• Home
  • Infomina
  • FisTx Luncurkan Sistem RAS untuk Tingkatkan Produktivitas Udang

FisTx Luncurkan Sistem RAS untuk Tingkatkan Produktivitas Udang

| Thu, 10 Feb 2022 - 11:30

Startup teknologi akuakultur FisTx belum lama ini memperkenalkan sistem budidaya udang terbarunya yang berkonsep Recirculating Aquaculture System (RAS) di pertambakan milik PT Nayottama Kelola Laut Indonesia (NKLI), di Tasikmalaya (20/1). RAS merupakan teknologi yang digunakan dalam budidaya sistem insentif dengan memanfaatkan sirkulasi air yang berjalan secara terus menerus tanpa penambahan air baru. Sehingga dapat menghemat penggunaan air sekaligus menjaga kualitasnya. Dalam sistem RAS-nya tersebut, FisTx menggunakan komponen lain hasil pengembangannya sendiri. 


“Konsep RAS serupa dengan akuarium, air kolam tidak dibuang tetapi disaring terus menerus. Jadi ide besarnya adalah bagaimana air yang ada ini dapat dikonservasi dan dipakai berkesinambungan dengan sistem filtrasi yang FisTx kembangkan. Sistem ini juga terbukti aman karena kami juga sudah menerapkan sistem disinfeksi yang cukup ketat melalui teknologi kami yang lain, yaitu Mobile Water Sterilizer yang dilengkapi dengan teknologi UV dan teknologi ozone untuk mengurangi penggunaan bahan kimia.” jelas COO FisTx Rico Wibisono melalui siaran pers.


Selain ramah lingkungan, manfaat lain yang didapat dari penggunaan teknologi RAS adalah meningkatkan produktivitas, meminimalisir permasalahan udang mati dini, dan hemat hingga 30 persen jika dibandingkan dengan pemakaian kimia seperti kaporit. Produksi pun bisa lebih cepat dengan parameter growth rate yang meningkat rata-rata sekitar 20% dan efisiensi pakan hingga 23,5%.


“Teknologi RAS sangat tepat digunakan bagi para petambak di masa ini. Dengan latar belakang sebagai seorang petambak, saya belajar dari kegagalan budidaya tambak udang milik sendiri. Kemudian, saya berinisiatif untuk mengembangkan teknologi RAS di kolam sendiri yang sebelumnya sudah saya kenal di Vietnam sejak tahun 2020. Berawal dari situ kemudian saya terapkan RAS di FisTx,” papar mienial lulusan Budidaya Perairan IPB University ini.


Baca juga: Protein Skimmer dalam Teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS)


Tantangan Budidaya Udang

Rico memetakan sedikitnya ada empat tantangan dalam budidaya tambak udang. Antara lain manajemen tambak; manajemen operasional; manajemen konstruksi tambak; dan manajemen alam seperti pemilihan lokasi tepat dan tidak rawan terhadap bencana seperti tsunami dan gempa. 


Rico mengklaim bahwa FisTx berkomitmen untuk menyasar pada solusi di permasalahan inti yang terjadi di pertambakan udang, yaitu manajemen tambak. Kemudian merambah pada manajemen operasional budidaya seperti monitoring tambak. 


“Awal proses budidaya hingga panen itu akan menjadi sebuah ekosistem, itulah yang kami sebut FisTx 360. Tantangan kami adalah mengedukasi para petambak dari old mind menuju new mind in farming untuk dapat meningkatkan produktivitas tambaknya. Dengan menggunakan perhitungan yang mudah, efektif, dan terukur, RAS akan menjadi sistem yang akan mengangkat pertambakan di Indonesia,” ujar Rico.


Sumber: Siaran Pers FisTx

Artikel lainnya