• Home
  • Infomina
  • Inovasi Test Kit UTILITAS KKP, Terbukti Pacu Produktivitas Perikanan Budidaya

Inovasi Test Kit UTILITAS KKP, Terbukti Pacu Produktivitas Perikanan Budidaya

| Fri, 21 May 2021 - 14:38

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya memdorong bentuk-bentuk inovasi teknologi. Inovasi teknologi merupakan suatu keharusan di zaman yang serba canggih saat ini dengan tujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya yang berkelanjutan dan berdaya saing.


Salah satunya, Inovasi teknologi yang telah dibangun Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang, yaitu Inovasi test kit kualitas air guna menjaga produktivitas perikanan budidaya sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.


”Ini merupakan capaian yang sangat luar biasa. Saya sangat mengapresiasi dengan inovasi teknologi yang dihasilkan LP2IL Serang yakni test kit UTILITAS (Uji Cepat di Lapangan Parameter Nitrit dan Fosfat),” kata Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/5/2021).


Menurutnya, melalui inovasi teknologi tersebut akan memudahkan pembudidaya dalam melakukan pemantauan kondisi perairan lingkungan budidaya secara rutin dan berkala sehingga diperoleh data yang komprehensif tentang kondisi perairan. Sehingga mendorong perikanan budidaya untuk meningkatkan produktivitasnya.


Baca juga: KKP Ciptakan Inovasi Kincir Air Tambak Hemat Energi Berbahan Baku Lokal & Ramah Lingkungan


“Dengan inovasi teknologi ini otomatis akan menarik minat lebih banyak pelaku usaha untuk bergelut dalam bidang usaha pengembangan perikanan budidaya,” ujarnya.


Selain itu, melalui inovasi teknologi ini akan merubah paradigma dari yang sebelumnya hanya berkutat dalam peningkatan produksi, saat ini telah bertransformasi menuju pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. “Dengan penemuan teknologi ini pembudidaya dapat terus melakukan pengembangan usaha perikanan budidaya guna peningkatan produksi ikan secara berkelanjutan dengan manajemen pengelolaan lingkungan budidaya,” sambungnya.


Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mewujudkan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui program terobosan 2021-2024 antara lain pengembangan perikanan budidaya yang didukung oleh riset kelautan dan perikanan.


Untuk itu, KKP berupaya memaksimalkan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB di daerah agar menghasilkan inovasi-inovasi teknologi yang bernilai ekonomi, serta bisa diaplikasi dan ditiru oleh masyarakat. “Sekali lagi saya mengapresiasi atas inovasi tekhnologi test kit UTILITAS atau uji cepat di lapangan parameter nitrit dan fosfat ini,” sambungnya.


Baca juga: KKP Kenalkan Platform Pelatihan Daring Di Asia Tenggara 


Karena, lanjut Slamet, parameter fosfat merupakan satu faktor penting pada lingkungan budidaya perikanan karena fosfat merupakan faktor pembatas yang mempengaruhi kehidupan organisme akuatik terutama dalam kaitannya dengan tingkat kesuburan perairan dan produktivitas perairan. Sedangkan nitrit salah satu senyawa hasil oksidasi nitrogen oleh bakteri yang bersifat toksik bagi hewan akuatik walaupun dalam jumlah yang sedikit.


Dimana, masih menurut Slamet, pengkayaan zat hara di lingkungan perairan memiliki dampak positif, namun pada tingkat tertentu juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak positifnya adalah adanya peningkatan total produksi ikan (biomassa) karena kelimpahan fitoplankton yang tinggi.


Adapun dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya penurunan kandungan oksigen terlarut di perairan, dan terkadang memperbesar potensi muncul dan berkembangnya jenis fitoplankton berbahaya. “Keunggulan dari test kit UTILITAS dibandingkan dengan pengujian laboratorium yakni memberikan hasil uji yang valid dan akurat.


Disamping itu juga, test kit UTILITAS, pengujiannya bisa lebih cepat yang dapat menggambarkan kondisi saat dilakukan pengukuran (real time), sementara pengujian di laboratorium membutuhkan waktu yang lama,” bebernya.



