• Home
  • Infomina
  • Tingkatkan Produksi Udang, FUI Gencarkan Tambak Tradisional dengan Pentokolan

Tingkatkan Produksi Udang, FUI Gencarkan Tambak Tradisional dengan Pentokolan

| Wed, 04 Sep 2024 - 15:00

Pada 4 September 2024, Forum Udang Indonesia (FUI) bersama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) mengadakan webinar bertema “Peningkatan Produktivitas Tambak Udang Tradisional Plus melalui Tokolan atau Nursery”.




Webinar ini diselenggarakan secara daring dan dihadiri oleh lebih dari 350 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.


Narasumber pada webinar ini diantaranya adalah Coco Kokarkin, M.Sc selaku Sekretaris Jenderal FUI dan juga Sugeng Riyanto, S.Pi. sebagai praktisi pentokolan sekaligus pembudidaya udang.


Webinar dibuka oleh Budhi Wibowo selaku Ketua FUI yang menjelaskan penyebab   penurunan produksi udang Indonesia, yaitu penyakit.


“Produksi udang pada dua tahun terakhir (2022-2023) itu menurun, bahkan 2024 juga diperkirakan akan menurun.”


Oleh karena itu, FUI sangat mendorong penerapan metode pentokolan atau nursery pada budidaya udang tradisional plus sebagai solusi dari masalah tersebut yang dibahas pada webinar ini.


“Kami telah melakukan berbagai riset serta diskusi, dan kami yakin bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu melalui pentokolan yang juga telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas udang di berbagai tempat,” tegas Budhi.


National Chief Technical Advisor UNIDO, Sudari Prawiro juga menyatakan penggunaan tambak tradisional secara efektif dapat meningkatkan produksi udang Indonesia secara sustainable.


“Pembahasan webinar kali ini sangat strategis, karena sebagai upaya meningkatkan produktivitas  tambak tradisional yang masih sangat luas di Indonesia. Andai saja produksinya dapat ditingkatkan 2 kali saja, maka akan menyumbang besar produksi udang nasional,” ujarnya.


Akhir kata, Sudari berharap bahwa metode pentokolan ini dapat dipublikasikan lebih luas lagi atau bahkan bisa menjadi gerakan dari pembudidaya udang tradisional plus pada skala nasional.


Sesi materi pertama diawali oleh Coco Kokarkin yang menjelaskan visi FUI untuk meningkatkan produktivitas tambak tradisional menuju 2.000 kilogram udang per hektare, yang dapat dicapai dengan pentokolan sebagai salah satu metodenya.


Ia mengatakan bahwa pentokolan ini juga telah diterapkan oleh Ekuador sebagai produsen udang nomor satu dunia saat ini (1,2 juta ton per tahun) sejak 2015. Pentokolan dapat memberikan banyak manfaat bagi udang, salah satunya membuat benur udang lebih tahan penyakit, seperti AHPND.


Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) erat kaitannya dengan Early Mortality Syndrome (EMS) yang menimbulkan kematian udang massal pada periode 30-40 hari pemeliharaan.


“Udang yang telah ditokolkan itu sudah melewati masa kritis penyakit AHPND sehingga bisa menurunkan kematian dini,” ujar Coco.


Selain itu, Coco juga menjelaskan bahwa masalah pada tambak udang tradisional saat ini yaitu sudah jarang dipersiapkan dengan baik dan benar. Hal ini menyebabkan tambak tradisional menjadi lebih mudah menyebarkan penyakit.


“Masalahnya, tanah tambak itu sifatnya mengumpulkan bahan organik. Maka dari itu, minimal setahun sekali tanah tambak itu perlu dibajak.”


Senada dengan Coco, Sugeng Riyanto selaku praktisi udang menjelaskan bahwa metode pentokolan yang disertai dengan desinfeksi dapat menekan kematian dini udang.


Dalam paparannya, Sugeng telah mengambil survei dari 10 petambak udang selama 2 tahun. Data menunjukkan bahwa penggunaan benur udang yang telah melalui tahap pentokolan  dan desinfeksi dapat menurunkan angka kematian udang di bawah 30 hari.


“Data ini menunjukkan bahwa pentokolan yang disertai langkah desinfeksi akan menghasilkan benur yang sehat dan tahan penyakit.” Ujarnya.


Selain itu, ia juga menganjurkan bagi para pembudidaya untuk melakukan pentokolan udang sendiri di lokasi tambaknya. Pentokolan dapat dilakukan secara fleksibel karena bisa menggunakan kolam tanah, beton, terpal, atau hapa.


Dari segi pemilihan lokasi, Sugeng merekomendasikan agar lokasi pentokolan udang dekat dengan pantai, tersedia jaringan listrik, aman dari banjir dan air pasang tertinggi, mudah dijangkau, dan berada di wilayah pertambakan.


Artikel lainnya