Kementerian Kelautan dan Perikanan Genjot Ekspor Ikan Kerapu
| Thu, 23 Jul 2020 - 07:41
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus menggenjot devisa ekspor dari produksi ikan kerapu. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor.
"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini sedang tertekan sangat dalam akibat pandemi Covid-19, oleh karenanya salah satu upaya yang harus dilakukan yakni dengan menggenjot nilai ekspor. Sebagai sektor strategis berbasis pangan tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan-kawasan potensial guna menggenjot produksi," ujar Slamet dalam penjelasannya di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Baca juga: KKP Genjot Sektor Akuakultur
Slamet menjelaskan, bahwa saat ini market demand untuk Kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat.
"Negara tujuan ekspor kerapu yakni Tiongkok sudah kembali membuka impor paska pandemi Covid-19. Tentu ini peluang besar bagi kita untuk mengisi kekosongan market share yang ada. Market demand yang kembali naik, juga secara langsung memicu geliat usaha budidaya kerapu di berbagai daerah. Saya kira ini yang harus kita dorong terus," ujarnya.
Sementara itu, pengusaha budidaya ikan kerapu di Belitung akhir pekan lalu melakukan ekspor 15 ton ikan kerapu ke Hongkong, Tiongkok dengan nilai ekspor mencapai US$90 ribu. Ekspor dilakukan oleh CV. Sinar Mandiri dan merupakan aktivitas ekspor kerapu pertama kali di Kabupaten Belitung sejak pandemi Covid-19.
Adapun aktivitas panen ikan kerapu ini dilakukan langsung di Keramba Jaring Apung (KJA) yang terletak di perairan pulau RU, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.
Baca juga: Bea Cukai Dorong Ekspor Perdana Ikan Kerapu dari Tual ke Hongkong
"Ini ekspor perdana di tengah pandemi covid-19 dan memang selama ini untuk ekspor berhenti sementara karena corona, nah ini mulai lagi," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh.
Sahani menyebut bahwa ekspor ikan kerapu ini merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat Belitung saat pandemi Covid-19. Ia juga memastikan usaha budidaya kerapu akan menjadi program prioritas kedepan dan akan terus dikembangkan, mengingat potensi budidaya laut di Belitung sangat luar biasa.
"Karena budidaya perikanan ini juga multiplayer effect dan ini berdampak kepada nelayan kecil. Seperti pakan (makanan) ikan kerapu, itu dari nelayan kecil dan itu bukan sedikit, banyak sekali untuk satu hari. Karenanya saya kira nanti Pemda akan menjadikan budidaya perikanan ini sebagai program prioritas daerah dan diharapkan mampu menopang perekonomian," ujarnya.
Sebagai daerah kepulauan, Belitung memiliki potensi sektor perikanan yang luar biasa. Pertumbuhan sektor perikanan terbilang cepat meningkat lantaran, selain pengembangan budidaya difokuskan untuk komoditas ekspor, juga karena letak geografis Belitung yang memiliki kemudahan akses dengan negara tujuan ekspor, terutama Hongkong.
Sumber: Indozone
Tentang Minapoli
Minapoli merupakan marketplace++ akuakultur no. 1 di Indonesia dan juga sebagai platform jaringan informasi dan bisnis perikanan budidaya terintegrasi, sehingga pembudidaya dapat menemukan seluruh kebutuhan budidaya disini. Platform ini hadir untuk berkontribusi dan menjadi salah satu solusi dalam perkembangan industri perikanan budidaya. Bentuk dukungan Minapoli untuk industri akuakultur adalah dengan menghadirkan tiga fitur utama yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya yaitu Pasarmina, Infomina, dan Eventmina.