Pabrik Pakan KKP Siap Beroperasi
| Thu, 10 Jan 2019 - 07:46
PANGANDARAN -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pabrik pakan ikan skala
medium siap beroperasi tahun ini. Pabrik pakan yang dibangun pada lahan seluas
7.000 m2 dirancang untuk memproduksi pakan terapung dengan kapasitas
optimum 1 - 1,2 ton per jam atau mampu mensuplai kebutuhan pakan optimal
minimal 3.450 ton per tahun.
Sumber Foto : Humas DJPB KKP
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangannya mengatakan bahwa pabrik pakan ini ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan air tawar dan laut khususnya bagi pembudidaya ikan di wilayah priangan timur dan sekitarnya seperti Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Cilacap.
Terkait pengelolaan kedepannya, Slamet mengatakan akan menunjuk UPT Ditjen Perikanan Budidaya yang memang sudah kompeten dalam bidang pakan ini. Dalam hal ini menurutnya kemungkinan bisa Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi atau Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Slamet juga tengah menyiapkan mekanisme terkait dengan standar harga yang nantinya diberlakukan di pasar. Nantinya menurut Slamet penetapam harga akan melalui Surat Keputusan Dirjen. Ini penting untuk memastikan harga bisa terjangkau.
"Tentu kami akan mendorong agar harga pakan ini bisa terjangkau dan kualitas tetap terjaga. Tujuan awal kami khan bagaimana meningkatkan efisiensi produksi yang saat ini jadi kendala utama. Jadi kehadiran pabrik pakan skala medium ini, diharapkan akan lebih luas menjangkau kebutuhan para pembudidaya ikan dan menekan biaya produksi budidaya minimal 30 persen", pungkasnya.
Ditanya
masalah jaminan kualitas dan ketersersediaan bahan baku, dirinya memastikan kualitas
produk pakan akan terjamin dan mengacu pada SNI yang sudah ada. Untuk jaminan
bahan baku, ia juga memastikan selama ini tidak ada kendala, artinya bahan baku
tetap tersedia.
Sumber Foto : Humas DJPB KKP
"Untuk bahan baku saya rasa tidak jadi soal, nanti kita akan coba untuk menata logistiknya agar ketersediaannya terus terjamin, tentunya dengan kualitas baik. Hal penting, kami tidak lagi menggantungkan pada sumber bahan baku impor. Kita akan create bagaimana potensi bahan baku lokal yang ada punya performance yang baik bagi efesiensi pakan. Ini tujuan kami", pungkas Slamet.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat tahun 2019 kebutuhan pakan ikan dan udang diperkirakan hingga mencapai 10,8 juta ton. Sementara itu, produksi pakan mandiri tahun 2017 tercatat sekitar 26.546 ton.