Ini Tips Sukses Budikdamber di Rumah

| Fri, 28 Jan 2022 - 11:04

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr. Yuli Andriani, M.P., mengatakan bahwa budi daya ikan dalam ember atau “budikdamber” dapat menjadi solusi pemenuhan nutrisi keluarga di tengah pandemi.


Dikatakan Yuli, pandemi turut menimbulkan perubahan dalam penyediaan makanan untuk keluarga, perubahan ini  terjadi antara lain keterbatasan distribusi akibat pembatasan wilayah dan harga yang melambung karena suplai yang menurun.


Untuk mempertahankan asupan gizi yang baik untuk keluarga dan balita, salah satunya bisa memanfaatkan lahan pekarangan di rumah untuk menyediakan pangan keluarga secara mandiri.


“Budikdamber merupakan salah satu pilihan untuk mendapatkan suplai protein hewani dan sayuran secara mandiri untuk keluarga,” kata Yuli.


Yuli menjelaskan, budikdamber adalah metode budidaya ikan yang disinergikan dengan tanaman sayuran yang dilakukan dalam wadah berupa ember. Prinsip pelaksanaan budikdamber sama dengan akuaponik yang menyinergikan antara budidaya tanaman dan ikan dalam satu wadah. Namun, budikdamber dilakukan dalam wadah yang lebih kecil (ember), sehingga efisien bila ditempatkan di lahan sempit.


Baca juga: Begini Cara Budidaya Ikan Lele di Dalam Ember


“Selain efisien tempat, budikdamber juga hemat energi listrik dan ramah lingkungan karena tidak memerlukan tambahan pupuk selama pemeliharaannya,” ujar Yuli.


Agar praktik budikdamber berhasil, Yuli mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:


Jenis, sumber dan kepadatan ikan

Tidak semua jenis ikan cocok untuk dibudidayakan dalam sistem budikdamber. Ini disebabkan, kapasitas ruang yang terbatas, ikan-ikan yang sesuai untuk dibudidayakan adalah jenis ikan yang tidak bersisik dan tidak memerlukan oksigen banyak dalam air, seperti: ikan lele, patin, dan gabus.


Ikan-ikan bersisik dan memiliki sirip-sirip tajam berpotensi melukai satu sama lain dalam wadah yang terbatas, sehingga tingkat kematiannya akan meningkat.  Sementara penggunaan ikan-jenis catfish seperti lele lebih aman karena tubuhnya dilindungi lendir, sehingga memungkinkan digunakan dalam kepadatan yang tinggi.


Lendir akan melindungi tubuh ikan karena mengurangi gesekan satu sama lain sehingga ikan bebas dari luka akibat gesekan.


Baca juga: Budidaya Ikan di Dalam Ember Digencarkan PKK-Sudin PKK Jaksel


Selain jenis, kesehatan ikan yang digunakan juga merupakan syarat keberhasilan dalam budikdamber. Ikan yang sehat dapat dibeli di tempat yang terpercaya, seperti Balai Benih Ikan, dan memiliki ciri-ciri seperti warna cerah mengkilap, tidak terdapat bercak putih, gerakan lincah, dan bentuk tubuhnya sempurna.


Dalam satu ember volume 78 liter yang diisi air setinggi 50 cm atau sebanyak 60 liter air dapat diisi dengan benih ikan lele sebanyak 60 ekor.


Jenis tanaman

Pada dasarnya semua tanaman dapat digunakan dalam kegiatan budikdamber. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman sayuran seperti selada, kangkung, pakcoy dan sawi memiliki pertumbuhan yang baik bila ditanam dalam budikdamber.


Struktur akar tanaman tersebut berbentuk serabut halus, sehingga mampu menyaring unsur hara yang terdapat media budidaya. Pada gilirannya, hal ini berkaitan dengan penyediaan pupuk organik yang berasal dari feses ikan, yang membantu penyediaan nutrisi bagi tanaman.


Baca juga: Selain Lele, Berikut Cara Budi Daya Ikan Nila dan Gurame dalam Ember


Pemberian pakan

Pemberian pakan dalam sistem budikdamber harus diatur jumlahnya karena sisa pakan yang tidak dimakan ikan akan membusuk dan menyebabkan penurunan kualitas air. Pakan cukup diberikan 2-3 kali sehari dengan jumlah 3-4% dari bobot total ikan di ember.


Selama pemberian perhatikan respons ikan terhadap pakan. Bila ikan sudah tidak merespons pakan, hentikan pemberian. Pakan yang diberikan pada ikan dalam sistem ini bisa juga memanfaatkan limbah organik rumah tangga yang terlebih dahulu difermentasi.


Kualitas air

Peranan kualitas air dalam budikdamber sangatlah krusial, karena volume air yang digunakan sangat terbatas. Pemeliharaan kualitas air dapat dipertahankan dengan melakukan penggantian air sebesar 20-30% secara berkala sehingga air dalam kondisi yang baik untuk ikan.


Penggunaan probiotik sangat disarankan, terutama untuk mengurangi bau yang ditimbulkan, sekaligus menekan mikroba patogen yang berpotensi menyebabkan penyakit pada ikan. Dosis yang disarankan adalah 1 ml/liter air.


Baca juga: Budidaya Ikan Aquaponik: Ini Cara Pilih Benih Ikan yang Sehat


Sosialisasi pada PPM-KKN Integratif

Pengenalan budikdamber pada masyarakat telah disosialisasikan dalam kegiatan PPM-KKN Integratif Hybrid 2022 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran (22/01/2022). Acara sosialisasi diselenggarakan kombinasi daring (untuk umum) dan luring terbatas kepada masyarakat di Desa Cikeruh, Jatinangor. 


Acara ini dihadiri oleh 170 orang peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, ASN di instansi perikanan, pelajar dan mahasiswa, serta pemangku kepentingan dari berbagai daerah di Indonesia.


“Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sangat tertarik untuk melakukan kegiatan budikdamber sebagai penyedia protein keluarga,” ungkap Yuli.


Sumber: unpad.ac.id

Artikel lainnya

Terkini 

Pelajari Investasi dan Permodalan dalam Akuakultur

Minapoli

1441 hari lalu

  • verified icon3284
Terkini 

Buletin Minapoli: Akses Informasi Akuakultur Lebih Mudah

Minapoli

1438 hari lalu

  • verified icon4908
Terkini 

Menteri KKP: Akuakultur Jadi Ujung Tombak Perikanan Nasional

Minapoli

1868 hari lalu

  • verified icon2863