SCI Gelar Workshop Penyakit Udang
| Tue, 26 Feb 2019 - 11:07
Surabaya - Shrimp Club Indonesia (SCI) menggelar Worskhop Nasional bertajuk “Waspada Early Mortality Syndrome (EMS) dan Acute Hepatopancrea!c Necrosis Disease (AHPND)” di Vasa Hotel Surabaya Jawa Timur pada (20/2).
Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan perudangan dalam negeri diantaranya petambak udang anggota SCI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pelaku usaha hatchery (pembenihan) udang, perusahaan pakan, hingga perwakilan Unit Pengolahan Ikan (UPI).
Menurut Ketua Umum SCI, Iwan Sutanto, tujuan acara ini meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan serangan berbagai penyakit udang. Mengingat penyakit yang masih menghantui proses budidaya udang dalam negeri. Ia menjelaskan, saat ini budidaya udang dalam negeri masih dibayangi berbagai macam penyakit udang seperti Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), White Spot Disease (WFD), dan White Spot (WS) yang baru terdengar di beberapa tempat budidayaudang.
Lebih lanjut Iwan menjelaskan, petambak nasional juga harus waspada terhadap penyakit EMS meski sejauh ini tidak ditemukan di Indonesia. "Penyakit ini lebih ganas dan sudah terjangkit di beberapa negara tetangga (Thailand dan Vietnam), sebaiknya kita lebih meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahannya agar tdak terjadi di dalam negeri," tegas Iwan kepada TROBOS Aqua.
acara workshop nasional ini menghadirkan pratisii dari negara yang telah dinyatakan positif terkena penyakit tersebut seperti Thailand dan Vietnam. " Tujuannya supaya kita bisa belajar banyak dari mereka mengenai pencegahan penyakit tersebut,” ujar Iwan.
Sebagai pemateri pertama, Arindee Abru yang merupakan seorang praktisi dan perwakilan Inve Aquaculture Thailand memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya EMS dan AHPND yang terjadi di Thailand. Hadir pula praktisi udang dari Vietnam Nguyen Ngoc Binh yang memberikan testimoni terkait serangan dan pencegahan EMS di Vietnam.
Dalam acara tersebut dibuat beberapa kesepakatan bersama oleh seluruh pelaku industri udang dalam negeri. Kesepakatan tersebut diantaranya memperketat lalu lintas udang hidup, dan udang beku serta pakan alami di perbatasan, kemudian laboratorium milik swasta dan pemerintah diharuskan memiliki alat dan bahan uji penyakit EMS atau AHPND, serta melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Beberapa kesepakatan tersebut dibuat dalam rangka waspada dan upaya pencegahan masuknya penyakit udang baru.
Sumber : http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/02/21/56/11265/sci-gelar-workshop-penyakit-udang