Adapun test kit UTILITAS ini dapat digunakan untuk analisis Fosfat dan Nitrit di lapangan oleh stakeholder bidang perikanan budidaya secara cepat, akurat, dengan hasil data yang valid, dapat dipertanggungjawabkan dan tentunya dengan biaya yang lebih murah. “Inovasi Test kit UTILITAS sangat pas dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, karena pembudidaya yang telah memiliki Kit ini tidak perlu lagi ke laboratorium perikanan untuk mengujikan sampelnya, cukup dengan melakukan pengujian secara mandiri menggunakan Kit UTILITAS,” tandasnya.


Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang, Yayan Sofyan menambahkan inovasi test kit UTILITAS merupakan suatu bentuk pelayanan cepat di lapangan kepada stakeholder tanpa harus repot-repot ke laboratorium perikanan untuk mengujikan sampel air budidaya parameter nitrit dan fosfat.


“Melalui inovasi test kit UTILITAS diharapkan nantinya dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi budidaya baik itu untuk komoditas perikanan budidaya air tawar, laut, maupun payau yaitu tambak udang baik skala ekstentif maupun sampai dengan skala intensif, karena pelaku usaha perikanan budidaya telah mengetahui secara cepat dan akurat kandungan nitrit dan fosfat menggunakan test kit UTILITAS, jika nitrit dan fosfat terlampau melebihi standar pada perairan budidaya, stakeholder dapat mengambil langkah preventif untuk melakukan pengendalian kualitas perairan budidaya guna keberlangsungan hidup komoditas yang dibudidayakan,” paparnya.


Selain itu, test kit UTILITAS sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan Monitoring Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Surveilan, Emergency Respon ataupun kegiatan laboratorium keliling. Di sela-sela proses pengambilan sampel, Tim Monitoring LP2IL Serang selalu membawa test Kit UTILITAS di Lapangan guna diberikan langsung kepada pembudidaya.


Baca juga: KKP Dorong Pemanfaatan UPT Sebagai Inkubator dan Akselerator


Pembudidaya udang vaname Pokdakan Usaha Maju Bersama Kab. Serang, Ahmad, yang telah memanfaatkan inovasi test kit UTILITAS ini sangat terbantu untuk mengukur kandungan nitrit dan fosfat di tambak udang, sehingga kualitas perairan budidaya dapat terkontrol. “Alhamdulillah dengan menggunakan test kit UTILITAS ini memberikan dampak peningkatan produksi udang karena pengendalian lingkungan yang lebih baik. Makanya kami sangat berterimakasih kepada KKP yang telah menyalurkan bantuan hasil inovasinya kepada kami,” katanya.


Harapannya bantuan test kit UTILITAS ini lebih sering digulirkan kepada pembudidaya udang karena minimnya pengetahuan dalam pengendalian lingkungan yang menjadi faktor penting dalam meningkatnya produksi budidaya udang. “Ke depannya agar test kit UTILITAS lebih sering didistribusikan kepada kami selaku pembudidaya udang karena sebelum ada kit ini, kami membawa sampel air untuk diujikan di Posikandu sehingga memakan waktu yang lama untuk mengetahui hasil pengukuran sampel air,” harapnya.


Seperti diketahui, selama Tahun 2020 telah didistribusikan sebanyak sekitar 800 paket test kit UTILITAS kepada stakeholder perikanan budidaya meliputi pembudidaya, UPT DJPB, penyuluh, dinas perikanan kab/kota/provinsi, akademisi serta pihak lain yang masih bergerak di bidang perikanan dan setelah diterima, paket test kit tersebut bisa secara langsung diterapkan pada proses kegiatan budidaya oleh stakeholder.


Artikel asli


Artikel lainnya

Terkini 

Cara Memilih Probiotik untuk Ikan

Minapoli

498 hari lalu

  • verified icon3023
Terkini 

New App to Identify Invasive Species

Minapoli

1701 hari lalu

  • verified icon2137