan dapat tumbuh dengan optimal. Salah satu caranya yaitu dengan perawatan wadah pemeliharaan secara kontinyu. Pembersihan dasar bak dapat dilakukan dengan penyiphonan. Penyiphonan dilakukan setiap pagi dan sore setelah pemberian pakan. Untuk menjaga kualitas air tetap baik pada masa pendederan diterapkan sistem air mengalir 24 jam sebayak minimal 200%. Walaupun ikan Bawal Bintang cenderung tidak kanibalisme, namun perbedaan ukuran yang besar dapat menyebabkan kematian pada larva/benih yang kecil akibat digigit oleh larva/benih yang lebih besar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan penyeragaman ukuran (grading).
Grading sering dilakukan pada akhir pembenihan atau awal masa pendederan dan seterusnya dengan waktu tidak tentu. Masa pemeliharaan benih ikan Bawal Bintang pada fase pendederan berkisar antara 10 hari sampai dengan 30 hari, dimana biasanya benih dipanen mulai ukuran 2,5 cm sampai dengan 5 cm (siap tebar di KJA).
Sumber : BPBL Batam