Teknik Pembenihan Ikan Kerapu Bebek
| Thu, 13 Feb 2020 - 13:46
Ikan kerapu memiliki banyak spesies salah satu diantaranya adalah kerapu bebek (Cromileptes altivelis) atau biasa juga disebut kerapu tikus. Kerapu bebek merupakan ikan kerapu yang sangat digemari oleh mancanegara dan bernilai ekonomis paling tinggi diantara ikan kerapu lainnya.
Sumber: Jitunews
Pengembangan teknologi pembenihan kerapu bebek di Balai Budidaya Air Payau Takalar merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan akan benih kerapu bebek baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu menunjang pengembangan kegiatan budidaya kerapu bebek yang berkesinambungan. Selain itu juga dilakukan alih teknologi untuk dikembangkan di tengah masyarakat.
Pengelolaan Induk
Induk kerapu bebek yang digunakan adalah induk hasil tangkapan alam. Ukuran induk untuk betina 1,3 – 2,4 kg dan jantan 2,5 – 3 kg. Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:2. Induk-induk tersebut dipelihara dalam bak beton berbentuk silinder bervolume 50 m3 dengan pergantian air minimal 300% perhari. Pakan yang diberikan berupa pakan rucah dan cumi-cumi dalam bentuk segar. Dosis pemberian pakan adalah 3-5 %/BB dengan frekuensi pemberian pakan 1 kali/hari. Selain itu juga diberikan beberapa multivitamin (vitamin C, nature-E dan vitamin B-kompleks).
Untuk memacu perkembangan gonad induk selain melalui teknik manipulasi lingkungan juga dengan melakukan injeksi hormonal berupa LHRH-a dengan dosis 100 µg/kg berat badan.
Perkembangan gonad induk betina ditandai dengan semakin membesarnya perut. Selain itu, juga dapat diketahui dengan metode kanulasi menggunakan selang plastik (canula) berdiameter 1,2 mm. Sedangkan untuk induk jantan dapat diketahui dengan metode stripping yaitu dengan mengurut perut ke arah genital, dimana tingkat kematangan gonadnya ditandai dengan banyaknya sperma (cairan kental berwarna putih susu) yang dikeluarkan pada saat stripping.
Baca juga: Budidaya Kerapu dengan Teknologi Tambak Dikembangkan di Lamongan
Pemijahan
Pemijahan pada induk kerapu bebek selain itu dilakukan secara alami juga dilakukan dengan menggunakan injeksi hormonal. Pemijahan terjadi pada malam hari yaitu sekitar pukul 22.00 sampai pada pukul 02.00 dini hari pada saat bulan gelap (minggu 1 bulan baru Islam). Telur yang dibuahi akan terbawa keluar mengikuti aliran air, kemudian akan tersaring pada kolektor. Ukuran telur berkisar 900-900 mikron. Telur yang telah terkumpul pada kolektor dipanen pada pagi hari.
Penanganan Telur
Telur yang dipanen dipindahkan ke dalam bak inkubasi. Sebelum dimasukkan dalam bak inkubasi. Sebelum dimasukkan dalam bak inkubasi terlebih dahulu kotoran yang tercampur dipisahkan/dibuang melalui penyaringan dengan ukuran mata jaring 1 mm. Telur dalam bak inkubasiakan terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam.
Telur yang baik adalah yang mengapung, sedangkan telur yang buruk adalah yang mengendap di dasar bak inkubasi. Untuk telur yang melayang pada dasarnya adalah telur yang terbuahi namun larva yang dihasilkan relatif lemah, sehingga tidak disarankan untuk dipakai dan sebaiknya dibuang. Setelah dilakukan perhitungan maka selanjutnya telur tersebut ditebar dalam bak pemeliharaan larva.
Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva dilakukan pada bak beton yang sebelumnya telah didesinfeksi sehingga bebas dari parasit dan penyakit. Air media untuk pemeliharaan larva juga telah disterilisasi dengan menggunakan kaporit 20 ppm dan dinetralisir dengan natrium tiosulfat setengah dosis kaporit. Padat penebaran telur yang dianjurkan adalah 10-15 butir/liter. Penebaran telur yang terlalu tinggi kepadatannya merupakan salah satu penyebab tingginya mortalitas pada saat larva berumur 2 hari (D2).
Sumber Gambar : Australian Center of International Agricultural Research
Baca juga: Peluang Usaha Budidaya Ikan Kerapu
Pendederan
Pada saat larva berumur 40 hari maka sebagian besar larva telah menjadi juvenil (benih) dengan panjang total 2-2,5 cm. Pada saat ini larva dipanen dan selanjutnya didederkan. Pendederan benih kerapu bebek dilakukan dengan sistem resirkulasi. Adapun padat penebaran adalah 2,5-3 ekor/liter (2500-3000 ekor/m3) dengan debit air 0,2 liter/detik. Untuk mencapai ukurna 4-5 cm dibutuhkan waktu pemeliharaan 3-4 minggu. Ikan kerapu bebek tidak bersifat kanibal seperti halnya dengan kerapu macan, sehingga tingkat kelangsungan hidup pada pendederan dapat mencapai 100% apabila tidak terjadi serangan virus (VNN).
Sumber:
https://www.djpb.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/file/558/1-pembenihan-kerapu-bebek.pdf/
Australian Center of International Agricultural Research
Tentang Minapoli
Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis perikanan budidaya terintegrasi, sehingga pembudidaya dapat menemukan seluruh kebutuhan budidaya disini. Platform ini hadir untuk berkontribusi dan menjadi salah satu solusi dalam perkembangan industri perikanan budidaya. Bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya yaitu Pasarmina, Infomina, dan Eventmina.