• Home
  • Infomina
  • Pemijahan Kerapu Kini Bisa Dilakukan dengan Lebih Sederhana di KJA

Pemijahan Kerapu Kini Bisa Dilakukan dengan Lebih Sederhana di KJA

| Fri, 12 Nov 2021 - 16:41

Pemijahan kerapu yang semula dinilai kompleks dan membutuhkan biaya tinggi, kini bisa dilakukan secara sederhana dengan biaya yang jauh lebih sedikit. Berkat upaya riset dari tim Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, pemijahan kerapu yang semula memerlukan bak beton, saat ini bisa dilakukan di keramba jaring apung (KJA). 


"Hari ini saya telah saksikan bahwa tim BBPBL Lampung telah berhasil memijahkan kerapu di KJA yang sebelumnya proses pemijahan cukup kompleks dan membutuhkan investasi yang besar. Sekarang dapat dipijahkan secara alami menggunakan keramba dan jaring hapa, ini suatu terobosan," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu saat berkunjung ke BBPBL Lampung beberapa waktu yang lalu (6/11).


Dalam kunjungan itu, Tebe mengulang pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan yang mengatakan bahwa sukses tidaknya suatu UPT tidak ditentukan oleh banyaknya ikan yang bisa diproduksi, melainkan sejauh mana teknologi yang ada dapat dilakukan secara sederhana dan mudah. Sehingga penerapannya di lapangan dapat menjangkau hingga ke pembudidaya level menengah ke bawah.


Baca juga: Tahap Pembesaran untuk Ikan Kerapu Macan di KJA


Tebe juga menilai bahwa teknologi pemijahan ikan kerapu di KJA ini merupakan sebuah terobosan yang dapat menjadi jawaban dan dinikmati oleh masyarakat pembudidaya laut yang tidak memiliki modal yang besar. "Teknologi pemijahan kerapu di KJA ini menjadi satu bentuk persembahan KKP bagi masyarakat kelautan dan perikanan, khususnya bagi pembudidaya laut," pungkas Tebe.



Pembenihan kerapu di KJA membutuhkan modal sekitar Rp 25 - 30 juta


Sementara itu, Kepala BBPBL Lampung yang baru saja dilantik menjadi Direktur Pakan dan Obat Ikan DJPB KPP, Ujang Komarudin menjelaskan bahwa pada mulanya teknologi pemijahan kerapu memang membutuhkan investasi yang cukup besar untuk pembuatan bak beton dengan kedalaman minimal 3 meter dan sumber air yang mengalir secara terus menerus. Modal awal yang diperlukan untuk investasi tersebut bisa mencapai Rp 200-300 juta.


"Penyederhanaan teknologi yang kami lakukan yaitu menggunakan KJA dengan jaring dua lapis dengan jaring berdiameter besar di bagian luar serta jaring khusus yang ukurannya bisa menahan agar telur kerapu tidak lepas keluar. Dengan sistem ini, modal yang diperlukan sekitar Rp  25 - 30 juta," imbuh Ujang.


Baca juga: Pastikan Benih Ikan Kerapu Macan Anda Berkualitas Disini!


Ujang juga menambahkan bahwa usaha pemijahan ikan kerapu memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena kerapu merupakan ikan yang memijah rutin setiap bulan.


"Metode pemijahan menggunakan KJA meminimalisir biaya operasional yg besar seperti pompa dan aerasi secara terus menerus serta mudah untuk diterapkan, sehingga pembudidaya pemula pun bisa melakukan pemijahan ikan kerapu ini," tutup Ujang.


Artikel lainnya

Teknologi 

Penggunaan Sensor DO Optic untuk Kolam Budidaya Udang

Minapoli

1020 hari lalu

  • verified icon2342
Teknologi 

Veramaris Runs Away with F3 Oil-Alternative Contest

Minapoli

1852 hari lalu

  • verified icon2515
Teknologi 

Ten Easy Steps Towards Biofloc Production of Shrimp or Tilapia

Minapoli

1943 hari lalu

  • verified icon11105