Bios 44 Berguna untuk Budidaya Perikanan, dengan Memanfaatkan Limbah Cair Pabrik
| Mon, 31 Aug 2020 - 09:51
Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4/ Majalaya Kabupaten Bandung dinilai berhasil dalam melakukan uji coba pemanfaatan cairan Bios 44. Pemanfaatan Bios 44 yang dicampur dengan limbah cair pabrik tekstil untuk budidaya perikanan yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi. Dalam uji coba pemanfaatan limbah cair pabrik itu, Selasa 18 Agustus 2020, Satgas Citarum Harum memanfaatkan dua komposisi media yang berbeda dengan menggunakan sarana akuarium sebagai tempat penampungan limbah pabrik yang diisi ikan hias.
Baca juga: Kolaborasi Riset Air Tawar
Pada media akuarium yang pertama, diisi limbah cair pabrik tanpa cairan Bios 44 dengan pH awal 7, sedangkan akuarium lainnya yang diisi limbah cair pabrik dengan menggunakan cairan Bios 44 dan pH awal 5. Satgas menggunakan empat media akuarium, dengan sampel limbah cair pabrik dari dua perusahaan yang berbeda. Salah satu pabrik yang diambil sampel limbah cairnya adalah yang pernah dicor saluran pembuangan air limbahnya oleh Satgas, sedangkan operasional satu pabrik lainnya berlangsung normal, hanya diambil sampel limbah cairnya saja.
Komandan Sektor 4/Majalaya Satuan Tugas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono H.S., mengatakan, karena melihat hasil sampel limbah cair pabrik yang digunakan pada uji coba pemanfaatan air limbah tersebut, pabrik tekstil yang diambil sampel limbahnya itu bisa dibuka kembali penutupan saluran pembuangan limbahnya yang sebelumnya sempat dicor oleh Satgas. Ikan yang ditebar pada sampel limbah cair pabrik tersebut bisa bertahan hidup selama enam hari ini.
"Uji coba sampel limbah cair pabrik ini dilakukan sejak 12 Agustus 2020 lalu hingga 18 Agustus ini. Jadi sudah berlangsung enam hari uji coba sampel limbah cair pabrik ini," kata Kolonel Inf Mulyono.
Baca juga: Lima Manfaat Air Rendaman Daun Ketapang Bagi Ikan Cupang
Selama enam hari dalam pengamatan uji coba sampel limbah cair itu, ia mengatakan ikan yang ditebar pada empat akuarium itu, semuanya masih bisa bertahan hidup, namun ada perbedaan kualitas hidup ikan di antara keempat media akuarium yang diisi sampel air limbah cair tersebut.
"Ikan yang hidup di sampel limbah cair pabrik yang menggunakan atau dicampur cairan Bios 44, ikannya terlihat lebih aktif dan agresif, pergerakan ikannya terlihat segar".
"Berbeda dengan ikan yang hidup di sampel air limbah cair pabrik yang tak pakai cairan Bios 44, ikannya kurang agresif dan kurang aktif pergerakannya, bahkan terlihat banyak diam," tutur Kolonel Inf Mulyono.
Menurutnya, melihat keberhasilan dalam ujicoba pemanfaatan cairan Bios 44 yang dicampur dengan sampel limbah cair pabrik tersebut, bisa disosialisasikan kepada masyarakat, bahwa cairan Bios 44 bisa digunakan untuk budidaya perikanan, dengan memanfaatkan limbah cair pabrik maupun air baku lainnya.
Baca juga: Mencegah Penyakit Udang Berdasarkan Warna Air Tambak
"Limbah cair pabrik dengan pH awal 7, setelah menggunakan cairan Bios pH-nya menjadi 5 sehingga bisa digunakan untuk budidaya perikanan," katanya.
Untuk meyakinkan masyarakat bahwa cairan Bios 44 itu bisa dimanfaatkan dengan baik untuk budidaya perikanan, dengan memanfaatkan air baku yang sudah tercampur dengan limbah cair pabrik bisa melihat langsung pada ujicoba tersebut di Posko Sektor 4/Majalaya.
Sumber: zonapriangan.pikiran-rakyat.com
Tentang Minapoli
Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis akuakultur terintegrasi. Dengan memanfaatkan teknologi, pembudidaya dapat menemukan produk akuakultur dengan mudah dan menghemat waktu di Minapoli. Platform ini menyediakan produk-produk akuakultur dengan penawaran harga terbaik dari supplier yang terpercaya. Selain itu, bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pembudidaya yaitu Pasarmina, Infomina, dan Eventmina.