• Home
  • Infomina
  • Netralkan pH Kolam Tanah Ikan Nila dengan Pengapuran

Netralkan pH Kolam Tanah Ikan Nila dengan Pengapuran

| Tue, 08 Feb 2022 - 11:21

Saat kolam tanah ingin digunakan, Anda harus memastikan kolam tersebut sudah memiliki pH yang sesuai dengan kriteria ikan nila. Langkah ini sangat penting dilakukan untuk kolam yang sudah pernah dipakai. pH kolam tanah ikan nila dapat berubah setelah masa pemeliharaan dan panen. Untuk mengembalikan nilai pH, Anda perlu melakukan pengapuran kolam ikan.


Kolam yang sudah digunakan akan berubah menjadi kurang baik, terutama dengan nilai pH kolam tanah yang menjadi rendah serta kemungkinan adanya beberapa jenis penyakit yang masih hidup. Jika hal ini dibiarkan, bisa menyebabkan gagal panen pada periode budidaya selanjutnya karena banyak ikan yang mati.


Nilai pH kolam tanah ikan nila yang baik adalah 7. Nilai pH yang tidak sesuai bisa diatasi dengan pengapuran. Jika tanah tidak dikapur, nilai pH yang rendah bisa menghambat proses pertumbuhan ikan.


Selain dapat menetralkan pH tanah, pengapuran berfungsi untuk meningkatkan efektivitas proses pemupukan yang sudah dilakukan sebelumnya karena bahan organik dari pupuk jadi jauh lebih mudah terurai. Bahan organik yang mudah terurai dapat meningkatkan kadar kesuburan di dalam kolam sehingga dapat menumbuhkan pakan alami ikan nila dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, pengapuran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan performa kolam atau menormalkan kondisi kolam.


Baca juga: Nila RAS, Optimalkan Produktivitas & Kualitas


Keuntungan lain dari pengapuran kolam ikan adalah mampu menghambat proses pembesaran sumber penyakit yang masih tersisa di dalam kolam, baik berupa bakteri maupun virus. Kapur yang diberikan dapat mencegah bakteri dan virus berkembang biak. Bakteri dan virus tersebut berbahaya jika dibiarkan di dalam kolam, karena saat ikan sedang lemah, bakteri dan virus tersebut dapat menyerang dan membuat kondisi ikan menjadi semakin parah.


Pengapuran kolam dilakukan melalui dua cara. Cara pertama cukup dilakukan dengan menebar butiran kapur yang sudah kering. Sementara itu, cara kedua dilakukan dengan mencairkan kapur dan menebarkannya ke dalam kolam. Pembuatan cairan kapur dilakukan dengan melarutkan kapur di dalam tong plastik.


Cara pengapuran pertama dianggap kurang efektif karena pemberiannya tidak merata. Cara kedua dinilai lebih efektif karena kapur yang larut lebih mudah tersebar secara merata. Dosis yang bisa Anda gunakan untuk pengapuran kolam ikan adalah 25—50 gram/m2.


Sumber: pertanianku.com

Artikel lainnya