Potensi Pemanfaatan Air Limbah Budidaya Ikan
| Wed, 25 Jan 2023 - 09:15
Budidaya perikanan merupakan salah satu industri besar yang memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan nasional di banyak negara. Industri akuakultur memiliki persentase yang dapat dihitung dari total pendapatan suatu negara. Kontribusi sebagian besar berasal dari pasokan permintaan lokal untuk komoditas hasil laut dan ekspor komoditas berharga.
Misalnya, pasokan makanan laut untuk kebutuhan lokal di Malaysia menyumbang hingga 54 kg / kapita / tahun sedangkan ekspor komoditas berharga udang windu mencapai 70% dari produksi nasional. Di Thailand, ekspor komoditas ikan berkontribusi hingga 20% dan pasokan lokal berkontribusi sekitar 33 kg / kapita / tahun.
Industri perikanan budidaya sangat bergantung pada sumber daya air sebagai bahan produksi utamanya. Data menunjukkan bahwa konsumsi air untuk industri akuakultur di India dan Mesir masing-masing mencapai 2,7 m3 / kg produksi / tahun dan 3,1 m3 / kg produksi / tahun. Industri ini menghasilkan air limbah yang melimpah sebagai akibat dari konsumsi air yang masif.
Air limbah yang dihasilkan dari industri ini memiliki karakteristik kebutuhan oksigen biologis (BOD) yang tinggi, kebutuhan oksigen kimiawi (COD), protein, nitrogen (N), dan fosfor (P). Karakteristik organik tinggi berasal dari sisa pelet makanan, feses ikan, dan bangkai organisme, sedangkan protein berasal dari pemanfaatan hormon atau suplemen untuk meningkatkan produktivitas komoditas.
Pemanfaatan air limbah budidaya ikan masih terhitung minim. Tetapi, terdapat suatu potensi besar yang dapat dicapai dari pemanfaatan limbah budidaya ikan. Jumlah limbah cair yang dihasilkan dari industri akuakultur yang melimpah menjadi perhatian global karena juga mengandung bahan organik, nutrisi, dan organisme hidup dengan konsentrasi tinggi, seperti alga dan plankton. Konsentrasi BOD, COD, dan nutrisi yang tinggi menjadi perhatian utama dalam hal pencemaran pada badan air ketika limbah dibuang ke lingkungan.
Artikel terkait: 3 Langkah Jitu Kelola Limbah Budidaya Ikan Ala Dosen UGM
Beberapa faktor yang mempengaruhi karakteristik air limbah antara lain wilayah, jenis spesies budidaya, sistem budidaya, dan pola makan yang diterapkan. Air limbah budidaya mengandung alga, yang dapat dipanen menggunakan koagulan yang dapat terurai secara hayati untuk pemanfaatan lebih lanjut. Air limbah budidaya ikan juga kaya nutrisi dan dapat direklamasi sebagai pupuk atau digunakan sebagai budidaya alga.
Dengan bahan berharga yang dapat ditemukan dalam air limbah budidaya, potensi pemulihan padat dan konversi bahan terlarut dari air limbah budidaya menjadi sangat layak. Padatan yang dipisahkan dari air limbah budidaya dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk hayati atau pakan ikan jika tidak ada bahan kimia yang terlibat selama proses pemisahan.
Senyawa larut dalam air limbah dapat diekstraksi oleh bakteri, alga, dan mikrofit, yang selanjutnya dapat menghasilkan produk samping bernilai tambah. Unsur hara terlarut dalam air limbah budidaya juga akan membuatnya sesuai untuk digunakan pada sistem irigasi, yang dapat mengurangi pemanfaatan pupuk kimiawi. Konsep ini telah diterapkan secara luas dalam pertanian hidroponik.
Budidaya alga dengan menggunakan air limbah budidaya juga dapat menghasilkan berbagai produk, yang tidak hanya bermanfaat bagi ekosistem budidaya tetapi juga berkontribusi pada sektor energi dan lingkungan. Selain itu, air limbah budidaya juga dapat dimanfaatkan sebagai media budidaya untuk pertumbuhan bakteri, yang dapat bermanfaat bagi sistem budidaya bioflok.
Baca juga: Mekanisme Kerja Bakteri
Pemulihan bahan berharga dari air limbah budidaya dapat meningkatkan nilai ekonomi air limbah sekaligus mencegah pencemaran lingkungan lebih lanjut karena pembuangan air limbah yang tidak diolah.
Beberapa tantangan perlu dihadapi dalam upaya pemanfaatan limbah budidaya ikan. Akuakultur menghasilkan air limbah yang melimpah, dan dengan demikian jumlah bahan yang dipulihkan diperkirakan sangat besar. Jika padatan pulih digunakan sebagai pupuk, distribusi komoditas ini perlu bersaing dengan pupuk komersial, yang saat ini lebih disukai oleh petani / pengguna. Sebuah meta-analisis tentang produksi pupuk dari air limbah budidaya untuk menunjukkan faktor biaya-manfaat dari aplikasi ini akan menarik.
Jika nutrisi di dalam air limbah budidaya diserap oleh tanaman, pemanfaatan biomassa tanaman yang dihasilkan juga harus dieksplorasi. Beberapa biomassa tanaman dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bahan baku, sehingga membuka peluang baru untuk menganalisis kelayakan pemberian pakan biomassa yang dihasilkan kepada hewan. Itu juga bisa diubah menjadi pupuk atau pengkondisi tanah.
Penyelidikan lebih lanjut tentang kelayakan biomassa yang dihasilkan sebagai pengkondisi / pemupukan tanah akan memicu lebih banyak penelitian sebagai upaya penggantian pupuk kimia. Biomassa yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai umpan digester anaerobik, yang dapat menghasilkan produk sampingan yang berharga dari gas metana. Dengan minimnya penelitian tentang pemanfaatan biomassa tumbuhan sebagai pakan digester anaerobik, topik ini dapat menjadi area penelitian yang menarik.
Informasi lainnya: Kelola Limbah Secara Tepat Budidaya Selamat
Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh NewsUNAIR. Ketepatan informasi yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.