Tips Membuat Bioflok untuk Budidaya Nila

| Thu, 12 Mar 2020 - 13:44

Budidaya ramah lingkungan dan berkelanjutan saat ini banyak digandrungi masyarakat. Salah satunya adalah budidaya yang memanfaatkan inovasi teknologi  bioflok. Teknologi ini umumnya diaplikasi pada budidaya lele. Kemudian juga ada budidaya nila bioflok yang baru-baru ini dikembangkan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).


Budidaya nila bioflok tersebut hingga kini banyak diminati masyarakat. Pasalnya, budidaya nila bioflok tak menimbulkan bau, dan secara ekonomi hasilnya menggiurkan.


Banyak orang mengira kalau budidaya nila bioflok yang sudah diaplikasi masyarakat itu rumit. Namun menurut Penanggungjawab Budidaya Nila Bioflok BBPBAT Sukabumi, Fatihul Muharis, budidaya nila bioflok konsepnya sangat sederhana dan mudah diaplikasi masyarakat.


" Kunci sukses budidaya ini adalah benih nila unggul yang sehat dan flok sebagai sumber bahan pakan tambahan bagi ikan, wadah budidaya (bak), pakan pellet dan air secukupnya," kata Fatihul, di Sukabumi, Kamis (5/3).


Lantas apakah masyarakat bisa membuat bioflok sendiri? Menurut Fatih (panggilan akrab Fatihul), sangat bisa. " Karena bahan-bahannya mudah didapatkan. Yang paling penting adalah tepat takaranya," ujar Fatih.


Temukan Benih Nila Unggul Disini!


Inilah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bioflok, antara lain:

- Garam krosok sebanyak 1 kg per meter kubik.

- Kapur dolomit (kapur pertanian) 50 gram per meter kubik.

- Molase sebanyak 100 ml/m3. Kalau tak ada molase bisa menggunakan gula pasir sebanyak 50 gram per meter kubik.

- Probiotik yang ada kandungan bacilus. Probiotik ini bisa dibeli di toko pertanian.


Beli Produk Probiotik Kolam Bioflok


Menurut Fatih, bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah budidaya (bak) berdiameter 4 meter yang sudah diisi air secukupnya. Setelah didiamkan selama 4-7  hari benih nila siap ditebar dalam wadah tersebut.


" Untuk mengembangkan bioflok di bak, pembudidaya juga bisa mengambil biang dari bioflok yang sudah ada di bak budidaya lainnya," paparnya.


Meski bioflok menjadi sumber bahan pakan ikan, lanjut Fatih, pembudidaya harus tetap rajin memberi pakan dengan pellet secukupnya dua kali sehari. " Karena padat tebarnya tinggi, sehingga harus ada asupan pakan pellet," ujarnya.


Nah, tertarik membuat bioflok sendiri. Silakan mencoba tips di atas. Semoga bermanfaat.


Sumber : Tabloid Sinar Tani

Artikel lainnya