Cara Memilih Indukan dan Pemijahan pada Ikan Nila
| Tue, 21 Dec 2021 - 10:43
Ikan nila memiliki rasa yang lezat. Banyak yang menggemarinya untuk disantap menjadi berbagai macam olahan. Dengan banyaknya yang berminat pada ikan air tawar ini, maka tak heran bila budidaya ikan nila dijadikan sebagai bidang bisnis. Peluang usahanya pun cukup terbuka lebar dan bisa berkembang dengan pesat. Pembudidayaan ikan ini terbilang mudah untuk dijalankan dan dapat mendatangkan keuntungan besar bila ditekuni dengan baik.
Dalam budidaya ikan nila, ada beberapa hal yang jangan luput diperhatikan. Bila tidak hati-hati dalam beternaknya bisa jadi anda nantinya akan menemukan banyak ikan yang mati. Dua diantaranya hal yang perlu diperhatikan adalah cara pemilihan indukannya dan pemijahan ikannya. Untuk informasi lebih jelasnya dapat anda simak uraiannya di bawah ini.
Cara Memilih Indukan untuk Budidaya Ikan Nila
Dalam beternak ikan yang perlu ditekankan adalah pemilihan induk yang berkualitas akan menghasilkan anakan yang berkualitas pula. Inilah yang menentukan prospek usaha dalam beternak ikan. Untuk indukan yang baik, sebaiknya pilih induk betina ikan nila yang memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:
Baca juga: Cara Mudah Memilih Bibit dan Indukan Ikan Nila
1. Warna yang keabu-abuan
2. Ujung sirip ekor berwarna keabuan
3. Agak lembek
4. Perutnya lebih besar
5. Memiliki warna merah pada lubang saluran telurnya. Induk betina ikan nila memiliki lubang anus, lubang urogenital, dan lubang genital papilla untuk tempat keluarnya telur.
Sedangkan, untuk induk jantan pilihlah yang memiliki warna hitam, warna merah cerah di area sirip punggung, warna putih di dagu, serta dua lubang urogenital yaitu anus dan lubang kedua yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan urin dan sperma dengan bentuk lebih meruncing atau menonjol. Sebaiknya pula pilih indukan betina yang memiliki ukuran 100 gram ke atas dan induk jantannya sekitar 120-180 gram dengan umur 4-5 bulan.
Cara Pemijahan pada Budidaya Ikan Nila
Pemijahan ikan nila terbilang unik. Induk jantan akan membuat lubang di dasar kolam dengan diameter 3-5 cm yang berguna untuk induk betina memijahkan lubang dan kemudian dibuahi oleh induk jantan. Setelah itu, telur-telurnya akan dierami di dalam mulut ikan selama 3-5 hari. Ikan nila biasanya menggunakan pemijahan sistem dua kolam. Sehingga, anda tidak perlu memindahkan anak-anak ikan tersebut. Cukup hanya dengan memberikan pembatas dengan bambu carang supaya anak-anak ikan yang baru menetas tidak dimakan oleh ikan jantan.
Baca juga: Menilik Peluang Sejahtera dari Ekspor Ikan Nila
Yang perlu diperhatikan adalah perbandingannya. Pada kolam pendederan gunakan perbandingan 1:2 atau 1:4. Kolam pendederannya harus lebih dalam, sekitar 50-60 cm. Sedangkan, untuk kolam pemijahan sendiri perbandingan induk jantan dan betina adalah 1:2; 1:3, atau 1:4. Setelah itu, bila anakannya sudah cukup besar, pisahkan anakannya di kolam lain agar bisa berkembang maksimal.
Dalam budidaya ikan nila, sebaiknya anda memiliki catatan yang mencatat kapan dimulainya indukan dan pemijahannya, sehingga bisa diketahui dengan jelas kapan jadwal panennya. Terutamanya bagi anda yang memiliki beberapa kolam. Demikianlah yang dapat disampaikan. Semoga dapat bermanfaat.
Sumber: InFishta