• Home
  • Infomina
  • Guru Besar FPIK IPB Temukan Alat Pemisah Daging dan Duri Ikan

Guru Besar FPIK IPB Temukan Alat Pemisah Daging dan Duri Ikan

| Thu, 22 Oct 2020 - 13:08

Guru Besar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University, Prof Dr Ari Purbayanto kembali berhasil menemukan karya terbaru.


Prof Dr Ari Purbayanto berhasil menemukan mesin Suritech yang merupakan mesin pemisah daging dan duri ikan.


Mesin Suritech pada awalnya diinisiasi pada tahun 2004 bersama timnya saat melaksanakan penelitian potensi hasil tangkapan sampingan pukat udang di laut Arafura.


Penelitian tersebut merupakan kerjasama PT Sucofindo dan Dinas Kelautan dan Perikanan Papua.


“Saya sebagai team leader kegiatan penelitian. Kami kaget ketika mengetahui potensi bycatch atau hasil sampingan yang meliputi ikan, pelagis kecil dan ikan demersal, yang umumnya memiliki nilai ekonomi rendah.”


Baca juga: Usaha Budidaya Ikan Bandeng Semi Intensif Agar Produksi Meningkat


“Sebanyak 80 persen hasil samping ini dibuang kembali ke laut dalam kondisi mati. Estimasi kami potensi bycatch pukat udang di Arafura mencapai 132.168 ton per tahun,” jelas Ari Purbayanto yang merupakan alumni FPIK IPB angkatan 21.


Melihat potensi tersebut, Prof Ari memutuskan membuat mesin Suritech untuk mengolah hasil samping tersebut.


Suritech diproduksi dan dipasarkan secara komersial oleh PT Samudera Teknik Mandiri. Mesin Suritech adalah mesin yang digunakan untuk memisahkan daging dan duri ikan.


Setelah mendapat paten pada 17 Mei 2006, mesin Suritech mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 10 kali lipat. Di samping itu, mesin ini juga mampu menghasilkan produk higienis dan bersih tanpa adanya tulang maupun duri ikan.


Baca juga: Dosen IPB University Ciptakan Inovasi Garam Sehat dari Rumput Laut


“Efisiensi untuk mendapatkan daging lumat (surimi) sangat tinggi yakni 95 persen dan sampahnya hanya lima persen,” ujar dosen IPB University yang mendapatkan penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) oleh Presiden RI pada tanggal 20 Desember 2010 ini.


Bukan hanya itu saja, Prof Ari juga menyampaikan jika mesin tersebut bisa digunakan untuk semua jenis ikan bahkan ikan bandeng yang mengandung banyak tulang.


Mesin Suritech didesain untuk bisa digunakan pada semua jenis ikan khususnya untuk ikan ikan-kecil yang berukuran kurang dari 40 centimeter.


Lantas bagaimana dengan ikan-ikan yang berukuran lebih besar?


Menurut Prof Ari bukan hanya ikan kecil, ikan besar juga bisa dimasukan kedalam mesin tersebut hanya saja harus dipotong terlebih dahulu.


Baca juga: Peluang Usaha Ini Menjanjikan, Kemasan Makanan dari Rumput Laut


Mesin Suritech konsisten hadir sebagai inovasi untuk mendukung ketahanan pangan dan diversifikasi produk perikanan di Indonesia.


Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 100 unit Suritech yang telah digunakan oleh masyarakat dari Aceh hingga Papua untuk mengolah ikan menjadi surimi.


“Harapannya, mesin Suritech bisa dimanfaatkan dalam kegiatan penangkapan ikan di laut untuk mengurangi kehilangan produk perikanan yang dibuang sebagai discarded bycatch yang jumlahnya di dunia jutaan ton per tahun itu,” pungkasnya.


Sumber: Pojok Satu

Artikel lainnya