Menteri Trenggono Ajak Pembudidaya Milenial Kreatif Kembangkan Pakan Mandiri
| Fri, 30 Apr 2021 - 09:33
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak para pembudidaya milenial untuk senantiasa berpikir kreatif dan berinovasi. Sehingga tidak hanya andal dalam mengelola tambak, tetapi juga mampu menghasilkan produk lain yang mendorong pengembangan budidaya perikanan di Indonesia.
Salah satu yang bisa dikembangkan oleh pembudidaya milenial adalah pakan mandiri yang berkualitas. Persoalan yang dihadapi selama ini adalah bahan baku pakan yang masih bergantung pada impor.
Hal itu disampaikan Menteri Trenggono saat menyapa anak-anak milenial lulusan perguruan tinggi sejumlah kampus terkemuka, yang sedang menjalani pendidikan sebagai teknisi tambak milenial di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Peran Pendidikan Kelautan dan Perikanan Mendorong Wirausaha Muda
"Kalian ini adalah masa depan bangsa. Perlu kita ketahui bahwa masa depan Indonesia juga ada di laut, tanpa laut kita tidak bisa hidup. Pesan saya, kalian semua harus belajar dengan serius, memikirkan bagaimana secara ekonomi tambak milenial ini bisa meningkat," ujar Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono percaya bahwa milenial memiliki kreativitas yang tinggi, sehingga mereka dapat berkontribusi melalui riset-riset ilmiah untuk menghadirkan pakan alternatif, yang nantinya bisa membantu para pembudidaya dalam memenuhi kebutuhan pakan.
Sementara itu, dalam rangka mendorong milenial terjun di bidang budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program tambak udang milenial (millenial shrimp farming). Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara merupakan UPT KKP yang mengimplementasikan program ini dengan membangun tambak udang milenial percontohan.
Terdapat 29 unit kolam berdiameter 20 meter di area balai. Tambak-tambak ini bahkan sudah berhasil panen, dimana panen parsial pertama dilakukan awal bulan ini. Hasilnya mencapai 4 ton udang vaname.
Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo menyampaikan beberapa inovasi yang telah dilakukan di tambak milenial Jepara. Diantaranya kolam tambak milenial didesain dengan sistem otomatis, mulai dari pemberian dengan sistem automatic feeder, alat kincir yang bisa dikontrol dari jauh, pemantauan kualitas air juga telah menggunakan alat sehingga bisa dikontrol dari jauh, serta pengamatan kolam juga sudah menggunakan CCTV.
Baca juga: Bappenas-UNDP Ajak Kaum Muda Bangun SDA Kelautan Berkelanjutan
Salah satu milenial yang bertugas di tambak milenial Jepara, Fajar menjelaskan, sehari-hari ia dan rekan-rekan milenial lain
melakukan pengecekan dan manajemen kualitas air, melakukan manajemen kesehatan ikan, manajemen pemberian pakan.
"Melalui kegiatan di tambak milenial Jepara ini menambah bekal ilmu dan pengalaman dari segi manajemen budidaya udang dari hulu hingga hilir, sehingga kami nantinya bisa menjadi pengusaha udang," akunya.
Sebagai informasi, bahwa komoditas yang saat ini dikembangkan BBPBAP Jepara diantaranya udang vaname, udang windu, udang merguensis, udang indicus, ikan bandeng, ikan nila salin, kepiting/rajungan, serta rumput laut.
Dalam kunjungan kerja di Jepara, Semarang, Jawa Tengah, Menteri Trenggono juga menyerahkan dan melepas secara simbolis bantuan pemerintah tahun 2021 kepada para pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan berupa sarana bioflok ikan lele, klaster ikan bandeng, sarana Unit Pembenihan Rakyat (UPR) nila salin, benih ikan/udang, rumput laut serta pakan mandiri. Serta menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako Ramadhan untuk nelayan Jepara didampingi oleh Bupati Jepara, dan para jajaran unit Eselon I.