Pelatihan Pembenihan Patin di Sekolah Vokasi IPB
| Thu, 08 Aug 2019 - 10:33
Sebagai komoditas perikanan unggulan, budiaya ikan patin semakin berkembang sehingga memerlukan tambahan pasokan benih setiap tahunnya.
Sekolah Vokasi, Prodi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya, bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Tania Akuakultur melaksanakan ‘Training on Pangasius Breeding’ di gedung Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) pada Kamis (1/8) . Acara ini sekaligus menjadi ajang tukar pengalaman dan sarana membangun networking bagi para peserta yang merupakan pembudidaya benih pati.
Prayoga Surya Darma - Kepala Bidang Program Pelayanan kepada Masyarakat LPPM IPB ini menyebutkan kegiatan ini menjadi wadah sinergi antar pelaku usaha. “Pelatihan semacam ini sangat bermanfaat dan akan lebih bagus lagi apabila ada langkah-langkah selanjutnya, jadi pelaku usaha tidak hanya tahu tentang produksi tetapi lebih bagus apabila sampai ke pemasaran (dari hulu ke hilir)”.
Kegiatan diisi oleh 5 pemateri ahli diantaranya ‘Pembenihan Ikan Patin: Peluang dan Tantangan’ oleh Ir Cecilia Eny Indriastuti, ‘Pengadaan Calon Induk Unggul’ oleh Odang Carman, dan ‘Pemeliharaan Larva Patin dan Rekayasa Manajemen Kualitas Air’ oleh Irzal Effendi, ‘Penyakit pada Pembenihan Patin dan Penanggulangannya’ oleh Sri Nuryati dan ‘Pemeliharaan Induk dan Rekayasa Pematangan Induk di Luar Musim’ oleh Agus Oman Sudrajat.
“Terkait meningkatnya permintaan konsumsi patin dalam negeri dan filet patin untuk ekspor setiap tahunnya, tentu hal ini akan menghela pembudidaya benih patin untuk meningkatan produksi jumlah benih dengan kualitas yang baik”, ungkap Eny. Sinyal positif juga ditunjukkan dengan dimulainya ekspor filet patin ke Timur Tengah, khususnya Arab Saudi m pada Mei 2019.
“Petani harus membiasakan diri untuk terus mengeksplorasi teknik-teknik pemeliharaan larva untuk mengetahui bagaimana penampakan larva yang berkualitas baik. Sehingga didapat teknik penanganan larva yang baik dan harus didukung dengan kegiatan dokumentasi/pencatatan setiap kegiatan sehingga pembenih memiliki data jika sewaktu-waktu akan berkonsultasi dengan peneliti atau universitas,” urai Irzal.
“Untuk mengganti antibiotik demi mendapatkan ikan dengan survival rate tinggi disarankan menggunakan cacahan pelepah pisang,” Sri. Selanjutnya penggunaan induk unggul mutlak diperlukan untuk mendapat benih yang berkualitas , tetapi persiapan calon induk yang unggul memerlukan waktu yang lama menurut Odang.
Menyiasati induk patin supaya matang gonad di luar meskipun tidak pada musim pemijahan diperlukan hormon pemacu kematangan gonad. “Ada dua jenis hormon yang berbeda dalam reproduksi, hormon untuk membuat bunting dan hormon pemijahan,” ucap Agus.
Pada sesi diskusi terungkap peserta pelatihan mengharapkan adanya kemitraan antara Sekolah Vokasi dan Departemen Budidaya Perairan IPB dengan pembudidaya benih patin dalam bentuk praktik mahasiswa dan akses untuk analisis laboratorium.
Acara yang dimoderatori Ketua Bidang Budidaya Patin APCI (Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia), Imza Hermawan, menghadirkan pembudidaya benih patin dari Republik Pembenih Patin, mahasiswa serta alumni mahasiswa studi perikanan.
Sumber : Trobos Aqua