KKP Bangun Platform Jejaring Bisnis Kembangkan Wirausaha Perikanan
| Thu, 19 Dec 2019 - 13:40
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun platform
jejaring bisnis dalam rangka mendorong tumbuhnya jiwa wirausahawan serta
membangun usaha rintisan di sektor kelautan dan perikanan, dengan harapan dapat
berkontribusi untuk menurunkan angka pengangguran nasional.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam
rilis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengungkapkan bahwa KKP melalui BRSDM
telah membangun sebuah platform jejaring bisnis bernama JALA, atau akronim dari
Jejaring Alumni Pendidikan Kelautan dan Perikanan.
“Platform ini bertujuan untuk menghubungkan stakeholder, peserta didik,
dan alumni di bidang usaha kelautan dan perikanan,” ucap Sjarief Widjaja.
Ia mengutarakan harapannya agar platform jejaring bisnis tersebut dapat
memberikan hasil yang cukup berarti dalam mewujudkan SDM yang maju di sektor
kelautan dan perikanan.
Baca juga: KKP Luncurkan Program E-jaring Sebagai Solusi Kartu Pra Kerja di Masa COVID-19
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan mahasiswa
dapat membantu meningkatkan kualitas SDM sektor kelautan dan perikanan
nasional.
"Mahasiswa adalah orang yang cerdas yang biasanya bisa melakukan apa saja
di lapangan. Begitu menghadapi kesulitan, dia tidak akan berhenti di tengah
jalan kesulitan. Selalu berusaha mencari jalan keluarnya," kata Menteri
Edhy ketika menerima Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di
Kantor KKP pada 29 November 2019.
Himapikani merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa perikanan dari 103
kampus di seluruh Indonesia.
Menteri Edhy mengingatkan Indonesia memiliki potensi budidaya perikanan yang
butuh keikutsertaan Himapikani dalam pengembangannya.
Baca juga: Kita Disibukkan Kartu Prakerja, Tak Sadar Ada Aplikasi Belajar Ternak Lele Buat Amatir
Menurut dia, budi daya perikanan Indonesia tidak kalah dari negara-negara
lainnya. Ia berpandangan sektor ini juga mampu berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sudah cukup baik di antara
negara-negara G-20.
"Budi daya adalah kunci. Panjang pantai kita itu nomor dua di dunia
setelah Kanada. Tapi dalam berbudidaya di wilayah pantai, kita baru
memanfaatkan 10 persen saja. Luasan tambak udang kita tidak lebih dari 300.000
hektar saja," jelas Edhy.
Sumber : Antara News
Tentang Minapoli
Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis perikanan budidaya terintegrasi, sehingga pembudidaya dapat menemukan seluruh kebutuhan budidaya disini. Platform ini hadir untuk berkontribusi dan menjadi salah satu solusi dalam perkembangan industri perikanan budidaya. Bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya yaitu Pasarmina, Infomina, dan Eventmina.