Budidaya Rumput Laut dengan Kantong Bersusun
| Mon, 19 Oct 2020 - 12:59
Kegiatan produksi rumput laut atau makroalga yang cukup tinggi di Indonesia dilakukan pada perairan laut yang terlindungi dan pada tambak-tambak di wilayah pesisir. Kegiatan budidaya rumput laut dilakukan dengan berbagai metode budidaya. Metode budidaya yang umum diterapkan di Indonesia antara lain metode lepas dasar, apung, dan rakit apung.
Metode budidaya rumput laut umumnya memanfaatkan luas lahan yang tersedia. Budidaya rumput laut yang hanya memanfaatkan luas lahan yang tersedia dilakukan secara horizontal. Hal ini menyebabkan keterbatasan lahan budidaya, khususnya pada tambak - tambak budidaya rumput laut.
Namun, lahan tambak budidaya yang terbatas dapat dioptimalkan untuk mendapatkan tingkat produksi yang tinggi. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan produksi rumput laut adalah menerapkan metode budidaya kantong jaring bersusun.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Pesisir, Roadmap Industri Rumput Laut Dirancang
Secara prinsip, kantong jaring bersusun merupakan salah satu metode budidaya yang dilakukan secara vertikal dengan memanfaatkan kedalaman perairan dan tambak budidaya. Produksi rumput laut dengan menggunakan metode budidaya kantong jaring bersusun dapat diestimasi berdasarkan ukuran luasan lahan budidaya dan jarak tanam budidaya rumput laut menggunakan kantong jaring.
Lahan budidaya rumput laut dengan luas 300 meter persegi (m2) dan jarak tanam 1 m antar kantong jaring membutuhkan sebanyak 300 unit kantong jaring bersusun. Satu kantong jaring bersusun dengan bobot awal pemeliharaan 100 gram pada masing-masing tingkatan kantong jaring dapat menghasilkan 113 kg rumput laut.
Pertumbuhan Lebih Cepat
Proses pembuatan kantong jaring bersusun sangat mudah dilakukan. Kantong jaring bersusun terbuat dari kerangka besi berbentuk bulat dengan diamaeter 30 cm kemudian dikelilingi dengan jaring happa berdiameter 3 mm. Kantong jaring bersusun memiliki 3 tingkatan kantong dengan ketinggian masing-masing kantong adalah 20 cm.
Budidaya rumput laut dengan menggunakan kantong jaring bersusun memiliki beberapa kelebihan; diantaranya pemanfaatan area budidaya menjadi efektif karena memanfaatkan kedalaman perairan atau tambak. Selain itu, kelebihannya adalah terbebas dari hama seperti ikan, perawatan, pengontrolan dan monitoring lebih mudah dilakukan, serta meningkatkan produksi budidaya rumput laut.
Baca juga: 8 Jenis-jenis Rumput Laut di Indonesia
Rumput laut yang dibudidayakan pada kantong jaring bersusun mengalami pertumbuhan yang lebih cepat pada masing-masing tingkatan kantong. Pertumbuhan optimal terjadi pada tingkatan kantong pertama dan pertumbuhan berkurang pada tingkatan kantong berikutnya, hal ini disebabkan oleh pengaruh fotosintesis rumput laut. Fotosintesis rumput laut dipengaruhi oleh penetrasi cahaya matahari. Penetrasi cahaya matahari optimal pada bagian permukaan perairan dan berkurang berdasarkan kedalaman perairan.
Pertumbuhan rumput laut dengan jumlah bobot awal 100 gram pada masing-masing tingkatan kantong mengalami peningkatan pada 4 minggu awal masa pemeliharaan. Selama 4 minggu awal masa pemeliharaan terjadi peningkatan bobot sebesar 30 gram untuk kantong jaring tingkat paling atas, 29 gram untuk kantong jaring tingkat tengah dan 18 gram untuk kantong jaring paling bawah. Rata-rata pertumbuhan rumput laut masa awal pemeliharaan sebesar 25,67 gram.
Peningkatan pertumbuhan bobot rumput laut menggunakan metode budidaya kantong jaring bersusun lebih tinggi dibandingkan dengan metode gantung dengan rata-rata pertumbuhan bobot sebesar 15 gram. Hal ini menujukkan penggunaan kantong jaring bersusun dapat meningkatkan pertumbuhan bobot rumput laut yang berdampak pada peningkatan produksi rumput laut.
Baca juga: Pertemukan Inovator Produk dan Industri Rumput Laut, Pemerintah Buat Platform Jejaring Digital
Budidaya rumput laut dengan menggunakan kantong jaring bersusun dapat meningkatkan produksi rumput laut dengan memanfaatkan area budidaya yang tersedia. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan mengubah pola tanam horizontal ke vertikal dengan memanfaatkan kantong jaring bersusun.
Pola vertikal efektif untuk mengoptimalkan lahan yang terbatas tetapi harus memperhatikan pertumbuhan rumput laut, karena secara biologi rumput laut membutuhkan pasokan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Selain itu, rumput laut terbebas dari endapan lumpur pada dasar perairan dan kolam. Oleh sebab itu ukuran tinggi kantong jaring sangat mutlak untuk diperhatikan apabila menerapkan metode budidaya rumput laut tersebut.
Hal ini pun selaras dengan tujuan pemanfaatan rumput laut untuk keberlanjutan produksi. Apalagi, rumput laut memiliki spektrum pemanfaatan yang cukup luas mulai dari industri makanan, industri farmasi dan industri tekstil.