Perusahaan Norwegia Teken Perjanjian Kerja Sama Budidaya Ikan Terpadu di TEI
| Mon, 21 Oct 2019 - 10:23
Di sela-sela perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019,
KBRI Oslo, Norwegia, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan RI
berhasil memfasilitasi penandatanganan perjanjian business-to-business (b-to-b)
antara konsorsium perusahaan-perusahaan Indonesia dipimpin PT El Rose Brothers
dengan perusahaan Sterner AS asal Norwegia. Acara penandatanganan dilakukan
oleh Ferry Budiman selaku Direktur PT El Rose Brothers dan Gisle Larsen selaku
Direktur Sterner AS dengan mengambil tempat di Nusantara Convention Hall, ICE
BSD City, Tangerang, pada tanggal 16 Oktober 2019.
Perjanjian ini merintis jalan bagi investasi yang cukup signifikan dalam
mengembangkan bisnis budidaya perikanan onshore fish farming berbasis teknologi
Recirculating Aquaculture System (RAS) di Indonesia. PT El Rose Brothers akan
memulai pembangunan fasilitas RAS tersebut di Provinsi D.I. Yogyakarta pada
tahun 2020 dengan rencana kapasitas produksi tahap I sebesar 2.500 ton per
tahun produk ikan kakap putih (Barramundi). Proyek ini direncanakan akan
mendatangkan investasi senilai USD 50 juta.
Menurut rilis pers KBRI Oslo, Kamis (17/10/2019), penggunaan teknologi RAS
asal Norwegia pada bisnis budidaya perikanan diharapkan dapat menghasilkan
produk ikan yang berkualitas tinggi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan
keunggulan pengawasan kualitas yang dimiliki Sterner AS. PT El Rose Brothers
berencana juga akan membangun fasilitas pembibitan (hatchery) yang akan sangat
bermanfaat bagi pengoperasian fasilitas RAS tersebut serta meningkatkan kualitas
produk perikanan Indonesia secara umum.
Gisle Larsen menyatakan, "Kami sangat senang dapat
bekerja sama dengan El Rose Brothers untuk memulai babak baru dalam produksi
produk perikanan onshore di Indonesia. Proyek kemitraan ini dapat menjadi
landasan untuk memadukan investasi asing dan teknologi RAS dan pengolahan air
bersih milik Sterner AS di Indonesia".
Sementara itu, Ferry Budiman menyatakan, "Melalui integrasi teknologi maju
bertaraf dunia di bidang budidaya perikanan yang dimiliki Sterner, kami optimis
akan menjadi yang terunggul dalam hal produksi produk perikanan yang
berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen. Kami memang bertujuan untuk menjadi
produsen produk perikanan dengan fasilitas onshore (kawasan daratan) dalam
kurun waktu lima tahun mendatang yang akan menyediakan produk untuk pasar
domestik maupun global.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, Todung Mulya Lubis
yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan kerja sama tersebut menambahkan,
"Semua pihak kiranya perlu memberikan dukungannya agar kerja sama ini
dapat direalisasikan secara konkret dan tepat waktu sesuai perencanaan.
Disamping itu, perlu dipastikan juga agar proyek tersebut dapat segera
beroperasi dengan memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dengan
demikian, proyek ini dapat mendukung peningkatan perekonomian nasional dan
memberi kemaslahatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di
Provinsi DI Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya".
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI yang juga hadir pada prosesi
penandatanganan menegaskan dukungan pemerintah bagi upaya peningkatan investasi
luar negeri di Indonesia. Wamenlu menambahkan bahwa Indonesia siap meningkatkan
hubungan ekonomi dengan negara-negara mitra, termasuk Norwegia. "Hanya
melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan hubungan ekonomi yang kuat",
pungkasnya.
Teknologi RAS merupakan komponen penting dalam produksi makanan yang rendah
karbon dan berkelanjutan di masa mendatang. fasilitas berbasis teknologi RAS milik
Sterner memungkinkan produksi berdasarkan quality assurance, traceability dan
managed growth pada lingkungan yang zero waste dan low carbon.
Sumber : Detik.com