Budidaya Ikan Konsumsi sebagai Alternatif Pemenuhan Konsumsi Ikan Perkapita di Dunia
| Sun, 07 Nov 2021 - 15:25
Indonesia adalah Negara yang erat sekali dengan laut serta dipenuhi dengan banyak sungai dan danau sehingga tidak heran Indonesia disebut negara maritim. Tentunya Negara maritim memiliki sumber daya alam yaitu ikan yang banyak sekali jumlahnya, namun ikan merupakan mahluk hidup yang berkembang biak dengan batasan tertentu, apalagi dengan seringnya ditangkap ikan untuk dijadikan konsumsi maka otomatis ikan yang ada dilaut akan berkurang bahkan bisa habis.
Tetapi apakah mungkin ikan di laut dapat habis? Jawabannya adalah iya, bahkan para peneliti meramalkan bahwa ikan di laut akan habis pada tahun 2048 akibat overfishing. Ramalan ini didukung dengan fakta dari laporan badan pangan PBB yang menyebutkan bahwa pada 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg. Lantas apakah tidak ada alternatif yang dapat kita lakukan? Jawabannya adalah dengan membantu pemenuhan konsumsi ikan menggunakan pembudidayaan ikan air tawar ataupun ikan air asin.
Ikan air tawar adalah ikan yang hidup pada lingkungan perairan tidak asin atau biasanya berada di sungai, danau, dan habitat air yang tidak asin lainnya. Ikan tawar memiliki gizi yang cukup tinggi dan tidak jauh berbeda dari ikan laut, bedanya ikan air tawar memiliki kandungan omega-3 dan omega-6 yang lebih tinggi dari ikan laut yang berasal dari ikan patin (dilansir dari hellosehat.com). ikan air tawar kerap kali dibudidayakan dengan menggunakan kolam buatan , seperti kolam semen atau kolam terpal. Bisa juga dengan membuat kolam ikan di dekat hulu atau hilir sungai dengan memanfaat air sungai sebagai media pengembangannya.
Selain menggunakan kolam buatan, kita juga dapat menggunakan sistem minapadi. dengan menggunakan genangan air sawah sebagai media budidaya ikan air tawar sembari didampingi oleh tanaman padi. Sistem ini menghasilkan simbiosis mutualisme, dengan kotoran ikan berperan sebagai penyubur tanah sehingga meningkatkan produktivitas padi dan ikan yang dapat memakan organisme pengganggu tanaman padi.
Ikan air tawar yang dapat dibudidayakan cukup variatif, tapi ikan yang sering kali dibudidayakan dan dikonsumsi adalah Ikan Mas (Cyprinus carpio), Ikan Lele (Clarias sp.), Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus), Ikan Nila (Oreochromis niloticus), dan Ikan Gurame (Osphronemus goramy). Ikan-ikan tersebut sering dibudidayakan karena cukup mudah dikelola serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Yuk, ikuti juga: Kompetisi LensaMina, Membuka Cakrawala Akuakultur Indonesia
Ikan air asin adalah ikan yang hidup di perairan yang asin dan kebanyakan berada di laut atau di pantai. Ikan air asin memiliki gizi yang tidak jauh berbeda dari ikan air tawar, ikan air asin memiliki kandungan DHA dan EPA yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar. Ikan air asin biasanya dibudidayakan dengan menggunakan keramba jaring apung yang dipasang di lepas pantai ataupun di sekitar laut.
Ikan air asin yang dapat dan biasa di budaya cukup beragam, namun ikan yang kerap kali dibudidayakan adalah Ikan Tongkol (Euthynnus affinis), Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), Ikan Tuna (Thunnini), Ikan Kembung (Rastrelliger), Ikan Sarden (Sardina pilchardus) dan Ikan Tenggiri (Scomberomorini). Ikan-ikan tersebut merupakan ikan yang banyak dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi di dunia.
Intinya budidaya ikan air tawar maupun ikan air asin dapat kita lakukan dengan mudah di negara tercinta ini, budidaya ikan tersebut dapat menjadi alternatif pemenuhan konsumsi ikan perkapita di dunia. Semoga di Indonesia lebih banyak tempat-tempat pembudidayaan ikan yang tidak hanya sebagai pemenuhan konsumsi ikan melainkan sebagai penyediaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara.
---
Penulis: Ahmad Firdaus
Profesi: Pelajar SMA
Instansi: SMAN 1 PEMALI