
Penyebab Udang Vaname Lambat Besar dan Tips Mengatasinya
| Thu, 26 Jun 2025 - 08:35
Salah satu tantangan yang sering dihadapi petambak adalah pertumbuhan udang yang lambat atau tidak sesuai dengan usia pemeliharaan.
Fenomena udang vaname lambat besar ini tentu berdampak langsung terhadap produktivitas dan nilai ekonomi tambak. Untuk mengetahui penyebabnya, maka petambak perlu memeriksa beberapa aspek yang berjalan di tambak.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek utama yang dapat menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan udang vaname, serta beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasinya.
Faktor Penyebab Udang Lambat Besar
Sebelum mengambil tindakan, langkah awal yang penting adalah menyelidiki faktor-faktor utama yang bisa memengaruhi pertumbuhan udang.

Gambar: GDM Organik
Beberapa aspek besar yang antara lain kualitas dan penebaran benur, kualitas air, manajemen pemberian pakan, serta kemungkinan adanya infeksi penyakit.
Kualitas dan Penebaran Bibit
Salah satu penyebab udang vaname lambat besar yang sering “tidak terlihat” adalah kualitas benur. Aspek ini mempengaruhi laju pertumbuhan, probabilitas serangan penyakit, hingga keseragaman ukuran panen.
Beberapa ciri-ciri benur yang berkualitas yaitu:
- Memiliki status SPF (Specific Pathogen Free)
- Bergerak secara aktif aktif
- Responsif terhadap cahaya,
- Tidak ada kecacatan
- Usus terlihat penuh
Baca juga: Memilih Benur Vaname dengan Keunggulan Genetik yang Tepat
Selain itu, benur juga perlu memiliki beberapa sertifikat pendamping lain seperti hasil uji scoring benur. Adanya sertifikat ini juga berkaitan dengan hatchery yang memiliki reputasi baik.
Aspek lain yaitu padat tebar yang juga harus diperhatikan. Kepadatan yang terlalu tinggi pada awal siklus dapat memicu kompetisi pakan dan oksigen, memicu stres, hingga akhirnya menghambat pertumbuhan.
Terakhir, yaitu proses penebaran. Proses penebaran yang tidak mengikuti prosedur dapat membuat benur stres dan proses adaptasi yang kemudian terhambat.
Kualitas Air yang Jelek
Parameter seperti suhu, pH, DO (dissolved oxygen), dan salinitas harus dijaga dalam batas toleransi ideal. Jika tidak, maka udang dapat stres secara berkepanjangan.
Jika udang terus menerus mengalami stres, maka energi yang didapatkan dari pakan untuk pertumbuhan justru terpakai untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Parameter kualitas air yang penting yaitu DO. Kadar DO di bawah 4 ppm dapat menghambat aktivitas metabolisme udang. Akibatnya, nafsu makan menurun dan pertumbuhan melambat.
Sementara itu, fluktuasi salinitas yang ekstrem (terutama di bawah 15 ppt atau di atas 25 ppt) juga dapat memicu gangguan osmoregulasi yang berdampak buruk pada kesehatan dan performa pertumbuhan udang.
Faktor kualitas air juga berkaitan dengan kelimpahan zat racun di tambak seperti amonia dan nitrit yang berasal dari penumpukan bahan organik.
Dampak Penumpukan Bahan Organik di Dasar Tambak
Manajemen Pakan yang Kurang Sesuai
Pemberian pakan yang tidak terkontrol atau tidak sesuai kebutuhan juga menjadi salah satu penyebab udang vaname lambat besar.
Pakan yang tidak mengandung nutrisi seimbang akan menyebabkan defisiensi zat penting seperti protein, karbohidrat, dan lemak.
Selain itu, cara pemberian pakan yang sembarangan akan meningkatkan beban organik di dasar tambak.
Sisa pakan yang tidak termakan akan menurunkan kualitas air dan memperburuk kondisi pertumbuhan.
