• Home
  • Infomina
  • Memperkenalkan Podcastmina: Podcast Akuakultur Kekinian

Memperkenalkan Podcastmina: Podcast Akuakultur Kekinian

| Fri, 02 Oct 2020 - 09:20

Podcast saat ini tengah menjadi trend di kalangan masyarakat, selain karena mudah dan dapat didengarkan dimana saja melalui berbagai jenis platform, podcast juga mempermudah siapapun untuk berbagi melalui rekaman suara. Terdapat banyak topik yang dapat dituangkan melalui podcast, termasuk salah satunya adalah topik akuakultur.


Dibahas secara santai dan mudah dipahami, PodcastMina hadir dengan berbagai topik seputar akuakultur yang dibahas langsung dengan para ahlinya. PodcastMina juga bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pandangan mengenai perkembangan akuakultur dari berbagai aspek.

Podcastmina episode 1 tentang "Yang Muda, Yang Berbudidaya" bersama CEO Minapoli Rully Setya Purnama. Dengarkan di spotify! 


Berkenalan dengan Akuakultur

Pada episode yang pertama, PodcastMina mengundang langsung CEO Minapoli yaitu Rully Setya Purnama untuk berbagi mengenai pandangan secara general dari akuakultur itu sendiri. Menurutnya, kunci dari kegiatan akuakultur adalah intervensi pada pemeliharan ikan, untuk membuat proses produksi lebih terkontrol. Contohnya seperti intervensi pada pemijahan buatan ikan, pemberian pakan buatan untuk ikan dan udang, serta cara mengendalikan kualitas air.


Pada praktiknya sendiri, secara garis besar kegiatan utama akuakultur terbagi menjadi dua yaitu pembenihan dan pembesaran, dan diantaranya ada pendederan. Pembenihan dilakukan untuk menghasilkan benih ikan, pendederan adalah tahap lanjutan dari benih untuk menghasilkan ikan yang lebih besar dan sudah dapat dipelihara di kondisi yang lebih terbuka, sedangkan pembesaran menghasilkan ikan yang bisa dipasarkan untuk dikonsumsi.


Sedangkan untuk proses akuakultur sendiri dimulai dari pemilihan lokasi untuk kegiatan budidaya. Diperlukan lokasi yang sesuai dengan jenis komoditas yang akan dibudidayakan serta kesediaan air. Kemudian berlanjut ke bagian pemodalan yang di dalam akuakultur dapat berasal dari pribadi atau Fintech, berlanjut ke persiapan wadah, lalu masuk ke bagian produksinya seperti manajemen pemberian pakan, pemeliharaan lingkungan air, grading atau penyortiran, pemanenan, hingga proses pasca panen seperti pengolahan fillet pada ikan patin.


Akuakultur tidak berdiri sendiri

Industri akuakultur sendiri, pada faktanya juga membutuhkan support dari dispilin ilmu yang lain. Contohnya seperti teknik mesin, untuk aplikasi kincir air atau automatic feeder. Akuakultur juga membutuhkan ilmu mengenai marketing atau komunikasi visual, untuk membantu pemasaran hasil akuakultur menjadi lebih menarik di masyarakat.

Selain multi disiplin, akuakultur juga membutuhkan anak muda dengan pemikiran kreatif, antusiasme, dan inovasi yang dapat dihadirkan pada kegiatan akuakultur dari hulu ke hilir. Sebagai contoh untuk penyediaan lahan, bisa dilakukan dengan bantuan digital mapping untuk mengetahui lokasi akuakultur yang potensial. 


Inovasi yang dapat diberikan

Inovasi lainnya yang dapat dikembangkan adalah alat bantu untuk budidaya, alat untuk mengukur estimasi biomassa, alat sortir, alat sampling dan lain-lain. Akses produk perikanan juga perlu untuk terus diperbaharui, selain itu dari sisi logistik dapat dikembangkan cara untuk membuat produk perikanan agar tetap dalam keadaan prima atau segar ketika sampai di tangan konsumen.

Beberapa inovasi yang sudah dibuat oleh anak muda Indonesia, seperti yang dijelaskan oleh CEO Minapoli ini di antaranya adalah eFishery yang  menyediakan teknologi untuk pemberian pakan bagi budidaya ikan dan udang, juga sudah mengembangkan menjadi eFishery fresh, permodalan, dan penyediaan pakan. Pendiri eFishery saat itu masih di bawah 25 tahun. Start up lainnya yang inovasinya sudah banyak digunakan, adalah startup JALA dari Yogyakarta yang fokus pada monitoring kualitas air dan manajemen data budidaya khususnya di tambak udang.

Inovasi yang paling dibutuhkan saat ini dalam bidang akuakultur adalah inovasi yang applicable dan menjawab tantangan akuakultur. Kini, para innovator pun juga tidak perlu khawatir karena sudah banyak lembaga yang dapat memberikan dukungan serta siap mendanai inovasi tersebut. 


Minapoli sebagai inovasi

Minapoli sendiri adalah salah satu inovasi pada bidang marketplace akuakultur. Alasan yang dikemukakan oleh Rully Setya Purnama dibalik terbentuknya Minapoli, adalah berasal dari pengalaman beliau yang pernah kesulitan untuk mendapatkan akses informasi terkait kebutuhan akuakultur. Berangkat dari situ, akhirnya Minapoli dibuat untuk menjadi marketplace sebagai tempat mencari sarana prasaran akuakultur secara online. 

Beliau berharap agar semakin banyak anak-anak muda yang berinovasi dalam dunia akuakultur. “Dengan inovasi kita akan memiliki harapan dan solusi terhadap tantangan yang ada. Serta dengan inovasi kita punya masa depan,” tutupnya pada episode pertama PodcastMina episode 1. Dengarkan lebih lengkapnya di Spotify Minapoli !



Artikel lainnya