• Home
  • Infomina
  • Perayaan 1 Tahun CeKolam, Pelopor Shrimp Diseases Surveillance di Indonesia

Perayaan 1 Tahun CeKolam, Pelopor Shrimp Diseases Surveillance di Indonesia

| Thu, 21 Dec 2023 - 21:19

Jakarta, 21 Desember 2023 - PT Nusantara Butuh Diagnostik (“Nusantics”) sebagai satusatunya perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi kit pendeteksi penyakit udang di industri akuakultur Indonesia, merayakan 1 tahun CeKolam sebagai laboratorium milik Nusantics yang telah melakukan pengecekan pada lebih dari 6.000 sampel udang.


Pada Kamis, 21 Desember 2023, acara ini dibuka dengan laporan dari Revata Utama selaku CEO Nusantics di Hall Lumire Hotel, Jakarta Pusat. Revata menjelaskan salah satu tantangan menghadapi penyakit pada udang terletak pada kemampuan deteksinya.



CEO Nusantics, Revata Utama


“Deteksi penyakit yang terbatas, maupun waktu pengecekan yang realtif lama, menjadi kendala yang dialami petambak lokal hingga internasional” jelasnya. Hal ini juga diperparah dengan terbatasnya jumlah laboratorium yang tersedia saat ini.


Oleh karena itu, kit ShrimProtect dan laboratorium CeKolam diharapkan dapat menjadi solusi petambak dengan mempercepat dan mempermudah deteksi penyakit bahkan sebelum muncul gejala klinisnya.


CEO Nusantics menutup laporannya dengan harapan dapat mengintegrasikan data-data penyakit udang, sehingga dengan dukungan berbagai pihak dapat membangun ekosistem siaga penyakit udang di Indonesia.


Pernyataan ini juga didukung oleh Direktur Pakan dan Obat Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ujang Komarudin bahwa acara ini dapat menjadi inisiatif untuk kerjasama antara stakeholder dan KKP berikutnya dalam meningkatkan produksi ikan maupun udang di Indonesia, melalui monitoring penyakit. “Kami juga ikut bangga karena dari 36 kit deteksi penyakit yang sudah terdaftar di KKP, 5 yang terdaftar adalah karya anak bangsa yaitu dari Nusantics. Diantaranya untuk deteksi penyakit WSSV, AHPND, IMNV, EHP, dan TSV” ujarnya.



Direktur Pakan dan Obat Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ujang Komarudin


Sebagai penutup sambutan, Dr. Sidrotun Naim sebagai Advisor Nusantics juga memberikan nasihat, semangat, dan dukungan kepada anak-anak muda Indonesia dalam berinovasi menjaga budidaya udang dari serangan penyakit yang merugikan. Cita-cita Nusantics juga diharapkan dapat terwujud untuk bersama bergandengan tangan menghadapi persoalan penyakit udang di Indonesia.


Perayaan ulang tahun CeKolam ditandai dengan pemotongan tumpeng bersama, sekaligus menjadi simbol solidaritas serta kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga keberhasilan budidaya udang yang terhindar dari serangan penyakit.



Perayaan ulang tahun CeKolam yang pertama ditandai dengan pemotongan tumpeng


Sesi berikutnya dilanjutkan dengan Talkshow yang dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Balai Karantina Ikan, Forum Udang Indonesia, Perusahaan Charoend Pokphand, serta tokoh petambak udang Indonesia.


Pada Talkshow ini para narasumber menjelaskan bentuk dukungan serta rekomendasi dari masing-masing pihak dalam upaya mewujudkan shrimp disease surveillance di Indonesia.



Sesi Talkshow 1st Anniversary CeKolam bersama Tokoh Pembudidaya Nasional, Charoend Pokphand, Forum Udang Indonesia, Kemenko Marves, Bappenas, Balai Karantina Ikan, dan KKP


Pihak pemerintahan kompak satu suara dalam mendukung intergrasi antara laboratorium dari pemerintahan, maupun swasta untuk bersama menyediakan data-data yang akurat melalui standarisasi pengecekan penyakit. Selain itu shrimp disease surveillance juga diharapkan dapat didukung melalui program-program yang telah dirancang dalam jangka panjang.


Charoend Pokphand yang diwakili Rubi Haliman, memberikan contoh pencegahan penyakit dari hulu hingga hilir yang dimulai dengan memastikan benur terbebas dari penyakit, aplikasi biosekuriti dan monitoring penyakit oleh tim laboratorium.


Sesi talkshow ditutup dengan pernyataan dari Hardi Pitoyo sebagai tokoh udang dari Banyuwangi “Dengan data-data yang terkumpul nantinya, yang paling penting adalah rekomendasi untuk langkah berikutnya dalam menghadapi maupun mencegah penyakit di lapangan.” Tukasnya.


Nusantics juga menjabarkan Kit ShrimProtect yang memiliki keunggulan user friendly dengan reagen instant, waktu yang lebih singkat dalam deteksi penyakit sekitar 30-40 menit, dan akurasi yang tinggi, sehingga dapat dijadikan referensi untuk mengambil keputusan pada tahap berikutnya. Hingga saat ini Cekolam telah meluncurkan layanan untuk pengecekan 9 penyakit, yaitu AHPND, WSSV, IMNV, EHP, TSV, IHHNV, YHV, dan DIV-1, dan tahun depan akan memproduksi kit deteksi multiple diseases dan kit deteksi penyakit pada industri ikan.


Sebagai penutup acara ini, Nusantics memberikan penghargaan kepada para mitra serta ‘petambak siaga’ CeKolam yang telah berkontribusi secara signifikan dalam mendukung visi dan misi perusahaan, juga bersama membangun ekosistem siaga penyakit udang di Indonesia.


Gunakan layanan digital marketing Minapoli secara mudah dengan menghubungi marketing@minapoli.com. Konsultasikan juga strategi marketing perusahaan Anda dengan Minapoli disini!



Artikel lainnya