• Home
  • Infomina
  • Pendistribusian Ikan Hidup dan Sistem Pengangkutannya (2)

Pendistribusian Ikan Hidup dan Sistem Pengangkutannya (2)

| Fri, 17 Jul 2020 - 09:31

Pengangkutan ikan dapat menggunakan beberapa sistem, sesuai dengan kebutuhan dan jenis ikan tertentu. 

Pengangkutan Sistem Basah

Transportasi ikan untuk konsumsi diharapkan dapat mempertahankan mutu ikan mulai dari daerah pemanenenan sampai ketangan konsumen. Pada transportasi ikan hidup dengan sistem basah pada umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu cara terbuka dan cara tertutup. Transportasi sistem basah (menggunakan air sebagai media pengangkutan) terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Sistem Terbuka

Pada sistem ini ikan diangkut dalam wadah terbuka atau tertutup tetapi secara terus menerus diberikan aerasi untuk mencukupi kebutuhan oksigen selama pengangkutan. Biasanya sistem ini hanya dilakukan dalam waktu pengangkutan yang tidak lama. Berat ikan yang aman diangkut dalam sistem ini tergantung dari efisiensi sistem aerasi, lama pengangkutan, suhu air, ukuran, serta jenis spesies ikan. Cara terbuka dilakukan dengan mengangkut ikan dalam wadah yang diisi air dan diberikan aerasi secara terus menerus untuk mensuplai oksigen dari luar selama transportasi berlangsung.


Baca juga: Pendistribusian Ikan Hidup dan Sistem Pengangkutannya (1)


b. Sistem Tertutup

Dengan cara ini ikan diangkut dalam wadah tertutup dengan suplai oksigen secara terbatas yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan selama pengangkutan. Wadah dapat berupa kantong plastik atau kemasan lain yang tertutup. 11 Sedangkan cara tertutup menggunakan wadah tertutup dengan suplai oksigen diberikan secara terbatas sesuai dengan kebutuhan yang telah diperhitungkan selama pengangkutan dengan menggunakan wadah polyethyleneatau unit-unit transportasi tertutup lainya.Wadah-wadah tersebut banyak digunakan untuk mengangkut anak-anak ikan.

Transportasi anak-anak ikan dalam kantong polyethylene dengan penambahan oksigen merupakan metode transportasi yang telah tersebar di dunia dan dianggap cuckup efektif. Beberapa permasalahan dalam pengangkutan sistem basah adalah selalu terbentuk buih yang disebabkan banyaknya lendir dan kotoran ikan yang dikeluarkan. Kematian diduga karena pada saat diangkut, walaupun sudah diberok selama satu hari, isi perut masih ada. Sehingga pada saat diangkut masih ada kotoran yang mencemari media air yang digunakan untuk transportasi. Disamping itu, bobot air cukup tinggi, yaitu 1 : 3 atau 1 : 4 bagian ikan dengan air menjadi kendala tersendiri untuk dapat meningkatkan volume ikan yang diangkut.


Baca juga: Pakai Minatransporter, untuk Jaga Kesegaran dan Daya Tahan Ikan

Transportasi Sistem Kering

Pada transportasi sistem kering, media angkut yang digunakan adalah bukan air, Oleh karena itu ikan harus dikondisikan dalam keadaan aktivitas biologis rendah sehingga konsumsi energi dan oksigen juga rendah. Makin rendah metabolisme ikan, terutama jika mencapai basal, makin rendah pula aktivitas dan konsumsi oksigennya sehingga ketahanan hidup ikan untuk diangkut diluar habitatnya makin besar. Penggunaan transportasi sistem kering dirasakan merupakan cara yang efektif meskipun resiko mortalitasnya cukup besar. Untuk menurunkan aktivitas biologis ikan (pemingsanan ikan) dapat dilakukan dengan menggunkan suhu rendah, menggunakan bahan metabolik atau anestetik, dan arus listrik. Pada kemasan tanpa air, suhu diatur sedemikian rupa sehingga kecepatan metabolisme ikan berada dalam taraf metabolisme basal, karena pada taraf tersebut, oksigen yang dikonsumsi ikan sangat sedikit sekedar untuk mempertahankan hidup saja. Secara anatomi, pada saat ikan dalam keadaan tanpa air, tutup insangnya masih mangandung air sehingga melalui lapisan inilah oksigen masih diserap 2.5 Pengaruh

Kepadatan terhadap Transportasi Ikan Hidup

Kepadatan ikan adalah bobot ikan yang berada dalam suatu wadah dan waktu tertentu. Kepadatan ikan yang dapat diangkut tiap wadah, untuk masa angkut tertentu dengan hanya sedikit atau tanpa kematian seekor pun merupakan persoalan penting dalam pengangkutan. Kepadatan ikan yang diangkut tergantung kepada volume air, bobot dan ukuran ikan, jarak dan lama pengangkutan, suplai oksigen dan temperatur. Tingkat kepadatan ini ada batasnya, karena bila ikan di angkut pada kepadatan yang terlalu tinggi, kadar glikogen dalam plasma meningkat dan mempengaruhi kondisi ikan.


 Sumber: Masyarakat Akuakultur Indonesia

Tentang Minapoli

Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis perikanan budidaya terintegrasi, sehingga pembudidaya dapat menemukan seluruh kebutuhan budidaya disini. Platform ini hadir untuk berkontribusi dan menjadi salah satu solusi dalam perkembangan industri perikanan budidaya. Bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya yaitu PasarminaInfomina, dan Eventmina. 

Artikel lainnya