Cara Praktis Membasmi Hama di Tambak Udang

| Fri, 08 Aug 2025 - 22:37

Eksistensi hama di dalam tambak udang termasuk sebagai faktor yang dapat menghambat produktivitas.


Hama dapat memangsa benur atau udang muda, merusak tanggul tambak, hingga bersaing dengan udang dalam memperebutkan pakan dan oksigen. Selain itu, hama juga dapat menjadi vektor berbagai jenis penyakit yang berbahaya bagi udang.


Oleh karena itu, memahami cara praktis membasmi hama tambak menjadi aspek penting yang harus dipahami oleh petambak.


Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai jenis-jenis hama yang kerap muncul di tambak udang, serta metode pembasmian yang paling efektif untuk mengatasinya.


Bagian dari Biosekuriti

Dalam praktik budidaya udang, biosekuriti adalah serangkaian tindakan preventif untuk mencegah masuk dan menyebarnya organisme pengganggu seperti hama, penyakit, atau agen infeksius lainnya di dalam tambak.


Oleh karena itu, membasmi hama tambak merupakan salah satu aspek penting dalam sistem biosekuriti.


Tanpa pengendalian yang tepat, hama tidak hanya menurunkan kualitas air dan merusak ekosistem tambak, tetapi juga membawa risiko tersebarnya patogen yang mematikan. Burung air, ikan liar, kepiting, dan bahkan siput air bisa membawa bibit penyakit masuk ke tambak secara diam-diam.


Di sisi lain, ada pula hama yang secara langsung memangsa udang pada malam hari dan mengurangi hasil panen.


Jenis Hama Tambak

Hama yang sering menyerang tambak udang bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu:


Predator

Hama jenis ini langsung memangsa udang, terutama pada fase awal pertumbuhannya. Beberapa contoh predator umum meliputi ikan liar (seperti mujair dan gabus), burung pemangsa seperti bangau, ular air, dan kepiting.


Kompetitor

Jenis hama ini tidak menyerang udang secara langsung, tetapi bersaing dalam memperebutkan sumber daya tambak seperti pakan, oksigen, dan ruang hidup. Ikan bandeng, ikan nila, udang liar, bahkan siput air tergolong dalam kelompok ini.


Perusak Infrastruktur

Kelompok hama ini mungkin tampak kurang mengancam, tetapi memiliki dampak jangka panjang yang merugikan. Contohnya adalah kepiting penggali yang membuat lubang di tanggul atau dasar tambak, serta remis dan kerang yang melekat dan menyumbat saluran air.


Cara Membasmi Hama Tambak

Strategi pembasmian hama sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kategori. Pendekatannya dapat dikombinasikan secara fisik, kimiawi, dan manajerial.


Penyaringan Air Masuk

Menyaring air yang masuk ke tambak adalah langkah pertama untuk mencegah masuknya hama seperti ikan liar, larva predator, atau organisme kompetitor. Gunakan saringan halus (mesh screen) di pintu air masuk dan pastikan air tidak langsung dari saluran terbuka tanpa kontrol.


Pengeringan dan Pengapuran Dasar Tambak

Setelah masa panen, tambak sebaiknya dikeringkan total agar hama yang bersembunyi di dasar atau lumpur seperti siput, kepiting, dan cacing tidak bertahan. Pengapuran (dengan kapur tohor/CaO) membantu menetralkan pH dan membunuh mikroorganisme serta telur-telur hama yang tertinggal.


Penggunaan Saponin

Saponin merupakan senyawa alami yang diekstraksi dari tanaman seperti biji teh dan biji pepaya. Saponin merupakan metode alami dan efektif untuk membasmi ikan-ikan liar dan organisme lain yang berpotensi menjadi hama di tambak. 


Umumnya, dosis saponin berkisar antara 15 hingga 30 ppm, tergantung salinitas air dan tujuan penggunaannya. Penerapan terbaik dilakukan saat persiapan tambak sebelum tebar benur. Saponin bisa direndam terlebih dahulu, lalu disebarkan merata ke seluruh permukaan tambak dengan bantuan kincir air agar tercampur sempurna.


Pemasangan Perangkap

Perangkap seperti bubu dapat digunakan untuk mengontrol populasi kepiting dan hewan lain yang masuk ke tambak. Perangkap sebaiknya dipasang pada malam hari di titik-titik strategis tempat hama sering terlihat.


Penghalang Fisik

Memasang pagar keliling atau jaring pelindung di atas tambak bisa mencegah serangan dari predator seperti burung, ular, dan katak. Ini juga efektif untuk menghalangi manusia atau hewan besar seperti anjing dan kucing yang bisa menyebabkan stres pada udang.


Basmi Hama Tambak Bersama Minapoli

Pembasmian tambak di tambak perlu didukung dengan berbagai sarana tambak, seperti saponin, kapur, dan desinfektan.


Agar dapat mempersiapkan tambak dengan baik, maka sarana tambak tersebut sebaiknya disediakan dengan tepat guna dan tepat waktu.


Minapoli hadir sebagai solusi pengadaan terpercaya di dunia akuakultur. Sebagai marketplace akuakultur nomor 1 di Indonesia, Minapoli menyediakan lebih dari 2.000 produk dari mitra terpercaya, dengan harga yang kompetitif dan layanan cepat ke berbagai wilayah.


Dengan Minapoli, petambak bisa fokus pada kegiatan budidaya tanpa harus repot mencari kebutuhan tambak di banyak tempat.


Cari produk tambak andalan Anda di sini.

Sumber gambar: Berita Jatim

Artikel lainnya

Udang 

Pengelolan Air di Tambak

Info Akuakultur

2162 hari lalu

  • verified icon14406
Udang 

Pentingnya Monitoring Air Tambak untuk Sukseskan Budidaya Udang

Yuki Water Treatment

346 hari lalu

  • verified icon1382
Udang 

Research Backs Value of Probiotics in Shrimp Ponds

Minapoli

2019 hari lalu

  • verified icon3951