Startup dan Masa Depan Perikanan

| Tue, 05 Mar 2019 - 23:06

Mari bersinergi dan berkolaborasi, agar potensi perikanan bukan hanya mimpi!

Sebagian dari kita mungkin sudah mulai bosan mendengar ataupun membaca informasi tentang potensi produksi perikanan budidaya Indonesia yang sangat besar bahkan hingga 105 juta ton per tahun. Selain itu Organisasi Pangan Dunia (FAO) dalam salah satu artikelnya juga menyatakan bahwa akuakultur adalah salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan tercepat di antara sektor penghasil pangan atau agrikultur lainnya. Sehingga istilah “the sleeping giant” memang cukup tepat menggambarkannya. Namun akankah kita membiarkan potensi besar itu terus tertidur?

Saat ini ketika berbicara masa depan perikanan, kita boleh mulai tersenyum melihat sejumlah anak muda yang sebagian justru bukan memiliki latar belakang perikanan terjun ke industri ini dalam kurun 5 tahun terakhir ini. Mereka yang dikenal dengan pelaku startup (perusahaan rintisan) ini berinovasi mengembangkan produk dengan sentuhan teknologi terkini dengan misi membawa industri perikanan ke level yang lebih tinggi mulai dari produktivitas hingga efisiensi. 


Baca juga: 




Inovasi Startup

Inovasi yang dikembangkan para startup ini cukup bervariasi mulai dari akses permodalan melalui crowd funding (fintech), alat kualitas air dan alat pemberi pakan otomatis yang bisa dikontrol dan monitor secara jarak jauh (Internet of Things/IoT), substitusi tepung ikan (bioteknologi), jasa peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia/SDM (human resource), pemasaran produk (e-commerce), hingga pasca panen (processing & logistic).

Pengembangan inovasi yang dilakukan oleh para startup ini juga tidak mudah karena di depan badai sudah menanti. Para pelaku startup memerlukan akses pendanaan salah satunya ke investor, karena ini menjadi “napas” startup sebelum memperoleh pendapatan dari bisnis model yang dijalankan, tak jarang juga para pendiri startup (founder) di awal rela merogoh kocek pribadinya cukup dalam atau dikenal dengan istilah bootstrapping. 


Baca juga: Peran Startup di Sektor Akuakultur


Selain itu akses ke industri juga tidak kalah penting agar inovasi yang dikembangkan dapat selaras dengan kebutuhan industri, mengingat sebagian besar dari pelaku startup yang berasal dari non perikanan dan masih minimnya pengalaman berinteraksi dengan industri. SDM juga salah satu tantangan besar di dunia startup, dibutuhkan SDM yang memiliki mental baja dan punya determinasi tinggi untuk bisa merealisasikan ide menjadi suatu inovasi.

Jika salah satu tantangan tadi tidak bisa dilewati bukan tidak mungkin ide-ide tersebut tenggelam sebelum menjadi inovasi. Karena faktanya hanya 5 % dari startup di dunia ini yang berhasil melewati badai tantangan tersebut untuk terus berlayar membuktikan dan mengembangkan inovasi yang ditemukan.


Butuh Sinergi

Disinilah kita memerlukan sinergi dan kolaborasi antara para stakeholder perikanan. Tanpa itu, ide akan sulit dikonversi menjadi inovasi. Tanpa itu, inovasi yang ada tidak akan menjadi solusi. Tanpa itu, inovasi yang ada bisa saja menjadi basi. 

Sinergi tersebut dapat kita mulai dari hal yang paling dasar yaitu di perguruan tinggi. Tempat dimana sumber daya manusia yang akan menjadi cikal bakal pelaku startup mulai diasah dan dibentuk. Proses yang berlangsung di perguruan tinggi perlu disesuaikan agar semakin banyak sumber daya manusia yang terinspirasi dan mau berdedikasi di dunia perikanan.

Sudah saatnya juga penelitian ataupun tugas akhir dilakukan lintas jurusan, lintas fakultas bahkan lintas perguruan tinggi. Karena pada kenyataannya suatu usaha startup ataupun bisnis perikanan dalam kondisi nyata memang dilakukan oleh pelaku yang berasal dari multidisiplin ilmu.  Dalam dunia startup komposisi multidisiplin ini juga dikenal dengan The Startup Triangle Team yang terdiri dari hustler (business and marketing), hipster (design and user experience), dan hacker (engineer and developer).


Baca juga: Startup Yogyakarta Tawarkan Sentuhan Teknologi di Tambak Udang


Sinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pemangku kebijakan juga diperlukan agar regulasi dan program-program yang direncanakan bisa terintegrasi. KKP dapat menginisiasi program inkubasi startup perikanan yang akan membuka lebih banyak lagi kesempatan para lulusan perguruan tinggi untuk mencoba merealisasikan ide-idenya  dan hal ini secara tidak langsung akan membantu KKP dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di sektor perikanan. 

