Lele Panggangan, Cuma Ada di Bojonegoro

| Fri, 12 Nov 2021 - 09:54

Pernah denger lele panggangan? Pasti belom sih soalnya cuma ada di Desa Kauman & Karangdayu, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro Jawa Timur. Ikan lele jadi makanan favorit banyak orang di Kab. Bojonegoro dan sekitarnya. Buktinya 3,7 ton ikan lele dipanggang setiap hari. Emang apa sih ikan lele panggangan?


Ikan lele panggangan adalah proses pengolahan ikan dengan perpaduan bara dan asap dari batok kelapa yang menghasilkan aroma gurih dan mengawetkan ikan secara alami. Paling ketika pertama kali liat ikan lele panggangan mikirnya pasti ikan lele asap, memang mirip sih tapi beda banget. Penasaran, yuk sini main ke Bojonegoro, dan rasakan sensasi lain makan ikan lele.




Kegiatan pemanggangan ikan lele sudah dilakukan lebih dari seabad, soalnya buyutku kelahiran 1912 aja waktu kecilnya udah ada warga di desanya yang manggang lele. Masyarakat mulai memanggang ikan lele dari jam 10 pagi sampai 4 sore, pada malam hari ikan di jual di pasar-pasar tradisional di Kab. Bojonegoro dan sekitarnya. Tapi, lebih dari seabad juga ikan lele yang dipanggang berasal dari luar Kab. Bojonegoro. Saat ini, 90% ikan lele disuplay dari Kab. Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Sekitar 55 juta rupiah uang keluar dari Desa Kauman setiap harinya ke kabupaten-kabupaten tersebut. Ironis!


Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia


Makanya, dari awal 2020, saya dengan konsep clarias integrated supply chain ingin menyelesaikan masalah pasokan ikan lele di Desa Kauman dengan memberdayakan masyarakat setempat. Kenapa baru awal 2020? Karena lagi COVID-19 yang maksa saya pulang dari perantauan kuliah di Kab. Tangerang. Sistem integrated ada pada Pokdakan Bagong Budidoyo yang saya dirikan dan ketuai. Anggotanya masyarakat Desa Kauman. Pokdakan Bagong Budidoyo dibantu oleh Dinas Perikanan setempat melaksanakan pembenihan, pembesaran, dan penjualan ikan lele ke pemanggang ikan lele setempat.


Mengimplementasikan konsep dari Adam Smith, Division of Labor, Pokdakan Bagong Budidoyo membagi tugas setiap anggota sesuai dengan kemampuan masing-masing. Saat ini, ada 3 pembenih, 18 pembudidaya, dan 1 penjual hasil panen. Dengan demikian, produktifitas setiap anggota meningkat dan menghasilkan ikan lele yang lebih banyak. Sampai saat ini, Pokdakan Bagong Budidoyo mampu memproduksi rata-rata 3 kwintal/hari. Masih jauh dari harapan, tapi tetep berprogres sampai 100% ikan lele untuk pemanggangan berasal dari desa sendiri. 

---


Penulis: Handoko Sukarno

Profesi: Mahasiswa

Instansi: Pokdakan Bagong Budidoyo

Artikel lainnya

LensaMina 

Saatnya Akuakultur Masuk Sekolah

Minapoli

1086 hari lalu

  • verified icon1560
LensaMina 

Menuju Pengembangan Desa Berbasis Pengawasan

Minapoli

1097 hari lalu

  • verified icon1819
LensaMina 

Lobster Estate: Era Baru Usaha Lobster di Lombok Timur

Minapoli

1085 hari lalu

  • verified icon3474