• Home
  • Infomina
  • Pakan Nener Bandeng, Alternatif Pakan Berkualitas

Pakan Nener Bandeng, Alternatif Pakan Berkualitas

| Wed, 05 Oct 2022 - 15:32

Pakan merupakan salah satu bagian terpenting dalam budidaya ikan bandeng. Pemberian pakan yang benar dan berkualitas, ikan bandeng yang di budidaya jelas akan menghasilkan panenan yang luar biasa. Berdsarkan survey di pasar ikan semarang, Pakan ikan buatan yang saat ini dijual di pasaran mempunyai harga yang bervariasi berdasarkan kualitas kandungannya.


Umumnya, semakin kecil pakan ikan misalkan pelet, maka harganya semakin mahal. Tak tanggung tanggung, pakan untuk larva ikan laut misalnya Nener ikan bandeng, mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan kebutuhan ikan tersebut. Setelah kami cek di pasaran, Harga Pakan Nener Bandeng dibandrol dengan Harga 400.000–650.000 per kg.


Harga pakan ikan nener yang mahal, sebagai pembudidaya ikan bandeng wajim mencari pakan alternatif untk mengurangi pengeluaran. Alternatif pakan ikan nener bandeng harus mengacu pada dua hal yakni harga yang murah dan terjangkau namun tidak mengurangi kualitas pakan tersebut. Bagi pembenih skala rumah tangga misalnya, telah diadakan penelitian tentang alternatif pakan Mikrokapsul dengan memanfaatkan mikroalga. Pakan ini nantinya bisa digunakan untuk nener ikan bandeng.


Baca juga: Budidaya Udang Windu Bersama Bandeng


Berdasarkan Peneliti Senior Nutriso dan Bioteknologi Universitas Seodirman, Purnama Sukardi, pakan alternatif nener bandeng selain dari sisi harga yang lebih murah, fakta lain perlunya pakan alternatif tampak dari tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate/SR) larva ikan laut khususnya bandeng, yang masih rendah berkisar antara 10-15%. Salah satu penyebabnya karena ukuran pakan yang tidak sesuai.


Kata Purnama Sukardi : “Pakan buatan yang baik harus mempunyai ukuran yang lebih kecil dari bukaan mulut ikan. Solusinya, dengan menyediakan yang berukuran kecil (mikro),"


Berdasarkan penelitian, Untuk membuat pakan alternatif bibit ikan bandeng atau istilahnya mikrokapsul single cell protein, Sukardi memanfaatkan mikroalga (fitoplankton) jenis Nannochloropsis sp, Chlorella sp, dan Spirulina sp. Karena larva bandeng cenderung herbivora, digunakanlah fitoplankton. Namun, untuk udang harus digunakan plankton sejenis karnivora.


Ada beberapa jenis mikroalga yang umum diberikan sebagai pakan larva pada hatchery ikan, udang dan kerang antara lain Nannochloropsis sp, Chlorella sp, dan Spirulina sp, Tetraselmis sp, Isochrysis galbana, Pavlova lutheri, Chromulina sp, Chaetoceros sp, Dunaliella sp, Skeletonema spp, Dicrateria sp, Nitzschia sp, dan Navicula sp.


Sukardi menambahkan, salah satu alasan kenapa memilih mikroalga sebagai pakan alternatif karena mudah dikembangbiakan secara cepat dan mudah. Dalam waktu 3-6 jam saja, mikroalga jumlahnya sudah berduplikasi menjadi dua kali lipat. 


Artikel terkait: Pemupukan dan Penumbuhan Pakan Alami Bandeng


Perbanyakan fitoplankton skala laboratorium dilakukan hingga mencapai volume 15 liter. Kemudian, dikembangkan kultur skala semi massal (80-100 liter). Setalah itu pemeliharaan dilakukan di ruangan semi outdoor, memakai bak fiber glass ukuran 1-2 ton yang dilengkapi aerasi.


Setelah itu, untuk kultur skala massal dapar dipanen sekitar 5-7 hari. Jenis spirulina juga dapat dipanen memakai saringan (planktonet 25 mikrometer), kemudian jenis Nannochloropsis sp. dan Chlorella sp dijendalkan/ dibuat natan. Pengeringan fitoplankton juga dapar dilakukan dengan alat oven pada suhu temperatur 80-100 derajat Celcius.


Harus di ingat, Setelah fitoplankton dikeringkan, pakan baru dapat dibuat mikrokapsul. Pakan mikrokapsul dibuat dengan metode suspension cross-linking tanpa menggunakan bahan kimi sebagai stabilizer, maupun untuk bahan cross-linking agent akan diganti dengan menggunakan temperatur tinggi.


Jangan lewatkan: Cara Budidaya Ikan Bandeng di Air Tawar


Selanjutnya Untuk menstabilkan dan mengeraskan produk mikrokapsul yang berdinding lipida maupun albumin,  dikana temperaturnya bisa diatur antara 100-120 derajat celcius. Pada penelitian sebelumnya berhasil diproduksi mikrokapsul dinding lipida serta albumin dengan memakai temperatur sebagai pengganti cross-linking agent dan sudah diuji coba untuk pembesaran pada benih gurame.


Sukardi juga menuturkan, prinsipnya mikroalga yang digunakan sebagai pakan larva memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva, cepat dicerna, serta memiliki kandungan nilai nutrisi tinggi, potensial dikultur skala masal, cepat tumbuh dengan kepadatan tinggi dan tidak menghasilkan substansi racun.


“Salah satu keunggulan pakan mikro kapsul ini yakni sudah bebas dan bakteri substansi racun, sehingga larva lebih aman mengonsumsinya. Jika dibandingkan dengan pakan alami  seperti klekap yang mungkin saja bisa membawa vektor penyakit ke larva bandengnya, karena itu kami mendorong penggunaan pakan mikro kapsul ke depannya,” tutur Sukardi.

 

Artikel ini pertama kali dipublikasikan oleh ternakpertama.com. Ketepatan informasi dan efektivitas metode budidaya yang terdapat di dalamnya di luar tanggung jawab Minapoli.

Artikel lainnya

Terkini 

Jabar Luncurkan Program Budi Daya Ikan Milenial, Seperti Apa?

Minapoli

1333 hari lalu

  • verified icon2409
Terkini 

Perbedaan Microbubble dan Nanobubble

Nanobubble Karya Indonesia

1229 hari lalu

  • verified icon3123