Program inkubasi startup dapat dimulai melalui kompetisi inovasi (Fisheries Innovation Challenge) atas permasalahan perikanan yang dihadapi. Hasil dari kompetisi tersebut dapat difasilitasi KKP dengan memberikan modal awal (seed funding), menyediakan fasilitas tempat kerja bersama (coworking space), akses ke mentor khususnya terkait hal teknis, akses ke industri dan tidak menutup kemungkinan akses ke investor melalui jaringan yang dimiliki. 

KKP bisa mencoba memulai strategi ini dalam kebijakan program yang dilakukan untuk dampak yang lebih positif dan signifikan. Caranya dengan memberikan bantuan ke masyarakat umum selain yang selama ini sudah dilakukan seperti bantuan benih, pakan, kapal dan sarana prasarana produksi lainnya.

 

Teknologi Perikanan

Peluang inovasi baru yang bisa dikolaborasikan antara KKP dan para pelaku startup masih terbuka lebar. Untuk perikanan budidaya kita ketahui bahwa salah satu kunci suksesnya adalah penentuan lokasi, jika KKP bersama pelaku startup dapat mengembangkan platform online yang dapat memberikan informasi daerah atau titik mana saja di Indonesia yang memenuhi persyaratan baik dari kualitas air, infrastruktur, tata ruang atau zonasi hingga akses transportasi maka aplikasi ini akan memudahkan dan membuka peluang lebih besar investasi di sektor perikanan. Terlebih jika aplikasi tersebut terintegrasi mulai dari perizinan usaha, akses permodalan hingga pemasaran.

Berikutnya adalah terkait data supply chain produk perikanan, seringkali kita mendengar di suatu daerah produksi ikan berlebih hingga kurang terserap maksimal sementara di daerah lain ada kekurangan pasokan. Dibutuhkan suatu platform yang dapat memberikan informasi mengenai supply and demand produk perikanan yang bisa dilihat secara online dan up to date, sehingga rantai pasok dan distribusi dapat lebih merata dan seimbang.


Baca juga: Indonesian Aquaculture Startup Secures Seed Funding in 500 Startups-led Round


Inovasi di sektor hilir juga dapat digarap antara lain terkait dengan logistik produk perikanan. Salah satu tantangan setelah kita berhasil memproduksi ikan, adalah bagaimana memastikan ikan tersebut tiba di end-customer dalam kondisi dan kualitas yang prima, baik yang melalui proses pengolahan (processing) terlebih dahulu ataupun yang tanpa proses. Inovasi logistik ini sangat penting, karena dengan menjaga produk dapat diterima dalam kondisi yang prima, ini membuka peluang lebih besar untuk mempertahankan nilai produk dan meningkatkan konsumsi produk perikanan.

 

Peran Minapoli

Dengan misi membantu terwujudnya sinergi dan kolaborasi yang lebih baik dan erat antar pelaku perikanan antar pelaku perikanan maka di sinilah Minapoli hadir. Minapoli merupakan sebuah platform jaringan informasi dan bisnis perikanan online terintegrasi yang menggunakan teknologi cukup sederhana melalui web-based application. 

Platform Minapoli memfasilitasi para pelaku perikanan khususnya akuakultur dalam hal memasarkan dan mempromosikan produk dan jasa, berbagi informasi terkini mulai dari teknologi, regulasi, tokoh inspirasi, lowongan kerja hingga fasilitas untuk mempublikasi event- event perikanan. Platform online tersebut dapat diakses tanpa biaya untuk fitur-fitur dasarnya. Selain melalui platform online, kami juga melakukan aktivitas offline dengan berkolaborasi menyelenggarakan event mulai dari seminar, workshop, hingga exhibition untuk mempertemukan para pelaku industri perikanan.


Baca juga: Digifish 2019, KKP Dorong Terobosan Sektor Perikanan Lewat Inovasi Teknologi Digital


Pengguna atau user Minapoli akan terkoneksi dengan jaringan perikanan berkualitas yang sudah terjalin selama lebih dari 15 tahun dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Dengan terhubung dengan jaringan perikanan yang ada tentunya akan membuka banyak peluang untuk memberikan benefit dan nilai lebih bagi bisnis yang sedang atau akan dilakukan dan tentunya pada akhirnya akan memberikan kontribusi dalam perkembangan dan akselerasi industri perikanan.

 
Artikel ini dimuat di Majalah Trobos Aqua edisi November 2018

Tentang Minapoli

Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis perikanan budidaya terintegrasi, sehingga pembudidaya dapat menemukan seluruh kebutuhan budidaya disini. Platform ini hadir untuk berkontribusi dan menjadi salah satu solusi dalam perkembangan industri perikanan budidaya. Bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya yaitu PasarminaInfomina, dan Eventmina. 

Artikel lainnya

Startup 

Tequisa Indonesia, Penuhi Kebutuhan Produk Budidaya

Tequisa Indonesia

431 hari lalu

  • verified icon1022
Startup 

Inovasi Sarjana S2 ITB ini Bikin Panen Udang Meningkat

Minapoli

1866 hari lalu

  • verified icon2184