Semangat Perudangan Nasional di 2019

| Tue, 26 Feb 2019 - 11:20

Banyuwangi - Perudangan nasional menghadapi tantangan teknis budidaya, penyakit dan pasar yang semakin kompleks, semangat kolaborasi antar investor, petambak, teknisi dan peneliti harus ditumbuhkan dan dijaga.

 

Hal itu diungkapkan Hardi Pitoyo, ketua harian Shrimp Club Indonesia (SCI) pda simposium di Banyuwangi beberapa waktu lalu menyampaikan, menyatakan perbankan nasional mulai melirik sektor perudangan. Dia berharap kredit dari perbankan ini akan memperbanyak investor yang akan menanamkan modal pada budidaya udang. Kenaikan investasi itu semestinya akan meningkatkan produksi dan mutu udang dalam negeri.

 

Tiga tahun belakangan ini dari mulai 2016 – 2019 secara data memang ada peningkatan produksi. namun kondisinya tidak terjadi kenaikan secara signifikan, maka ini perlu di pertanyakan apa penyebabnya

 

Lanjut pria yang akrab disapa Pitoyo, Perlunya kewaspadaan dalam lihat propek budidaya udang yang cerah kedepan agar tidak salah mengambil langkah. Semakin besar ekspansi dan juga semakin bertambahnya petambak-petambak dalam negeri belum tentu berarti secara produksi akan terjadi kenaikan.

 

Faktor yang mempengaruhinya bisa dari berbagai hal, yang umumnya terjadi adalah penyakit. Oleh karena itu petambak udang harus belajar dari masa lalu di era 90-an.  Ketika itu perluasan lahan budidaya udang terus dilakukan sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem yang berujung pada ambruknya era keemasan perudangan dekade itu.

 

“SCI sebagai wadah para petambak berkewajiban, bagaimana meningkatkan produksi undang dalam negeri meningkat dari tahun ke tahun. Utamanya adalah bagaimana budidaya udang agar sustainable atau berkelanjutan, sehingga budidaya udang bukan hanya saat ini saja namun bisa terus menerus hingga anak cucu kita,” Himbau Pitoyo.

 

“Kita berikan apresiasi untu SCI Bali, karena banyaknya investor yang ingin berinvestasi dalam perudangan maka jalur masuk salah satu pintunya harus melalui SCI,” beber Pitoyo. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi, dan mendata pera petambak baru, dan juga menjaga kawasan baru yang akan dijalankan agar bisa sustainable budidayanya serta tidak merusak alam.

 

“Kita juga sudah berkenalan dengan adanya Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), dimana CBIB harus menjadi landasan budidaya kita semua. Karena banyak pihak yang mengharapkan udang yang kita produksi berlandaskan CBIB,” ujar Pitoyo menutup sambutannya.

Mendukung pernyataan Pitoyo, Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menjelaskan bahwa pembangunan bukan hanya dilakukan pemerintah saja tp harus seluruh stakeholder," papar Slamet. Pasar udang hingga 5-10 thn kedepan masih baik.

 

“Terakhir dari audit DG Sante Uni Eropa mereka puas atas hasil udang indonesia. Sebelumnya ke DG Sante melakukan inspeksi ke Sulawesi Selatan dan melihat budidaya udang disana,” ungkap dia. Selain itu Uni Eropa juga melakukan inspeksi ke Jawa Timur (Jatim) merupakan pengekspor lele dan bandeng juga telah dilakukan inspeksi hasilnya tidak ada temuan mayor yang membahayakan.

 

Amerika juga melakukan audit tracebility udang dan hasilnya puas, Australia juga yang pernah mengaudit menyatakan tidak ditemukanya logam berat dari hasil udang dalan negeri. "Hampir semua negara-negara yang melakukan investigasi merasa puas dan aman akan ikan dan udang  Indonesia. Hal ini tidak terlepas peran dari SCI," terang Slamet. 

 

Yanuar Toto Raharjo ketua SCI Banyuwangi menyampaikan, simposium ini merupakan salah satu program unggulan dari SCI Banyuwangi. Karena selama ini dalam kegiatan budidaya udang masalah penyakit yang selalu menghantui.

 

“Kita mengetahui bersama bahwa di dalam negeri kita memiliki teknisi dan praktisi yang cukup kompeten dan juda mempunyai potensi. Karena selama ini kita mengetahui bersama, teknisi kurang bisa meluapkan ide-idenya atau ilmunya hanya disimpan di laci tambak masing-masing,” ungkap Yanuar pada saat memberikan kata sambutan.

Sumber : http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/02/22/57/11264/semangat-perudangan-nasional-di-2019

Artikel lainnya

Udang 

Budidaya Vaname Intensif di Bak Beton (VITON)

Info Akuakultur

1599 hari lalu

  • verified icon5518