XL Axiata Bikin Solusi IoT untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Budidaya Ikan dan Udang
| Tue, 10 Nov 2020 - 16:37
XL Axiata mengembangkan solusi IoT untuk membantu pelaku usaha di berbagai segmen. Salah satunya untuk kalangan petani tambak, XL Axiata membuat solusi precision farming bernama “XL Smart Aquaculture”.
Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas budidaya ikan dan udang. Solusi ini telah diterapkan sejumlah petani tambak ikan kerapu dan udang di Jawa Timur.
Baca juga: Maksimalkan Budidaya Ikan, Mahasiswa Kembangkan Aplikasi Sahabatambak
Dalam keterangannya disebutkan solusi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas rata-rata sebesar 20 persen.
Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata Feby Sallyanto, mengatakan kehadiran solusi seiring dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya Indonesia hanya menempati posisi keempat negara penghasil udang di dunia.
Rupanya, tantangan terbesar yang dihadapi petambak Indonesia dalam meningkatkan produksi budidaya dalam negeri adalah metode budidaya konvensional yang belum banyak mendapatkan sentuhan teknologi dan minimnya data historis, dan berbagai masalah lainnya.
"XL Smart Aquaculture memungkinkan metode budidaya dengan teknologi berbasis data yang presisi," kata Feby dalam keterangan resmi XL Axiata.
Dibantu Machine Learning
XL Axiata menghadirkan solusi IoT untuk mendukung hasil tambak ikan dan udang jadi lebih maksimal (Foto: XL Axiata)
Solusi “XL Smart Aquaculture” bekerja dengan cara mengambil dan mengolah data kualitas air secara otomatis dengan memadukan IoT dan machine learning. Dengan demikian, petambak dapat langsung mengetahui keadaan tambak yang dikelolanya.
Variabel penting yang dimonitor pada XL Smart Aquaculture ini adalah kondisi air di tambak. Dengan mengetahui data keadaan tambak, mereka dapat melakukan berbagai hal seperti mencegah penyakit, menghindari pemberian pakan yang berlebihan, dan mengoptimalkan kapasitas tambak. Manfaat lain dari solusi ini adalah kemudahan dalam membaca kondisi tambak.
Penggunaan Mudah
Penggunaan XL Smart Aquaculture cukup mudah, petambak hanya perlu mencelupkan sensor kualitas air, kemudian data akan secara otomatis muncul di layar smartphone atau tablet. Petambak juga dapat memisahkan data tiap tambak, sehingga luas tambak 5.000 m2 hanya membutuhkan 1 unit alat.
Baca juga: Seberapa Penting Digitalisasi dalam Data Budidaya?
Kurangi Kegagalan Panen
Selain itu, sistem pada solusi ini memudahkan pengguna untuk melakukan input data tambak, baik dari sisi kualitas air, data pakan, data panen, ataupun data penyakit.
“Metode budidaya dengan data akurat dapat mencegah dan menanggulangi masalah yang ada di perairan. Perlakuan yang tepat bagi komoditas yang dibudidayakan dapat meningkatkan produktivitas budidaya dengan kualitas hasil panen yang sesuai dengan permintaan pasar. Solusi ini juga mengurangi tingkat kegagalan panen," kata Feby.
Solusi ini dikembangkan untuk dapat tetap bekerja secara maksimal disaat tidak mendapat sinyal seluler. Selain itu, solusi ini dapat ditambahkan fitur-fitur atau alat lainnya sesuai kebutuhan.
Baca juga: Budidaya Vaname Intensif di Bak Beton (VITON)
Saat ini XL Smart Aquaculture telah diterapkan oleh para petani tambak di Pacitan dan Situbondo.
Di usianya yang ke-24, XL Axiata memperkuat komitmen untuk selalu mendukung pembangunan nasional melalui bidang telematika, termasuk dengan mendorong pemanfaatan layanan-layanan inovatif serta IoT untuk memajukan dunia usaha termasuk di kalangan UMKM.
Sumber: Liputan 6