Patin: Yuk, Budidaya Pustina!

| Fri, 27 Aug 2021 - 14:22

Budidaya patin memakan waktu cukup lama daripada ikan air tawar lainnya. Jika lele atau nila bisa dipanen 2-3 bulan setelah tebar benih, patin perlu sekitar 5-6 bulan.

 

Menjawab tantangan ini, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi mengembangkan patin varietas baru yang bisa memangkas pertumbuhan hingga dua kali lipat.

  

Seleksi Pustina

Patin varietas baru yang bernama Pustina itu memiliki strain pertumbuhan cepat. Menurut Irwan, SPi, MSi, Perekayasa BPBAT Sungai Gelam, pemuliaan induk Pustina dimulai pada 2009 dengan metode seleksi individu.

 

Yaitu, dari 10 ribu populasi induk, diambil 10%-20% anakan terbaik dengan bobot tubuh paling besar untuk dijadikan calon induk.

 

Baca juga: Ikan Patin Triploid: Otak-Atik Teknologi Lama


“Pemuliaan itu yang paling penting populasi dasar, populasi induk yang akan diseleksi,” kata Irwan. Karena itu, induk awal Pustina adalah patin siam yang diambil dari 7 daerah penghasil patin di Indonesia, yaitu Riau, Jambi, Lampung, Bogor, Bekasi, Subang, Kalsel, serta 2 negara: Kamboja dan Vietnam.

 

“Harapannya jadi gudang genetik, memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi. Ini salah satu syarat untuk melakukan kegiatan pemuliaan,” lanjutnya.

 

Induk patin dari 9 sumber atau disebut founder ini lalu digabung dan dipijahkan untuk menghasilkan benih yang dinamakan populasi dasar. “Jadi bukan masing-masing daerah diambil terbaik tapi dicampur dulu baru dipijahkan,” jelas pemulia Pustina itu.

 

Patin populasi dasar lantas dibesarkan dalam satu kolam hingga siap memijah menghasilkan Generasi I Pustina. Anakan populasi dasar akan diambil 10% terbaik dilihat dari bobot tubuhnya untuk menjadi Generasi I.


Baca juga: Pembudidaya Patin Harapkan Bibit Varietas Unggul

 

Selanjutnya, Generasi I Pustina dibesarkan lagi dan dipijahkan menghasilkan Generasi II. “Jadi, Generasi I sudah dewasa, dipijahkan, anaknya dibesarkan. Ambil 10% terbaik, itu jadi Generasi II,” ulasnya.

 

Begitu seterusnya hingga saat ini diperoleh calon induk Generasi V yang berumur 8 bulan. “Tahun 2022 akhir kita sudah dapat Generasi V. (Patin) siap menjadi induk di umur 2 tahun. September ini satu tahun umurnya yang Generasi V,” ucapnya.

 

Keunggulan

 Irwan menjelaskan, setiap generasi Pustina mengalami perbaikan pertumbuhan dari sebelumnya. “Pertumbuhannya stabil bahkan lebih cepat. Rata-rata pertumbuhan naik 14,2% per generasi,” terangnya. Peningkatan pertumbuhan kumulatif Pustina Generasi III mencapai 42,6% sedangkan Generasi IV masih dalam tahap pengumpulan data.


Baca juga: Teknik Pemijahan Ikan Patin

 

Generasi awal Pustina bobotnya sekitar 500-600 gr/ekor di umur 6 bulan. Dalam waktu yang sama, buka pria kelahiran 12 Mei 1978 itu, Generasi III sudah mencapai 700-800 gr/ekor.

 

“Kita prediksi berdasarkan respon yang ada, Generasi VII di 2026, dalam waktu 6 bulan bobotnya bisa 800 gr-1 kg/ekor, naik 100%,” ungkapnya optimis.

 

Tidak hanya pertumbuhan cepat, Pustina juga lebih kuat dibandingkan populasi dasar ataupun patin umumnya. Pustina Generasi III yang diuji multilokasi di sungai mewakili air mengalir, bak beton tergenang di dalam ruang, dan kolam tanah tergenang luar ruang menunjukkan daya tahan terhadap penyakit dan lingkungan buruk yang lebih tinggi.

 

Sumber: Agrina


Artikel lainnya