Sistem Resirkulasi Air, Investasi Keberhasilan Budidaya Anda
| Wed, 07 Apr 2021 - 16:18
Air merupakan salah satu aspek yang penting dalam hal budidaya perikanan. Hal ini dikarenakan air merupakan media utama bagi ikan ataupun organisme air untuk hidup dan dapat dibudidayakan. Penggunaan air dalam budidaya perikanan sangat bervariasi, tergantung dari komoditas dan sistem produksinya.
Sebagian besar air yang digunakan dalam budidaya udang di Indonesia diambil langsung dari laut. Sayangnya, tidak jarang limbah hasil budidayanya juga dibuang ke badan air yang sama dengan tempat awal air tersebut diambil.
Tak heran, apabila kualitas air laut semakin menurun. Akibatnya, banyak juga penyakit yang kemudian masuk ke dalam sistem budidaya. Hal ini membuat perlu adanya manajemen penggunaan air di dalam aktivitas akuakultur. Selain dapat membatasi masuknya penyakit, penggunaan air secara lebih efisien dalam budidaya dapat menghemat air untuk keperluan lainnya.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Sistem Akuakultur Resirkulasi (Recirculating Aquaculture System)
Salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam akuakultur adalah recirculating aquaculture system (RAS), bagi sebagian pembudidaya ikan recirculating system sudah tidak awam lagi. Pada umumnya ikan dibudidayakan di dalam ruangan di bawah lingkungan yang terkendali. tetapi, pada pengaplikasiannya sistem ini dapat digunakan di dalam maupun di luar ruangan.
recirculating sytem didasarkan pada penggunaan filter mekanis dan biologis. Sistem sirkulasi atau penggunaan air yang sama dapat dilakukan pada intensitas yang berbeda, tergantung pada seberapa banyak air yang disirkulasi ulang.
Oleh karena itu, sistem resirkulasi dapat dianggap sebagai cara yang paling ramah lingkungan untuk menghasilkan ikan pada tingkat yang layak secara komersial. Nutrisi yang dihasilkan dari limbah budidaya ikan, dapat digunakan sebagai pupuk pada lahan pertanian atau sebagai dasar produksi biogas.
Baca juga: Budidaya Clownfish Sistem Resirkulasi Skala Rumah Tangga
Sistem resirkulasi ini telah berkembang pesat di banyak daerah budidaya ikan / udang. Tidak seperti budidaya ikan tradisional, di dalam RAS faktor eksternal (misalnya kualitas air: suhu, oksigen) dapat dihilangkan baik seluruhnya atau sebagian tergantung pada konstruksi dan tingkat sirkulasi ulang.
Namun, penggunaan air kembali sebesar 90% dari total volume sangat mungkin untuk dilakukan. Dibandingkan dengan budidaya ikan tradisional, tentunya sistem resirkulasi memiliki manfaat yang sangat besar bagi para pembudidaya ikan. Tidak hanya ramah lingkungan, teknologi ini memungkinkan pembudidaya ikan untuk mengontrol semua parameter dalam produksinya, sehingga memberikan kondisi yang stabil untuk spesies budidaya.
Sehingga dapat menghasilkan pola pertumbuhan yang stabil dan dapat diprediksi yang memungkinkan pembudidaya untuk memprediksi secara tepat kapan ikan akan mencapai tahap atau ukuran tertentu.
Sistem resirkulasi cenderung membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya investasi dan energi biasanya menjadi aspek pengeluaran utama. Selain itu, RAS juga perlu dikendalikan dan dikelola oleh tenaga kerja terampil. Walaupun begitu, sistem ini tetap direkomendasikan untuk digunakan karena dapat mencegah kerugian akibat terserang penyakit.
Ditulis oleh:
Muslikhah Nurul
Aquaculture Technicial, CrustaNova GmbH