• Home
  • Infomina
  • Grand Launching Virkon Aquatic: Kembali Hadir & Dukung Biosekuriti Budidaya Udang Indonesia

Grand Launching Virkon Aquatic: Kembali Hadir & Dukung Biosekuriti Budidaya Udang Indonesia

| Wed, 09 Jul 2025 - 14:04

Malang (9/7) - Hingga kini, penyakit masih menjadi salah satu tantangan yang paling besar dalam meningkatkan produktivitas budidaya udang Indonesia.


Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, petambak secara umum menerapkan praktik biosekuriti sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah dan mengurangi penyebaran penyakit di tambak udang.


Termasuk, salah satunya yaitu pengaplikasian desinfektan untuk membasmi patogen di wadah,media, dan sarana budidaya.


Lanxess bekerja sama dengan PT Agroveta Husada Dharma turut mendukung upaya biosekuriti tambak udang di Indonesia dengan meluncurkan kembali produk desinfektan ternama, Virkon AQUATIC.




Bersama dengan Minapoli, peluncuran produk tersebut dikemas dengan diskusi bersama para narasumber yang berkompeten dalam event bertajuk “Grand Launching Virkon AQUATIC: Solusi Biosekuriti untuk Tambak Udang” yang digelar secara hybrid pada 9 Juli 2025.


Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu drh. Suhardi selaku Konsultan PT Agroveta Husada Dharma, Bruno Sand selaku Head of Technical Marketing for Lanxess Biosecurity Solution, dan Setiawan Aditia selaku Technical Applications Manager Asia Pacific Lanxess. 


Event ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta baik secara luring atau daring dari berbagai kalangan seperti petambak udang, pemerintahan, serta pelaku usaha industri udang.


Produk Desinfektan Teregistrasi Resmi & Berfungsi Optimal 

Event ini turut dibuka oleh sambutan dari Ujang Komarudin selaku Direktur Prasarana & Sarana, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPB KKP) dan Imam Jamhuri Commercial General Manager PT Agroveta Husada Dharma.




Ujang dalam sambutannya menekankan dukungan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang melalui penggunaan produk-produk yang telah teregistrasi secara resmi.


“Kami dari DJPB KKP memberikan memberikan dukungan penuh pada produk yang telah terdaftar secara resmi dan memiliki standar keamanan untuk tambak udang serta lingkungan budidaya,” tegasnya.


Ujang juga turut mengimbau para petambak udang agar cermat dan selektif dalam menggunakan produk tambak udang, yakni memakai produk resmi dan pemakaian sesuai anjuran.


Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan produk yang resmi serta sesuai anjuran berperan dalam memenuhi syarat keamanan pangan hasil panen udang yang termasuk sebagai produk ekspor unggulan Indonesia.


Pernyataan tersebut turut ditambahkan oleh Imam Jamhuri yang menjelaskan mengenai kegunaan desinfektan Virkon AQUATIC.




“Virkon AQUATIC adalah produk biosekuriti udang yang kami yakini dapat menjadi solusi untuk budidaya udang, baik untuk skala industri atau pertambakan rakyat. Produk ini terformulasi, memiliki spektrum penggunaan luas, dan kemampuan membasmi penyakit virus, bakteri, dan jamur pada budidaya udang.”


Terakhir, Ia berharap produk ini dapat menjadi bentuk partisipasi aktif untuk memajukan sektor dan industri budidaya udang di Indonesia.


Mengenal Biosekuriti Lebih Dalam

Materi pertama disampaikan oleh Suhardi yang menjelaskan pintu masuk penyakit udang serta konsep biosekuriti.




Suhardi menjelaskan bahwa udang memiliki sistem pertahanan tubuh yang berbeda dengan ikan sebagai komoditas akuakultur yakni tidak memiliki sistem pertahanan tubuh spesifik.


Dalam kata lain, imunitas udang hanya bersifat seluler, tidak punya memori spesifik, dan kurang efektif jika diperkuat dengan vaksinasi.


“Mempertahankan imunitas tubuh udang bisa diperkuat dengan imunostimulan atau menahan penyakit dari luar jangan sampai masuk. Maka, peran biosekuriti ini besar sekali untuk mencegah penyakit di tambak,” jelas Suhardi.