Sebaliknya, underfeeding akan menyebabkan persaingan makan antar udang, dan membuat ukuran tidak seragam (size variation).
Serangan Penyakit
Di antara semua faktor tersebut, infeksi penyakit menjadi aspek yang paling diantisipasi oleh petambak. Keberadaan patogen di tambak dapat membuat udang mengalami stres.
Salah satu penyakit yang berkaitan erat dengan lambatnya pertumbuhan udang adalah EHP (Enterocytozoon hepatopenaei). EHP disebabkan oleh mikrosporidia yang menyerang organ hepatopankreas udang, organ utama dalam pencernaan udang.
Ciri-ciri tambak yang terinfeksi EHP adalah pertumbuhan udang yang stagnan dan ukuran antarudang yang sangat tidak merata.
Adanya infeksi EHP berkaitan dengan infeksi lanjutan White Feces Syndrome (WFD) atau penyakit berak putih yang dapat memperparah kondisi tambak.
Cara Mengatasi Udang Lambat Besar
Ketika gejala pertumbuhan lambat mulai terlihat, langkah paling bijak bukan hanya mencari solusi cepat, tapi juga menyiapkan pencegahan untuk siklus berikutnya.

Gambar: Universitas Airlangga
Kualitas benur yang buruk memang tidak bisa diperbaiki dalam satu siklus, namun pengelolaan lainnya tetap bisa dioptimalkan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyebab udang vaname lambat besar di tengah siklus adalah:
Mengatur Ulang Manajemen Pakan
Evaluasi jumlah dan frekuensi pakan, pastikan sesuai dengan bobot biomassa. Gunakan metode pemberian bertahap dan distribusi merata untuk mencegah penumpukan sisa pakan. Gunakan pakan dengan rasio protein yang sesuai dan sesuaikan dengan fase pertumbuhan udang.
Pemberian Probiotik Secara Rutin
Probiotik membantu menekan pertumbuhan bakteri patogen sekaligus memperbaiki kualitas dengan mengurangi penumpukan bahan organik.
Bakteri baik seperti Bacillus spp. bisa diaplikasikan ke air maupun dicampur ke dalam pakan.
Tips Memilih Probiotik sesuai Kondisi Tambak
Penambahan Vitamin dan Feed Additive
Suplemen seperti vitamin C dan E, beta-glucan, serta imunostimulan lain bisa membantu memperkuat sistem imun udang dan menstimulasi pertumbuhan. Feed additive juga membantu memperbaiki pencernaan dan meningkatkan efisiensi pakan.
Monitoring Penyakit Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan laboratorium pada udang yang pertumbuhannya tidak normal untuk mendeteksi penyakit seperti EHP. Jika ditemukan infeksi penyakit, maka segera lakukan tindakan mitigasi untuk mengurangi penyebaran penyakit di tambak.
Baca juga: Cara Cepat Cek Udang Vaname dalam 1 Jam
Pengadaan Produk Tambak Udang Praktis bersama Minapoli
Ketika ukuran udang tidak berkembang, maka petambak harus cepat melakukan langkah untuk menganalisis dan mengatasinya.
Minapoli hadir sebagai layanan pengadaan yang cepat dan dapat diandalkan untuk mendukung kesuksesan tambak Anda.
Minapoli membantu mempermudah pengadaan alat tambak dan perlengkapan akuakultur, sehingga Anda bisa fokus penuh pada proses budidaya.
Minapoli adalah marketplace akuakultur nomor 1 di Indonesia yang telah melayani petambak dari seluruh Indonesia sejak 2018. Tersedia lebih dari 2.000 produk dari mitra terpercaya, memberikan fleksibilitas dalam memilih kebutuhan budidaya Anda.
Selain itu, harga yang kompetitif dan di platform Minapoli membuat belanja kebutuhan tambak lebih hemat dan efisien.
Klik di sini untuk cek sarana tambak di Minapoli