
Memahami Dampak Nitrit pada Udang Vaname
| Thu, 15 May 2025 - 23:43
Kualitas air tambak menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dalam budidaya udang.
Jika tidak dikelola dengan baik, zat-zat toksik dalam bentuk senyawa anorganik akan mulai muncul dan mengganggu kesehatan udang. Salah satunya yaitu senyawa nitrit.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai nitrit, dampak nitrit pada udang, serta langkah efektif untuk menguranginya di dalam tambak.
Apa Itu Nitrit?
Nitrit adalah produk senyawa anorganik yang terbentuk dari proses nitrifikasi dan denitrifikasi pada siklus nitrogen tambak. Laju kedua proses ini merupakan kunci pergerakan nitrit dalam tambak.
Pada proses nitrifikasi, nitrit terbentuk dari hasil oksidasi amonia (yang berasal dari bahan organik) yang tidak sepenuhnya terkonversi menjadi bentuk akhir yang lebih stabil yaitu nitrat.
Sementara itu, denitrifikasi adalah proses pengubahan nitrat menjadi nitrogen bebas dengan nitrit yang menjadi senyawa peralihan di antara kedua senyawa tersebut.
Laju konversi nitrogen ini berkaitan erat dengan kontribusi bakteri dalam tambak. Namun, ketika kondisi lingkungan tambak tidak ideal, misalnya kadar oksigen rendah atau terjadi penumpukan bahan organik di dasar kolam, kelimpahan zat nitrogen cenderung terhenti di fase nitrit.
Akibatnya, nitrit menumpuk di air dan menjadi racun tersembunyi yang mematikan bagi udang vaname.
Dampak Nitrit pada Udang
Salah satu dampak utama nitrit pada udang adalah gangguan sistem respirasi yang berdampak pada proses metabolisme.
Gambar: GDM Agri
Nitrit dapat berikatan dengan hemosianin, protein pengangkut oksigen dalam darah udang, dan menggantikan posisi oksigen. Hal ini berarti oksigen sebagai bahan bakar respirasi akan tergantikan oleh nitrit.
Kondisi ini dapat menyebabkan udang mengalami kekurangan oksigen dan mudah stres. Gejala awal yang ditunjukkan udang yang kekurangan oksigen adalah perilaku gelisah, sering naik ke permukaan, dan menurunnya nafsu makan.
Jika berlangsung dalam waktu yang lama, kondisi kekurangan oksigen akan sampai pada level jaringan tubuh dan udang mengalami hipoksia. Hipoksia dapat berujung pada gangguan metabolisme dan penurunan laju pertumbuhan.
Selain hipoksia, nitrit juga dapat bereaksi dengan senyawa lain, seperti amina atau amida, dan membentuk senyawa yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Dampak nitrit pada udang lainnya yaitu dapat menurunkan imunitas tubuh udang dan membuatnya lebih mudah terpapar penyakit, seperti AHPND, EHP, dan WSSV.
Udang vaname sendiri memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap nitrit. Studi menyebutkan bahwa batas aman nitrit pada tambak adalah 0,53 mg/L.
Cara Mengurangi Nitrit pada Tambak
Mengurangi Penumpukan Bahan Organik
Langkah awal untuk mencegah penumpukan nitrit di tambak adalah dengan menekan bahan organik yang berasal dari sisa pakan, hasil metabolisme udang, jasad organisme, dan lain-lain.
Beberapa hal tersebut adalah sumber utama bahan organik yang akan diproses dalam siklus nitrogen tambak.
Pengelolaan bahan organik dapat dilakukan dengan:
- Proses siphon tambak
- Manajemen pakan yang tepat
- Peningkatan kadar aerasi tambak
- Menggunakan bakteri heterotrof yang berfungsi menekan bahan organik
Menggunakan Probiotik Denitrifikasi
Selain pada sumber bahannya, siklus nitrogen itu sendiri juga harus ditingkatkan dengan mempercepat laju denitrifikasi.
Proses denitrifikasi bertujuan mengubah nitrat menjadi gas nitrogen bebas yang tidak berbahaya bagi udang dan akan terlepas ke atmosfer
Proses ini berlangsung dengan melepaskan satu ion hidroksida untuk setiap ion nitrat, lalu menjadi nitrit, dan akhirnya menjadi gas nitrogen.
Secara teknis, keseluruhan proses tersebut dilakukan oleh bakteri denitrifikasi.
Oleh karena itu, penambahan atau peningkatan aktivitas bakteri denitrifikasi dapat menjadi solusi untuk memperlancar proses tersebut.
Selain itu, laju aktivitas bakteri nitrifikasi di tambak lebih cepat dibandingkan denitrifikasi. Maka dari itu, ketika terdapat kelebihan nitrit di lingkungan tambak, sebaiknya aktivitas bakteri denitrifikasi ditingkatkan.
Aplikasi probiotik khusus untuk denitrifikasi menjadi pendekatan umum yang terbukti efektif untuk meningkatkan proses tersebut.
Probiotik tersebut umumnya diaplikasikan pada air tambak untuk mencegah dampak nitrit pada udang, dan sekaligus menyeimbangkan alkalinitas air tambak.
Peran Probiotik dalam Akuakultur
Rekomendasi Probiotik Denitrifikasi untuk Tambak
Super Denox 2 adalah probiotik denitrifikasi dari Panca Sukses Lestari yang optimal untuk menjaga keseimbangan lingkungan tambak dan mencegah dampak nitrit pada udang.
Dengan kandungan bakteri denitrifikasi spesifik, Super Denox 2 dapat mereduksi nitrit sekaligus menstabilkan nitrat dengan efisien dan ramah lingkungan untuk tambak Anda.
Super Denox 2 juga telah dilengkapi nutrien khusus untuk menunjang kinerja bakteri denitrifikasi dan melancarkan ekspresi serta aktivitas denitrifican di lingkungan tambak.
Dan, Super Denox 2 mengandung bahan yang aman untuk membantu melancarkan proses fotosintesis (pembentukan fitoplankton), sehingga proses denitrifikasi dapat berlangsung tanpa mengurangi oksigen di lingkungan yang tersedia untuk udang.
Dapatkan Super Denox 2 di sini.
