• Home
  • Infomina
  • Layanan Baru Jala Tech, Deteksi Penyakit Udang di Banyuwangi

Layanan Baru Jala Tech, Deteksi Penyakit Udang di Banyuwangi

| Wed, 20 Jan 2021 - 17:13

Penyakit udang masih menjadi momok bagi budidaya udang. Kerugian yang dialami petambak akibat penyakit ini bisa menggagalkan seluruh upaya yang dilakukan petambak karena seringkali penyakit merenggut seluruh udang sehingga tidak lagi bisa dipanen. 


Produksi udang nasional juga terganggu dengan adanya penyakit udang ini. Penyakit selalu mengintai petambak yang lengah dalam mengawal budidayanya. 


Baca Juga : Pandemi, Startup Akuakultur Justru Catat Peningkatan Pendapatan


Ada berbagai jenis penyakit yang dikenal oleh petambak udang seperti myonecrosis atau myo, white spot disease atau bintik putih, berak putih, dan yang saat ini sedang sering terjadi AHPND atau EMS atau sering disebut juga sindrom kematian dini.


Kondisi tersebut yang memicu Jala Tech untuk menghasilkan solusi untuk membantu petambak udang, yaitu dengan dibukanya layanan baru berupa Laboratorium Udang. Jala Tech merupakan start-up atau perusahaan rintisan di bidang akuakultur yang menawarkan berbagai solusi teknologi untuk membantu pelaku budidaya udang. 


Jala Tech berkantor pusat di Yogyakarta. Produk teknologinya telah digunakan oleh hampir 8.000 petambak udang di Indonesia.


Acara pembukaan laboratorium udang dilaksanakan Sabtu (19/12/2020) kemarin yang juga bersamaan dengan pembukaan kantor perwakilan Jala Tech di Banyuwangi yang berlokasi di jalan Ikan Mas no.52, lingkungan Kaliasin, Karangrejo, Banyuwangi. 


Baca juga: Upaya Aruna Gairahkan Konsumsi Ikan Lewat Teknologi



kantor perwakilan Jala Tech di Banyuwangi yang berlokasi di jalan Ikan Mas no.52, lingkungan Kaliasin, Karangrejo, Banyuwangi (Foto : Istimewa)

Laboratorium Udang dibuka langsung oleh Ketua Harian SCI Banyuwangi yaitu Ir. Yanuar Toto Raharjo, perwakilan Dinas Perikanan Banyuwangi, dan perwakilan Jala Tech Raynalfie Budhy Rahardjo.


Pembukaan Laboratorium Udang Jala Tech dihadiri oleh Ketua Harian Shrimp Club Indonesia (SCI) yaitu Ir. Hardi Pitoyo, Ketua Harian SCI Banyuwangi Ir. Yanuar Toto Raharjo, Sekretaris Jenderal SCI Banyuwangi Ir. Hari Juli, Ketua FORTEL Banyuwangi Darminto, pakar penyakit udang ibu Sidrotun Naim, Ph.D., perwakilan Dinas Perikanan Banyuwangi, dan pelaku budidaya udang di Banyuwangi.


Dengan dibukanya layanan baru Jala Tech ini teriring harapan untuk dapat membantu para pelaku budidaya udang, selain memberikan solusi mempermudah manajemen budidaya yang merupakan layanan utama dari produk teknologi yang dihasilkan Jala Tech sebelumnya, Laboratorium Udang juga dibuka untuk memfasilitasi dan memberikan akses yang lebih mudah bagi petambak dalam identifikasi penyakit udang dengan metode deteksi dini menggunakan Pockit PCR.


Baca Juga : Startup Yogyakarta Tawarkan Sentuhan Teknologi di Tambak Udang


Di tengah pandemi Covid-19 acara dibatasi hanya untuk 20 orang peserta. Protokol kesehatan seperti pemberian masker, handsanitizer dan pengecekan suhu tubuh juga dilakukan kepada tamu sebelum acara dimulai. 



Foto bersama tamu dan undangan saat pembukaan Kantor Perwakilan Jala Tech di Banyuwangi, Sabtu (19/12/2020) (Foto : Istimewa)

Dalam acara pembukaan juga diperlihatkan peralatan laboratorium terutama alat identifikasi penyakit yaitu PCR kepada peserta, tidak lupa diadakan juga demonstrasi cara identifikasi penyakit udang menggunakan PCR. 


Acara juga diisi diskusi interaktif mengenai penyakit udang dengan pemateri ibu Sidrotun Naim. Dengan diselenggarakannya pembukaan Laboratorium Udang ini diharapkan dapat menjadi salah satu fasilitas yang mendukung petambak udang di Banyuwangi dan sekitarnya.


Sumber: Jatim Times


Artikel lainnya