Pembudidaya Tekor Tapi Ikannya Kesohor Sampai ke Johor
| Fri, 22 Oct 2021 - 13:30
Terlahir di pedesaan tidak jauh dari kaki gunung Galunggung di Tasikmalaya dan bersebelahan dengan hamparan sungai, tentunya sudah pasti menjadi petani ikan adalah menjadi usaha yang ideal dan menjadi primadona bagi masyarakat kami. Dan memang benar saja sebagian masyarakat menjalani kehidupan sebagian besar menjadi petani ikan.
Namun meskipun begitu menjadi petani ikan bukanlah hal yang mudah apalagi melihat kondisi dan situasi saat ini. Air yang menjadi sumbernya sewaktu-waktu seolah tiada yang bisa menghalangi terkontaminasi dengan berbagai industri yang tidak memikirkan nasib para petani ikan. Apalagi ditambah waktu yang semakin berkembang wilayah kami yang dari pedesaan menjadi perkotaan tentu saja banyak lahan yang produktif menjadi non-produktif.
Apalagi kawasan wilayahnya menjadi akses jalur wisata tentu banyak orang yang berinvestasi, namun meskipun begitu para petani ikan di wilayah kami seolah tidak peduli dengan urusan seperti itu. Para petani ikan di desa kami sangatlah handal masih bisa bertahan dan tidak tahu mereka memiliki ilmunya dari mana yang sudah pasti ilmu itu turun temurun.
Petani di wilayah kami bisa membibitkan dan membenihkan ikan air tawar dari berbagai jenis ikan dan bisa membudidayakannya dengan baik dan saya yakin ilmunya sangat istimewa dan maaf mungkin tidak dimiliki di wilayah lain.
Memang benar ada dinas balai benih ikan di wilayah kami, namun keadaannya saat ini seolah belum bisa menjadi pionir bagi para petani ikan di wilayah kami. Tidak tahu alasannya seperti apa namun keberadaanya antara ada dan tiada atau mungkin merasa kurang percaya diri dan kalah ilmu dengan para petani ikan di wilayah kami.
Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia
Tetapi dahulu ada seseorang yang sangat berjasa membangun balai benih ikan di wilayah kami. Beliau masyarakat biasa bahkan sekolahnya saja hanya sampai SR (Sekolah Rakyat). Tapi beliau bisa membangun tanah yang tadinya non-produktif menjadi produktif dan bukan hanya itu saja beliau juga sangat mahir membudidayakan ikan air tawar berbagai jenis dan pada saat itu balai benih ikan benar menjadi pionir bagi para petani ikan di wilayah kami.
Bahkan banyak para pelajar SPP, SPMA waktu ber-KKN di sana bahkan kampus kenamaan pun pernah mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk menimba ilmu di wilayah kami. Namun saya kurang tahu persisnya berapa lama beliau mengelola balai benih ikan di wilayah kami.
Namun sekarang beliau sudah tiada dan pada masa itu juga kuliner ikan di wilayah kami kelezatannya katanya termashur juga. Kalau anda pernah mencicipi ikan pindang Rancapaku itu dari desa kami. Namun saat ini pun dengan kemajuan teknologi dan jaman Alhamdulillah sebagian masyarakat berinovasi mengemas ikan dan insyaallah memiliki rasa yang khas yang terkenal namanya baby fish atau sebutan di wilayah kami “Lauk Goreng Were Huripan” dan Alhamdulillah pemasarannya katanya sudah sampai ke Johor Malaysia .
Akhir tulisan ini, rintangan bukanlah sebuah halangan karena ada ilmu istimewa yang tuhan telah persiapkan.
---
Penulis: Didin Latifudin
Profesi: Pembudidaya
Instansi: -