Tata Cara Lengkap Pembenihan Udang Vaname

| Sun, 26 Jan 2025 - 13:42

Produksi benur yang berkualitas adalah proses yang penting dalam keberlanjutan industri budidaya udang vaname.


Benur yang sehat dan steril dari penyakit harus dipastikan menjadi syarat utama dalam memulai praktik budidaya udang. 


Untuk memproduksi benur yang berkualitas, maka proses dan cara pembenihan udang vaname harus dilakukan dengan standar prosedur.


Artikel ini akan membahas mengenai cara pembenihan udang vaname secara runut dan lengkap, mulai dari tahap persiapan hingga pemeliharaan larva udang.




Kelengkapan Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang memadai menjadi adalah pondasi utama untuk melakukan pembenihan udang yang sesuai standar. Berikut merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembenihan udang.


Wadah Budidaya

Wadah budidaya dalam pembenihan udang terdiri dari tandon air, kolam induk, kolam penetasan, kolam pemeliharaan larva, kolam kultur pakan alami, kolam pengelolaan limbah, dan kolam karantina.


Wadah tersebut bisa berupa kolam fiber atau kolam beton. Beberapa jenis wadah budidaya tersebut didesain dan disertai dengan inlet, outlet, filter, dan saluran aerasi.


Sarana Budidaya

Sarana budidaya berarti alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses utama pembenihan.


Sarana budidaya dalam pembenihan antara blower, pompa air, heater, pakan, artemia dan starter pakan alami, desinfektan, dan suplemen budidaya.




Klik untuk Cek rekomendasi Pakan Benur Terbaik 


Peralatan Kualitas Air dan Biosecurity

Peralatan ini harus disiapkan untuk proses pengecekan kualitas air serta pencegahan penyakit pada benur udang.


Peralatan kualitas air dapat berupa termometer, pH meter, DO meter, test kit amonia, dan refraktometer.


Peralatan biosekuriti berupa peralatan laboratorium untuk pengecekan penyakit, seperti mikroskop, alat bedah, kaca preparat, serta larutan kimia lainnya. Sedangkan, peralatan biosekuriti pada proses budidaya dapat berupa pakaian pekerja dan peralatan sanitasi.


1. Praproduksi

Praproduksi adalah tahap awal dalam pembenihan, yang fokus pada persiapan wadah dan media.


Sterilisasi Wadah

Berbagai wadah budidaya tersebut perlu disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan desinfektan sebelum dapat digunakan.


Langkah ini dilakukan dengan mencuci wadah budidaya menggunakan deterjen dan desinfektan, lalu kemudian dikeringkan. Adapun langkah pencucian dan pengeringan ini dapat dilakukan beberapa kali untuk memastikan wadah benar-benar steril.


Deterjen berfungsi sebagai sterilisasi fisik yaitu menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada dinding wadah. Sedangkan, desinfektan berfungsi untuk sterilisasi wadah dari mikroorganisme patogen.


Pilihan Desinfektan untuk Budidaya Udang


Sterilisasi Media Air

Media air umumnya dilakukan sterilisasi pada tandon penampungan air sebelum dimasukkan ke wadah pemijahan dan pemeliharaan.


Air pada tandon disterilisasi menggunakan klorin atau kaporit dengan dosis 15 ppm selama 5 jam. Setelah itu, kandungan residu klorin harus dihilangkan agar tidak mengganggu proses pembenihan.


Penghilangan kaporit dapat dilakukan dengan penambahan tiosulfat sebanyak 15 ppm dan dibiarkan selama 2 jam. Setelah itu, air tandon harus kembali dibiarkan untuk proses pengendapan selama 2 jam.


Pengisian Air Wadah Budidaya

Air dari tandon yang dialirkan menuju wadah budidaya juga harus disterilisasi kembali untuk memastikan tidak adanya patogen yang dapat menyebabkan penyakit.


Sterilisasi air pada wadah budidaya juga menggunakan klorin dengan dosis 5 ppm dan dibiarkan selama satu hari, yang kemudian diberikan tiosulfat dengan dosis yang sama.


2. Penyediaan Pakan Alami

Pakan alami umum digunakan pada proses pembenihan untuk menyesuaikan ukuran mulut larva udang serta proses pencernaannya yang masih belum berkembang sepenuhnya.


Adapun pakan alami tersebut harus dipastikan tersedia sebelum larva menetas agar larva dapat langsung mendapat asupan makanan untuk fase awal pertumbuhan.


Pakan alami dapat berupa fitoplankton dan zooplankton. Pemberian kedua jenis pakan alami tersebut memiliki prosedurnya masing-masing.


Manajemen Pakan Pemeliharaan Larva Udang


Fitoplankton

Fitoplankton yang dapat diberikan pada larva udang adalah Chaetoceros sp., Tetraselmis sp., Thalassiosira sp., dan Skeletonema sp.


Fitoplankton didapatkan dengan melakukan kultur terlebih dahulu sebelum memulai proses pembenihan. 


Zooplankton

Zooplankton yang digunakan umumnya adalah artemia salina. 


Proses persiapan artemia sebelum diberikan adalah melalui dekapsulasi cyste. Dekapsulasi ini adalah proses penetasan cyste sebagai cangkang pelindung artemia agar artemia dapat dimakan oleh larva.


