Pangasius Indonesia untuk Jamaah Haji dan Umroh
| Fri, 03 Jan 2020 - 10:05
Pangasius Indonesia diekspor ke Arab Saudi untuk memasok lauk bergizi bagi jamaah haji Indonesia selama musim haji.
Melalui keterangan tertulis, M Suhadi Ketua Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) menjelaskan industri ikan pangasius (patin) Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, terlihat dari produksi ikan pangasius yang terus meningkat dari 319.967 ton di tahun 2017 menjadi 391.151 ton pada tahun 2018.
Indonesia memiliki beberapa daerah sentra produksi pangasius antara lain Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan.
Selama ini industri ikan pangasius Indonesia lebih banyak bermain di pasar dalam negeri saja, di mana pangasius fillet menduduki posisi sebagai ikan yang paling populer di pasar domestik. Saat ini konsumsi fillet ikan pangasius bisa memenuhi dari keseluruhan konsumsi fillet ikan dalam negeri.
Selain dipasarkan di supermarket untuk konsumen rumah tangga, ikan pangasius fillet telah mendapat tempat yang strategis dalam industri jasa makanan di Indonesia yang melayani hotel, restoran, catering (horeka) serta penerbangan. Pada saat ini sekitar 2.000 ton/bulan bahan baku dikirim ke pabrik pengolahan untuk diolah menjadi fillet.
“Industri ikan pangasius masih terus berkembang dan pasar untuk kebutuhan haji dan umroh masih sangat besar. Saat ini jamaah haji Indonesia mencapai 231.000 per tahun, sedangkan jamaah umrah Indonesia diperkirakan mencapai 1,3 juta pada tahun 2020,” ungkap Suhadi.
Berdasarkan data tahun 2019, Samiono, pengurus Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) yang juga menjabat sebagai direktur PT Central Pertiwi Bahari, menyatakan bahwa kebutuhan pangasius untuk jamaah haji asal Indonesia mencapai 600 ton dan kebutuhan pangasius untuk jamaah umroh lebih besar dari angka tersebut.
Diuraikannya, sepanjang 2019 perusahaan pengolah ikan pangasius yang tergabung dalam APCI telah berhasil mengekspor 236.000 ton produk olahan pangasius berupa fillet dan steak ke Arab Saudi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jamaah haji dan umroh asal Indonesia. Upaya penyediaan pasokan produk ikan pangasius untuk kebutuhan haji dan umrah telah dilakukan sejak tahun 2019, namun belum maksimal. Dari total kebutuhan 25 kontainer, baru 11 kontainer yang berhasil dikirim. Sebabya, waktu terlalu pendek dari proses produksi, penyediaan dokumen persyaratan impor, sampai dengan waktu pengiriman.
Pada Sabtu tanggal 28 Desember 2019, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah, Eko Hartono, melakukan kunjungan ke sentra produksi pangasius di Jawa Timur. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk melihat proses budidaya dan pengolahan ikan pangasius dan memastikan kesiapan pelaku usaha di bidang industri ikan pangasius untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
Kunjungan tersebut dilakukan di beberapa kolam pembudidaya ikan pangasius di Jombang dan Tulungagung, dan di pabrik pengolahan PT Adib Global Food Supplies di Jombang.
Pada acara tersebut APCI bersama pembudidaya berkesempatan untuk berdiskusi dengan Konsul Jenderal mengenai ekspor pangasius ke Arab Saudi pada tahun 2020. Pembudidaya ikan pangasius dari desa Bendiljati Wetan, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa mereka ingin meningkatkan pasokan ikan pangasius untuk pasar Arab Saudi, khususnya untuk kebutuhan haji dan umrah karena merupakan pasar yang menjanjikan.
Bukan hanya itu, sejumlah pembudidaya dan pelaku usaha di bidang industri pangasius di Jombang, Mojokerto, Tulungagung, dan sekitarnya, menyatakan kesiapan untuk memasok kebutuhan para jamaah haji dan umrah asal Indonesia di tahun 2020. Menurut Imza Hermawan, Ketua Bidang Budidaya Patin APCI, pembudidaya wilayah lain yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat juga siap untuk mendukung kebutuhan ekspor ke Arab Saudi.
Eko Hartono berharap bukan hanya kebutuhan patin yang bisa dipenuhi pengusaha dan petani Indonesia, tapi juga kebutuhan lain seperti daging ayam, beras, sayuran, dan sebagainya, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan pengusaha Indonesia melalui ekspor produk-produk bahan makanan tersebut.
Dalam kesempatan berdialog, Konjen RI melihat antusiasme dan kesiapan pelaku usaha bidang ikan pangasius. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah juga akan berusaha lebih cepat untuk menyampaikan informasi mengenai hasil lelang catering untuk kebutuhan haji dan umrah di Arab Saudi, sehingga ada waktu yang cukup bagi pembudidaya untuk menyiapkan pasokan ikan. Dengan adanya dukungan dari KJRI, diharapkan pelaksanaan ekspor ikan pangasius di tahun 2020 akan lebih baik.
Artikel Asli: Trobos Aqua