Tips Pemeliharaan Induk Lele yang Benar
| Tue, 23 Mar 2021 - 11:56
Memelihara induk tidak sesulit memelihara benih lele. Namun, tidak sedikit pembudidaya yang keliru dalam memelihara induk. Tujuan utama pemeliharaan induk adalah agar menghasilkan telur yang banyak dan matang saat akan dipijahkan. Agar tujuan tersebut tercapai maka pembudidaya harus memenuhi kebutuhan induk yang dipelihara, terutama kebutuhan pakannya.
Alasan Memilih Bisnis Pembesaran Lele
Calon induk disarankan dipelihara di kolam tanah atau kolam dengan dasar tanah dengan ketinggian air sekitar 80—100 cm. Kepadatannya sekitar 20—30 ekor per m2. Bahkan, sejumlah pembudidaya memelihara induk dengan kepadatan hingga 50 ekor per m2. Namun, institusi perikanan menyarankan kepadatan induk tidak lebih dari 5 ekor/m2. Alternatif tempat pemeliharaan induk bisa menggunakan kolam terpal, kolam beton, atau wadah lain seperti bak fiber. Pemilihan jenis kolam induk tergantung kondisi lokasi usaha.
Baca juga: Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal, Perhatikan 5 Hal Ini
Antara induk jantan dan betina ada yang memeliharanya dalam satu kolam, tetapi ada pula yang memisahkan menjadi dua kolam. Pak Jamal misalnya, lebih memilih menyatukan pemeliharaan induk dalam satu kolam karena meyakini bahwa induk-induk tersebut lebih cepat matang gonad sekitar 2—4 minggu dibandingkan dengan induk yang dipisah.
Kondisi air kolam pemeliharaan induk harus keruh supaya induk tidak memijah liar. Sementara itu, induk diberikan pakan secara rutin berupa pelet dengan kandungan protein 30—32%. Pemberiannya dua kali sehari, yaitu pagi hari sekitar pukul 07.00—08.00 dan sore hari sekitar pukul 18.00—19.00. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3—5% dari bobot induk. Ada pula yang memberikan pelet dengan kandungan protein 38% dan jumlah yang diberikan sebanyak 1—2% dari bobot induk.
Baca juga: Lokasi Perawatan Jadi Penentu, Begini Cara Budidaya Lele
Selain pakan pelet, sejumlah pembudidaya menyarankan untuk memberi pakan tambahan lain seperti daging bekicot, keong mas, kijing, dan cacing tanah. Pemberian pakan tambahan tersebut disarankan tidak terlalu sering karena akan terjadi penumpukan lemak terlalu banyak di dalam tubuh induk sehingga telur menjadi sedikit dan terlambat matang gonad. Pemberian pakan tambahan tersebut cukup 2—3 hari sekali.
Sumber: pertanianku.com