Pentingnya Seleksi pada Pembenihan Nila
| Sat, 13 Jun 2020 - 15:21
Produksi budidaya benih nila mengalami pasang surut bergantung kondisi cuaca, lingkungan, dan penyakit ikan. Disamping pengetahuan tentang managemen kesehatan ikan, juga diperlukan pengetahuan tentang budidaya pemeliharaan ikan yang baik.
Budidaya perikanan tidak terlepas dari pentingnya pemilihan benih yang unggul baik secara kualitas maupun kuantitas. Benih yang berkualitas merupakan benih yang mampu dan tahan dalam segala kondisi cuaca untuk beradapatasi terhadap lingkungan maupun penyakit, sedangkan secara kuantitas terlihat pada tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan jumlah yang melimpah.
Ketahanan seekor benih ikan bukan hanya dinilai dari kesehatan benih ikan yang dihasilkan, tetapi seberapa banyak benih berkualitas yang dapat diproduksi. Hal ini terlihat dari target pemerintah yang antusias meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan menjadi 56,39 kg/kapita/tahun ditahun 2020 (KKP, 2020). Oleh karena itu, dibutuhkan cara yang tepat untuk mendapatkan kuantitas benih yang melimpah sekaligus berkualitas.
Seperti halnya pemeliharaan ikan lele diperlukan tahapan seleksi atau lebih dikenal dengan istilah “grading”. Seleksi menjadi salah satu cara yang biasa dilakukan dalam budidaya ikan lele dikarenakan sifat ikan lele yang kanibal (pemangsa sejenis). Selain lele, praktik seleksi juga dilakukan pada beberapa ikan yang tidak bersifat kanibal. Hal tersebut dilakukan karena tujuan mendapatkan keseragaman ukuran.
Lain halnya seleksi pada ikan yang bukan termasuk golongan kanibal. Seleksi biasanya dilakukan di tahap pembesaran untuk memacu pertumbuhan ikan yang lebih kecil sehingga dapat mengejar ukuran yang sesuai dengan permintaan pasar. Namun, sedikit sekali pembudidaya yang mempraktikan seleksi pada tahapbenihikan nila. Hal tersebut dikarenakan minimnya literatur yang menyatakan bahwa ikan nila bersifat kanibal.
Sebagian besar orang berpikir bahwa ikan nila bukan termasuk kanibal, karena ikan tersebut hanya meletakan anak-anaknya (mengerami) dalam mulut. Fakta bahwa ikan nila memiliki sifat mengerami anaknya di dalam mulut memang benar adanya. Namun, terdapat tahap dimana sebagian orang tidak menyadari ketika tahap pembenihan.
Pada saat ini, pembenihan ikan nila oleh pembudidaya lokal masih dilakukan dengan metode konvensional tanpa menggunakan inkubator. Terkadang benih yang baru menetas dipisahkan dengan induk dan ditanam pada satu lokasi dan hanya memiliki tingkat kelangsungan hidup (survival rate) yang rendah.
Bagi sebagian orang akan langsung menilai bahwa benih tersebut tidak unggul, ataupun terkena penyakit. Fakta di lapang yang terkadang tidak disadari bahwa terdapat ikan dengan ukuran jauh lebih besar yang ikut masuk pada tahap tanam terkadang terabaikan. Karena jumlah pakan yang diberikan pada tahap benih disesuaikan dengan ukuran benih nila, sehingga ikan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar akan memenuhi kebutuhannya dengan memakan pakan sekaligus memangsa ikan yang jauh lebih kecil. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kelangsungan hidup benih nila menjadi rendah.
Belum diketahui pasti kemampuan ikan nila untuk memangsa ikan sejenisnya yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Sebagai ilustrasi pada gambar terlihat ikan nila dengan ukuran panjang 5 cm,pada bagian lambungnya terdapat ± 56 ekor nila ukuran benih. Ikan nila dengan ukuran 10 kali lipat, mampu dalam sehari memakan ikan kecil dengan jumlah yang banyak.
Tidak heran apabila kelangsungan hidup benih menjadi rendah dikarenakan ada satu faktor yang kurang diperhitungkan. Oleh karena itu, para pembudidaya benih nila seharusnya menyadari pentingnya seleksi ‘grading’ pada benih ikan nila.
Manfaat seleksi benih nila pada dasarnya sama seperti halnya pada ikan lain dengan tujuan tercapainya tingkat keseragaman ukuran (sesuai umur ikan). Seleksi juga berpengaruh terhadap efisisiensi pakan. Ukuran yang seragam akan memudahkan dalam pemilihan jenis pakan yang tepat dan tercapai pertumbuhan secara cepat.
Selain itu, manfaat lain dari seleksi yaitu mengurangi tingkat kanibalisme ikan nila pada tahap benih,sehingga tercapai tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Dampak dari tingkat kelangsungan hidup yang tinggi akan mendapatkan jumlah benih yang melimpah sehingga produksi pembesaran dapat lebih ditingkatkan.
Artikel Asli: Trobos Aqua