
Mengenal Jenis-Jenis Ikan Nila Unggul
| Tue, 01 Jun 2021 - 09:23
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar andalan di Indonesia. Popularitasnya didukung oleh pertumbuhan yang cepat, adaptasi lingkungan yang baik, serta rasa daging yang lezat.
Di Indonesia, berbagai strain unggul ikan nila telah dikembangkan melalui rekayasa genetika untuk meningkatkan laju pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas daging, sehingga semakin memperkaya pilihan bagi para pembudidaya.
Berapa Lama Ikan Nila Cepat Besar?
Pertumbuhan ikan nila sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis strain, kualitas pakan, dan kondisi lingkungan. Secara umum, ikan nila dapat mencapai ukuran konsumsi antara 300 hingga 500 gram dalam waktu sekitar 4 hingga 6 bulan. Namun, waktu ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran benih saat ditebar dan kondisi pemeliharaan. Beberapa strain unggul hasil rekayasa genetika telah dikembangkan untuk mempercepat laju pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Meskipun demikian, pemilihan jenis ikan nila yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi air dan lokasi budidaya untuk memastikan pertumbuhan optimal dan keberhasilan usaha budidaya.
Jenis-Jenis Ikan Nila Unggul
Berikut beberapa jenis ikan nila unggul yang dikenal memiliki pertumbuhan cepat dan adaptasi yang baik:
1. Ikan Nila GIFT
Ikan Nila GIFT (Genetically Improved Farmed Tilapia) pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1994 melalui Balai Penelitian Perikanan. Strain ini merupakan hasil seleksi dan persilangan berbagai strain nila dari Afrika dan Asia untuk mendapatkan sifat-sifat unggul.
Sifat Unggul
• Pertumbuhan Cepat: Ikan Nila GIFT memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan strain lokal.
• Ketahanan Lingkungan: Mampu beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi lingkungan, termasuk perairan payau.
• Produktivitas Tinggi: Jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak, sekitar 20-30% lebih tinggi dibandingkan strain lokal.
2. Ikan Nila BEST
Ikan Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) merupakan pengembangan dari generasi keenam ikan Nila GIFT yang disilangkan dengan tiga strain nila lainnya. Pengembangan ini dilakukan untuk memperoleh strain dengan performa budidaya yang lebih baik.
Sifat Unggul
• Adaptasi Lingkungan: Mampu beradaptasi di lingkungan dengan kualitas air yang kurang baik.
• Daya Tahan Tubuh: Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit.
• Produktivitas: Induk betina dapat menghasilkan 1.500 hingga 2.800 butir telur per ekor, dengan berat induk mencapai 400 gram.
3. Ikan Nila Srikandi
Ikan Nila Srikandi merupakan strain unggul hasil pemuliaan yang dikembangkan oleh Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Indonesia. Strain ini merupakan hasil persilangan antara ikan nila biru betina (Oreochromis aureus) dan ikan nila hitam jantan (Oreochromis niloticus). Proses pemuliaan ini bertujuan untuk menghasilkan strain yang lebih unggul dalam aspek pertumbuhan dan ketahanan terhadap salinitas.
Sifat Unggul
• Tahan terhadap salinitas tinggi: Nila Srikandi dapat bertahan dan tumbuh dengan baik di perairan dengan kadar garam hingga 20 ppt, sehingga cocok untuk budidaya di tambak air payau.
• Pertumbuhan lebih cepat: Dibandingkan dengan nila lokal, strain ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga dapat mencapai ukuran konsumsi dalam waktu lebih singkat.
• Adaptasi lingkungan yang baik: Mampu hidup di berbagai kondisi perairan, baik di air tawar maupun payau.
• Daya tahan terhadap penyakit: Lebih tahan terhadap serangan penyakit yang umum terjadi pada budidaya nila, seperti streptococcosis dan aeromoniasis.
4. Ikan Nila Jatimbulan
Ikan Nila Jatimbulan merupakan strain unggulan yang dikembangkan di Jawa Timur, khususnya melalui program pemuliaan yang difokuskan pada peningkatan laju pertumbuhan dan efisiensi pakan. Strain ini berasal dari seleksi ikan nila lokal dengan laju pertumbuhan terbaik untuk menghasilkan nila dengan performa yang lebih unggul dalam budidaya.
Sifat Unggul
• Pertumbuhan sangat cepat: Ikan Nila Jatimbulan memiliki pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan dengan strain nila lokal lainnya, memungkinkan panen dalam waktu lebih singkat.
• Efisiensi pakan lebih baik: Strain ini dikembangkan dengan keunggulan konversi pakan yang lebih rendah, sehingga lebih hemat dalam biaya pakan.
• Daya tahan tinggi: Memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi lingkungan yang kurang ideal, seperti fluktuasi suhu dan kualitas air.