Cek Produk Artemia untuk Larva Udang di sini


3. Tahap Pemijahan

Langkah selanjutnya adalah proses pemijahan induk yang terdiri dari persiapan induk, proses pemijahan, dan penetasan telur.


Persiapan Induk

Induk udang vaname yang ingin dipijahkan harus dipastikan memiliki syarat berikut:

- Memiliki sertifikat Specific Pathogen Free (SPF)

- Berumur minimal 7-8 bulan

- Tidak memiliki cacat anggota tubuh

- Bebas dari penyakit dan patogen


Sebelum dipijahkan, induk betina dan jantan dipelihara pada wadah terpisah. Pemeliharaan berfokus pada pematangan gonad sebagai organ reproduksi agar proses pemijahan lancar dan optimal.


Induk diberikan pakan khusus untuk mempercepat pematangan gonad tersebut yang memiliki kandungan protein sebesar 30% serta penambahan vitamin E. Pemberian pakan juga dapat diselingi dengan pakan alami seperti cacing laut dan cumi.


Kematangan gonad kemudian diperiksa dengan parameter Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada kedua induk.


Pemijahan

Pemijahan dilakukan dengan meletakkan induk jantan dan betina dalam satu wadah yaitu kolam khusus pemijahan.


Perbandingan jumlah induk jantan dan betina pada kolam pemijahan yaitu 1:2 atau 2:3 tergantung dari jumlah induk dan kebutuhan.


Induk udang dibiarkan untuk melangsungkan proses kawin. Pengamatan telur yang dihasilkan dilakukan pada malam hari.


Jika sudah ada telur, maka pisahkan induk dan telur dengan memindahkan telur pada kolam penetasan.


Penetasan Telur

Kolam penetasan perlu difasilitasi dengan aerasi yang tinggi agar terbentuk pengadukan. Pengadukan berfungsi untuk mencegah telur mengendap di dasar dan membuat lebih rentan terinfeksi jamur.


Umumnya, telur-telur yang diaduk tersebut akan menetas menjadi naupli dalam waktu 12-16 jam.


Selain itu, suhu air juga perlu diatur. Suhu air yang dingin cenderung akan membuat telur tidak menetas dan terkena jamur. Oleh karena itu, heater diperlukan untuk menjaga air tetap dalam rentang toleransi suhu.



Klik untuk Cek Rekomendasi Produk Heater


4. Pemeliharaan Larva Udang Vaname

Selanjutnya, pemeliharaan larva dilakukan untuk membesarkan larva udang hingga menjadi ukuran PL yang siap ditebar ke wadah pembesaran. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan larva udang vaname adalah penebaran naupli, pemberian pakan, dan monitoring kualitas air.


Pemindahan Naupli

Naupli dipindahkan ke kolam pemeliharaan larva dengan menggunakan kantong plastik. Kantong plastik. Sebelum digunakan, kantong plastik harus disterilisasi terlebih dahulu menggunakan larutan iodine.


Setelah kantong terisi oleh naupli, dilakukan pemindahan serta aklimatisasi secara perlahan. Aklimatisasi dilakukan dengan meletakkan kantong plastik di atas permukaan air kolam pemeliharaan larva selama 15 menit.


Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan meliputi pakan alami serta pakan buatan. Pakan alami diberikan dengan cara memindahkan dari kolam kultur pakan alami.


Pemberian fitoplankton pada kolam pemeliharaan larva dilakukan tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari. Konsentrasi fitoplankton yang diberikan tergantung pada kepadatan fitoplankton yang masih tersisa di kolam pemeliharaan.


Fitoplankton dapat diberikan dari stadia naupli hingga mysis 3. 


Pemberian artemia dapat dilakukan pada larva udang setelah mencapai stadia Mysis Post Larva (MPL) sampai Post-Larva (PL). 


Pakan buatan yang diberikan pada larva udang umumnya berbentuk serbuk kecil yang menyesuaikan bukaan mulut larva. Selain itu, harus dipastikan pakan yang diberikan memiliki kandungan protein minimal 40% untuk mendukung pertumbuhan udang.


Pemberian pakan diberikan sebanyak 8 kali untuk memastikan pakan selalu tersedia bagi larva.


Pilihan Pakan Benur Protein Tinggi untuk Larva Udang


Sediakan Sarana Pembenihan Udang bersama Minapoli

Minapoli menyediakan layanan pengadaan sarana dan prasarana budidaya secara praktis melalui satu pintu.


Sarana pembenihan udang tersedia bisa Anda dapatkan dengan mudah. Berikut merupakan produknya.

Pakan benur

Artemia

Heater

Desinfektan




Artikel lainnya

Udang 

8 Langkah Persiapan Tambak Udang yang Baik dan Benar

Indah Sari Windu (ISW)

1690 hari lalu

  • verified icon12153
Udang 

Waspada Perubahan Cuaca pada Tambak Udang

Info Akuakultur

801 hari lalu

  • verified icon2682
Udang 

4 Pilihan Pakan untuk Benur Udang Vaname Tumbuh Optimal

Minapoli

941 hari lalu

  • verified icon5226