Suhu Optimal Budidaya Udang dan Pengaruhnya

| Tue, 22 Apr 2025 - 17:10

Dalam budidaya udang, menjaga kestabilan lingkungan perairan menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan, termasuk suhu air.


Bagi udang, suhu bukan sekadar angka pada termometer, melainkan faktor lingkungan yang mempengaruhi metabolisme tubuh dan kesehatannya.


Fluktuasi suhu yang tidak terkendali bisa memicu gangguan metabolisme, penurunan nafsu makan, bahkan membuka pintu bagi serangan penyakit. Maka dari itu, pemahaman mengenai suhu optimal udang menjadi kunci utama dalam menciptakan tambak yang produktif dan berkelanjutan.


Bagaimana Suhu Mempengaruhi Udang?

Suhu air tambak secara langsung memengaruhi sistem fisiologis udang. 


Pada suhu rendah, di bawah 26°C, metabolisme udang melambat. Udang menjadi pasif, nafsu makan menurun, dan pertumbuhan terhambat. 


Selain itu, sistem imun mereka melemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi, terutama penyakit bakterial. 


Di sisi lain, saat suhu melebihi 30°C, metabolisme tubuh udang akan meningkat dan nafsu makan akan naik. Hal ini merupakan hasil yang baik pada budidaya udang.


Namun sayangnya, air dengan suhu tinggi justru memiliki kadar oksigen yang lebih rendah,


Lebih dari sekadar panas atau dingin, fluktuasi suhu yang cepat—misalnya perubahan lebih dari 2°C dalam waktu singkat—dapat memicu stres akut. Udang yang stres akan kehilangan keseimbangan osmotik dan menjadi lebih mudah terserang penyakit. Dalam kondisi seperti ini, mortalitas bisa meningkat signifikan, terlebih jika tambak sedang terdampak penyakit.


Suhu Optimal Udang

Setiap spesies udang memiliki kisaran suhu idealnya masing-masing, dan suhu optimal udang berada pada kisaran 28–32°C sebagai kisaran yang aman dan produktif. 


Dalam rentang suhu ini, udang menunjukkan performa terbaiknya: nafsu makan tinggi, pertumbuhan cepat, dan kekebalan tubuh optimal.


Menjaga suhu optimal udang tidak hanya berkaitan dengan kenyamanan makhluk hidup di dalam tambak, tapi juga berkaitan erat dengan efisiensi pakan, laju konversi pakan (FCR), dan masa panen. 


Tambak yang suhunya berada di kisaran optimal akan menghasilkan panen lebih cepat dan seragam, yang tentu saja meningkatkan profitabilitas.


Strategi Mengatasi Dingin dan Fluktuasi Suhu Tambak

Tidak sedikit petambak yang menghadapi tantangan suhu air dingin, terutama saat musim hujan atau malam hari. Untuk mengatasi penurunan suhu, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menurunkan permukaan air tambak sekitar 5–8 cm. 


Teknik ini bertujuan mengurangi volume air sehingga lebih mudah menyerap panas dari lingkungan. Di sisi lain, jika suhu naik terlalu tinggi, tambahkan air baru yang lebih sejuk ke dalam tambak hingga permukaan naik beberapa sentimeter, guna menurunkan suhu secara bertahap dan aman.


Pemanfaatan kincir air juga penting. Selain untuk meningkatkan oksigen terlarut, kincir air membantu mencampur air permukaan dan dasar tambak agar suhu lebih merata. Ini penting karena perbedaan suhu di kolom air juga bisa menyebabkan stres pada udang.


Artikel lainnya

Udang 

Budidaya Udang Windu Bersama Bandeng

Minapoli

1023 hari lalu

  • verified icon4917
Udang 

5 Produk Vitamin Penambah Nafsu Makan Udang Vaname

Minapoli

123 hari lalu

  • verified icon539
Udang 

Rekomendasi Disinfektan Udang dan Tips Penggunaannya

Minapoli

532 hari lalu

  • verified icon2544