• Produksi benih tinggi: Induk nila Jatimbulan memiliki tingkat fertilitas yang baik, sehingga sangat cocok untuk usaha pembenihan.
Baik Ikan Nila Srikandi maupun Ikan Nila Jatimbulan memiliki keunggulan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan budidaya. Nila Srikandi lebih cocok untuk tambak air payau karena toleransi salinitasnya yang tinggi, sementara Nila Jatimbulan lebih unggul dalam efisiensi pakan dan laju pertumbuhan, menjadikannya pilihan tepat untuk budidaya intensif di air tawar.
5. Ikan Nila Citralada
Berasal dari Thailand, ikan Nila Citralada dikembangkan melalui seleksi ketat untuk mendapatkan strain dengan performa unggul. Introduksi ke Indonesia dilakukan untuk diversifikasi strain budidaya.
Sifat Unggul
• Pertumbuhan Baik: Pada umur 4 bulan, dapat mencapai berat sekitar 200 gram.
• Daya Tahan Tubuh: Memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit.
• Reproduksi: Produksi telur melimpah dengan struktur daging yang kenyal.
6. Ikan Nila GESIT
Ikan Nila GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), BPPT, dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Strain ini merupakan hasil rekayasa genetik dari Nila GIFT.
Sifat Unggul
• Pertumbuhan Cepat: Dalam 4-5 bulan, dapat mencapai panjang 8 cm.
• Daya Tahan Hidup Tinggi: Tingkat kelangsungan hidup mencapai 98%.
• Ukuran Besar: Bobot dapat mencapai 500-600 gram per ekor.
7. Ikan Nila Nirwana 3
Nila Nirwana 3 merupakan hasil persilangan antara Nila GIFT dan Nila GESIT. Diperkenalkan pada tahun 2006, strain ini terus dikembangkan untuk meningkatkan performa budidaya.
Sifat Unggul
• Pertumbuhan Cepat: Dapat mencapai ukuran konsumsi dalam waktu 4-5 bulan.
• Daya Tahan Lingkungan: Toleransi tinggi terhadap perubahan suhu dan kualitas air.
• Reproduksi Optimal: Memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi serta produksi benih yang banyak.
Perbedaan Ikan Nila Merah dan Hitam
Secara biologis, ikan nila merah dan ikan nila hitam sebenarnya adalah strain berbeda dari spesies yang sama, yaitu Oreochromis niloticus. Perbedaan utama di antara keduanya lebih kepada referensi pasar yang berbeda di berbagai daerah.
Perbedaan Strain
• Ikan Nila Merah merupakan hasil seleksi genetik yang bertujuan untuk menghasilkan ikan dengan warna merah atau merah muda yang lebih menarik. Warna ini tidak memengaruhi kualitas daging secara signifikan, tetapi lebih kepada daya tarik visual yang dapat meningkatkan nilai jualnya.
• Ikan Nila Hitam mempertahankan warna asli spesies Oreochromis niloticus, dengan tubuh abu-abu kehitaman. Strain ini lebih umum ditemukan di alam maupun dalam budidaya tradisional.
Pengaruh terhadap Referensi Pasar di Berbagai Daerah
Meskipun berasal dari spesies yang sama, preferensi pasar terhadap nila merah dan nila hitam berbeda di berbagai daerah, baik di tingkat nasional maupun internasional:
• Wilayah dengan Permintaan Tinggi terhadap Nila Merah:
Beberapa daerah di Indonesia, terutama yang memiliki pasar ekspor atau industri kuliner yang berkembang, lebih menyukai nila merah. Hal ini karena nila merah dianggap lebih menarik secara visual dan sering dikaitkan dengan ikan konsumsi premium. Beberapa restoran dan supermarket juga lebih banyak menyediakan nila merah karena lebih diminati oleh pelanggan mereka.
• Wilayah yang Lebih Banyak Menggunakan Nila Hitam:
Di beberapa daerah, terutama di pasar tradisional, nila hitam lebih banyak dicari karena lebih dikenal oleh masyarakat dan umumnya dijual dengan harga lebih terjangkau. Nila hitam juga lebih sering dikonsumsi di tingkat rumah tangga dan digunakan dalam berbagai olahan kuliner sehari-hari.
• Pasar Ekspor dan Industri:
Beberapa negara tujuan ekspor lebih menyukai nila merah karena nilai jualnya lebih tinggi. Namun, ada juga pasar yang lebih terbiasa dengan nila hitam, terutama di industri pengolahan yang tidak terlalu mempermasalahkan warna ikan tetapi lebih fokus pada kualitas daging dan harga produksi.
Dengan memahami berbagai jenis ikan nila yang cepat besar, pembudidaya dapat memilih strain yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Selain memilih strain unggul, faktor-faktor seperti kualitas pakan, manajemen air, serta teknik pemeliharaan yang baik juga menjadi kunci utama dalam keberhasilan budidaya ikan nila.