Lanjutnya, ia memaparkan “pintu masuk” patogen ke tambak udang antara lain air dan tanah tambak yang terkontaminasi, vektor atau hama, sarana tambak & alat transportasi, serta individu di tambak (baik tenaga kerja atau tamu).


Untuk menanggulangi hal tersebut, Suhardi menjelaskan bahwa desinfeksi menjadi protokol yang krusial dalam mengantisipasi penyebaran penyakit di tambak. Desinfeksi tersebut meliputi tambak, air, serta peralatan budidaya.


“Kami, PT Agroveta Husada Dharma bersama Lanxess akan menyediakan produk-produk mutakhir, efektif, efisien, dan ramah lingkungan yang akan jadi solusi terbaik dalam biosekuriti ini.”


Virkon AQUATIC Hadir dengan Efektivitas Desinfeksi Optimal

Bruno Sand dan Setiawan Aditia melanjutkan pemaparan dengan menjelaskan tingkat efektivitas desinfektan Virkon AQUATIC yang telah teruji mampu mencegah berbagai penyakit udang.


Bruno Sand menjelaskan bahwa Lanxess, khususnya Lanxess Biosecurity Solutin yang memproduksi Virkon AQUATIC, merupakan perusahaan yang telah berpengalaman dalam manufaktur produk biosekuriti.




Lanxess Bioecurity Solution sendiri telah memiliki 300 produk biosekuriti untuk berbagai sektor, termasuk perikanan dan peternakan, yang hadir di 80 negara di dunia.


“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi dari berbagai masalah biosekuriti dan kebutuhan petambak di lapangan,” pungkas Bruno.


Setiawan Aditia kemudian melanjutkan dan memberikan penyataan senada dengan Suhardi.


“Sampai saat ini, vaksinasi dan pengobatan itu belum menjadi solusi terbaik bagi udang, atau istilahnya tidak ada ‘silver bullet’. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah desinfeksi untuk memotong rantai penularan penyakit, terutama saat sebelum tebar dan pada fase kritis.”


Setiawan menjelaskan bahwa produk Virkon AQUATIC dapat menjadi desinfektan andalan yang dapat serangan penyakit secara efektif.


Pernyataan ini turut ia perkuat dengan data lapangan mengenai efikasi Virkon AQUATIC pada berbagai kasus penyakit udang.


Tindakan awal yang efektif untuk mencegah masuknya penyakit EHP, AHPND/EMS, serta WSSV adalah dengan aplikasi Virkon AQUATIC dalam desinfeksi wadah budidaya yaitu permukaan tambak sebelum memulai proses budidaya.




Setiawan juga menjelaskan mengenai data-data berikut:

- Virkon AQUATIC efektif menghambat germinasi spora EHP dalam waktu 24 jam. Sisa kandungan spora kemudian disuntikkan pada udang dan terbukti tidak terjadi penularan EHP pada udang

- Pengaplikasian Virkon AQUATIC  dapat membasmi spora EHP pada 9 area tambak uji coba di Thailand

- Aplikasi Virkon AQUATIC efektif menurunkan angka outbreak EMS/AHPND hingga 0 selama 3 tahun pada tambak di Filipina

- Peningkatan SR dan biomassa serta penurunan FCR pada tambak di Malaysia yang terindikasi EMS/AHPND

- Efektivitas menekan WSSV dengan dosis 2,4 ppm 




Pada akhir sesi, produk Virkon AQUATIC secara resmi diluncurkan dan didistribusikan oleh PT Agroveta Husada Dharma secara simbolik oleh Stephanie (Lanxess) dan Handina Rahmawati (PT Agroveta Husada Dharma).



Artikel lainnya

Udang 

Fungsi & Kandungan Super PS untuk Tambak Udang

Minapoli

75 hari lalu

  • verified icon487
Udang 

Tren dan Proyeksi Udang Vaname Tahun 2022

Minapoli

1304 hari lalu

  • verified icon10822
Udang 

Suhu Optimal Budidaya Udang dan Pengaruhnya

Minapoli

81 hari lalu

  • verified icon510