• Home
  • Infomina
  • Dukung Budidaya Udang dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Dukung Budidaya Udang dengan Teknologi Ramah Lingkungan

| Thu, 02 May 2024 - 09:57

Webinar Crustea bersama Aqubeta yang diselenggarakan pada 30 April  

Crustea bersama Aqubeta sukses menyelenggarakan webinar bertajuk Sukses Budidaya Udang Bebas Penyakit dengan Teknologi. Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 300 orang, terdiri dari petambak, pemerintahan, mahasiswa dan lainnya diselenggarakan pada Selasa, 30 April 2024.


Dalam acara ini Crustea dan Aqubeta mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk industri akuakultur khususnya udang yang lebih berkelanjutan dan efisien dari biaya operasional. CMO Crustea, Dian Martha Nurrul Amanah membuka acara ini dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh partisipan serta berharap acara ini dapat menjadi media informasi untuk membantu kegiatan budidaya udang di lapangan.


Senada dengan itu, Muhammad Syaifudien Bahry sebagai CEO Aqubeta juga menyampaikan bahwa webinar ini dapat memberikan wawasan baru mengenai teknologi yang ramah lingkungan, serta berharap nantinya dapat mengoptimalkan kegiatan budidaya udang. Bentuk budidaya udang yang akan terus didorong adalah yang minim penyakit, menggunakan energi yang lebih rendah, dan penggunaan sumberdaya terbarukan agar lebih ramah lingkungan.



Supito - Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara

Sesi sambutan ditutup oleh Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Supito menjabarkan penyebaran penyakit pada budidaya udang masih menjadi tantangan utama, salah satunya karena rendahnya kualitas air. Oleh karena itu penting untuk menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga tidak memperburuk kualitas air yang ada di sekitar tambak.


Oleh karena itu hadirnya Crustea dan startup lainnya yang fokus menciptakan teknologi ramah lingkungan menjadi angin segar bagi kegiatan budidaya udang yang berkelanjutan. Crustea yang menciptakan teknologi aerator dengan panel surya dapat membantu mengefisiensikan biaya produksi sekaligus menjaga kadar oksigen di tambak, yang menjadi parameter krusial di perairan.


Rina Wardhana - Senior Technical Manager JALA

Sesi presentasi di awali oleh pemaparan Rina Wardhana selaku Senior Technical Manager JALA yang menjelaskan teknologi dasar untuk mendukung kegiatan budidaya udang yang bebas penyakit. Beberapa aspek teknologi yang dapat diaplikasikan di tambak udang diantaranya  manajemen lingkungan, pemberian pakan, nutrisi, penanganan penyakit, reproduksi, operasional, serta penggunaan alat teknologi itu sendiri.


Pada kualitas air sendiri, manajemen teknologi yang berperan dalam menjaga kadar oksigen perlu untuk diperhatikan karena oksigen merupakan parameter yang krusial. Penggunaan aerasi sebaiknya disesuaikan dengan sistem budidaya sehingga dapat dilakukan secara efektif. Beliau juga menyarankan standar oksigen dapat ditingkatkan menjadi 5 ppm, hal ini untuk antisipasi jika terjadi penurunan oksigen ke 4 ppm masih ada waktu untuk melakukan penambahan oksigen lagi di tambak. 


Selain itu aplikasi probiotik juga dapat membantu kegiatan budidaya khususnya pencegahan terhadap penyebaran penyakit. Salah satu probiotik yang dapat digunakan adalah ANTI V-PRO dari Aqubeta yang menangani penyakit vibriosis khususnya AHPND dan dalam penerapannya memberikan trend positif untuk pertumbuhan udang.



Amri Yudhistira - Balai Besar Budidaya Perikanan Air Payau Jepara dan Praktisi

Narasumber yang kedua yaitu Amri Yudhistira perwakilan Balai Besar Budidaya Perikanan Air Payau Jepara sekaligus praktisi budidaya ikan dan udang menjelaskan, bahwa aplikasi teknologi perlu mempertimbangkan profit yang didapatkan ketika mengadaptasi suatu teknologi. 


Kemudian, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan seperti probiotik yang memilki kandungan-kandungan ramah lingkungan juga perlu mempertimbangkan ketersediaan bahan dalam jangka panjang. Pastikan bahan tersebut ketersediaannya cukup berlimpah sehingga mudah untuk didapatkan oleh pembudidaya. Terakhir pembudidaya juga perlu mempertimbangkan ketahanan atau umur dari alat yang akan digunakan. Hal ini berhubungan dengan investasi yang perlu dikeluarkan dan lama waktu penggunaannya, sehingga tetap memberikan keuntungan untuk pembudidaya.


Tentang Crustea 

Crustea merupakan startup berbasis IoT yang menghasilkan inovasi teknologi aerasi dengan AIoT-based yang ramah lingkungan di akuakultur. Beberapa produk unggulannya adalah eco aerator yang dapat menghasilkan microbubble dengan panel surya dan baterai sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.


Tentang Aqubeta

Startup berbasis riset bioteknologi yang hadir menjawab permasalahan masyarakat tentang isu penyakit pada budidaya, penurunan kualitas lingkungan, pencemaran dan manajemen budidaya. Berdedikasi dalam inovasi bioteknologi berbasis riset untuk semua mitra dan masyarakat, untuk mewujudkan proses budidaya berkelanjutan dan mendukung tercapainya tujuan bersama.



Gunakan layanan digital marketing Minapoli secara mudah dengan menghubungi marketing@minapoli.com. Konsultasikan juga strategi marketing perusahaan Anda dengan Minapoli disini!



Artikel lainnya